Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Dampak Pemanasan Global yang Dirasakan Manusia

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi dampak pemanasan global.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Pemanasan global menjadi isu yang semakin nyata dan mendesak bagi kehidupan manusia di seluruh dunia.

Perubahan suhu yang terus meningkat membawa dampak luas yang tidak hanya mengancam lingkungan, namun juga kesejahteraan manusia secara langsung.

Lantas, apa sih pemanasan global itu dan apa saja dampak yang dirasakan manusia? Mari kita simak penjelasannya lebih dalam!

Baca juga: Apa Itu El Nino? Pemanasan Air Laut yang Mengubah Cuaca Dunia

Apa itu pemanasan global?

Melansir dari Jurnal Pemanasan Global (2008) karya Vivi Triana, pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan global juga bisa diartikan kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari yang dipancarkan ke bumi oleh gas-gas rumah kaca.

Nah, fenomena ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oxide (N20).

Gas ini terperangkan panas matahari sehingga suhu bumi meningkat. Proses ini juga dikenal dengan sebutan efek rumah kaca.

Semakin tipis lapisan atmosfer, maka gelombang pendek matahari—termasuk ultraviolet semakin mudah memancarkan radiasinya ke Bumi.

Mengutip Jurnal Greenhouse Effect Triggers of Global Warming and Countermeasures (2022) karya Cut Dhea Ulhaq Mardhatillah dan kawan-kawan, proses pemanasan global dimulai dari energi yang masuk ke Bumi, di mana 25 persen energi dipantulkan oleh awan ke atmosfer, 25 persen diadsorpsi oleh awan, 45 persen diadsorpsi oleh permukaan bumi, dan lima persen dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

Baca juga: 3 Hubungan antara Kimia Hijau dengan Pemanasan Global

Energi yang diadsorpsi oleh awan dan permukaan bumi masih dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah atau gelombang panas matahari.

Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas CO2, dan gas-gas lain atau yang disebut dengan efek rumah kaca, lalu dikembalikan ke permukaan bumi.

Dalam keadaan normal, efek rumah kaca alami diperlukan untuk mengurangi perbedaan suhu siang dan malam, tetapi konsentrasi gas berbahaya yang naik ke atmosfer justru menyebabkan panas matahari terperangkan dan suhu permukaan bumi naik.

Kenaikan suhu inilah yang memberikan dampak langsung pada perubahan lingkungan hingga membahayakan kehidupan semua ekosistem.

Baca juga: 5 Dampak Negatif Pemanasan Global bagi Petani

Dampak pemanasan global

Dampak pemanasan global sangat luas dan beragam, terutama terhadap manusia dan lingkungan hidup. Berikut beberapa dampak utama yang dirasakan manusia secara langsung:

Perubahan iklim adalah dampak yang paling jelas dirasakan manusia. Contohnya, hujan deras masih sering datang meski kini telah memasuki musim kemarau.

Selain itu, daerah hangat juga akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak aiar yang menguap dari lautan.

Kelembapan ini akan meningkatkan curah hujan, badai lebih sering datang, air aan lebih cepat menguap dari tanah dan mengakibatkan beberapa daerah menjadi lebih kering.

Topan badai (hurricane) akan terjadi lebih besar karena mendapatkan kekuatan dari penguapan air.

  • Tinggi permukaan air laut

Ketika atmosfer menghangat, daerah bagian Utara dari Belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi dan lapisan permukaan laut juga turut menghangat, akibatnya gunung-gunung es di kutub akan mencair.

Tinggi permukaan air laut di seluruh dunia saat ini meningkat sekitar 10-25 centmeter selama abad ke-20, dan para ilmuwan yang tergabung dalam Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi jika ini akan terus meningkat hingga 9-88 centimeter di abad ke-21.

Kenaikan permukaan air laut ini akan mengakibatkan beberapa hal, seperti meningkatnya intensitas banjir, kerusakan mangrove meningkat, meluasnya intrusi air laut, ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir, dan berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.

Baca juga: 6 Dampak Pemanasan Global bagi Manusia

  • Kesehatan manusia

Pada daerah tropis wabah penyakit biasa ditemukan di daerah tropis, seperti yang diakibatkan oleh nyamuk maupun hewan pembawa penyakit lainnya.

Contohnya anopheles, adalah jenis nyamuk penyebab malaria yang selama ini dianggap hanya mampu berkembang biak di daerah tropis  dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius, namun kini nyamuk tersebut banyak ditemukan di daerah subtropis.

Hal ini disebabkan perubahan temperatur, kelembapan udaram dan curah hujan ekstem yang mengakibatan nyamuk lebih sering bertelur.

Penyakit tropis lainnya yang menyebar melalui nyamuk yaitu malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), demam kuning, hingga cikungunya.

  • Rusaknya ekosistem dan kehilangan keanekaragaman hayati

Pemanasan global mengubah habitat alami banyak spesies. Hewan dan tumbuhan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat harus berpindah ke tempat yang lebih sesuai, misalnya ke ke tempat yang lebih tinggi.

Perubahan ini akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan meningkatan risiko kepunahan spesies tertentu.

Sementara di laut, meningkatnya karbondioksida menyebabkan asam laut meningkat, yang berdampak pada terumbu karang dan kehidupan laut lainnya.

  • Dampak ekonomi

Kerusakan enfrastruktur akibat bencana alam, penurinan produktivitas pertanian, dan biaya kesehatan yang meningkat menjadi beban pemerintah dan masyarakat.

Baca juga: 11 Dampak Pemanasan Global terhadap Lingkungan

Penyebab pemanasan global

Penyebab utama pemanasan global adalah aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar. Selengkapnya, berikut penyebab pemanasan global:

  • Pembakaran bahan bakar fosil

Contohnya minyak, batu bara, dan gas alam untuk energi dan transportasi menghasilkan CO2 dalam jumlah besar.

Emisi ini menjadi penyumbang terbesar pemanasan global karena gas ini bertahan lama di atmosfer dan efektif memerangkap panas.

  • Deforestasi dan kebakaran hutan

Hal ini jelas menghilangkan pohon yang berfungsi menyerap CO2, sehingga karbon bebas di atmosfer meningkat.

  • Pertanian dan peternakan

Rupanya, kedua sektor ini juga menyumbang emisi metana dan nitrous oxide, gas rumah kaca yang memiliki potensi pemanasan jauh lebih besar daripada CO2 dalam jangka panjang.

  • Pengelolaan limbah dan industri

Kegiatan tersebut menghasilkan berbagai gas rumah kaca selain CO2 yang turut memperburuk efek rumah kaca.

Baca juga: Mengapa Pemanasan Global dapat Mengancam Habitat Mangrove?

Pemanasan global adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari dan membawa dampak besar bagi kehidupan manusia dan planet ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi