Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitamin dan Mineral, Zat Makanan yang Berfungsi Sebagai Zat Pengatur

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi vitamin dan mineral, zat makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya, selain karbohidrat, protein, dan lemak, apa lagi yang diperlukan tubuh kita setiap hari? Tentu saja, zat makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur!

Meskipun tidak memberikan energi langsung, vitamin dan mineral adalah komponen esensial yang memastikan tubuh kita berfungsi dengan optimal.

Sebagai contoh, mereka membantu mengatur reaksi metabolisme, menjaga kesehatan tulang, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi. Yuk, mari kita bahas lebih dalam mengenai zat pengatur yang satu ini!

Baca juga: Zat Makanan yang Dibutuhkan Tubuh beserta Fungsinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Mineral sebagai zat pengatur

Mineral adalah unsur kimia yang sangat penting bagi tubuh kita. Walaupun tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah kecil, mineral memegang peran besar dalam berbagai fungsi vital.

Di antaranya, mineral berperan dalam pembentukan tulang, pengaturan tekanan darah, metabolisme, hingga pembentukan energi.

Dilansir dari National Institutes of Health, berikut adalah jenis-jenis mineral yang berfungsi sebagai zat pengatur yang tidak bisa kita lewatkan:

a. Kalsium

Kalsium merupakan mineral utama yang ditemukan dalam tulang dan gigi kita.

Sebagian besar kalsium disimpan di dalam tulang, tetapi juga berperan dalam kontraksi otot, pengaturan sistem saraf, serta pelepasan hormon dan enzim yang memengaruhi hampir seluruh fungsi tubuh.

Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Baca juga: Simbol dari Unsur Kalsium, Apa Saja Kegunaannya bagi Manusia?

b. Yodium

Yodium adalah mineral yang sangat penting untuk produksi hormon tiroid. Hormon-hormon ini mengatur metabolisme tubuh dan berperan dalam perkembangan tulang dan otak, terutama pada masa kehamilan dan bayi.

Kekurangan yodium bisa mengakibatkan gangguan pada sistem metabolisme dan perkembangan tubuh.

c. Besi

Zat besi merupakan komponen penting dalam hemoglobin, protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Besi membantu tubuh memperoleh energi dan mendukung fungsi otak. Jika kekurangan zat besi, tubuh akan mengalami anemia, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan.

Baca juga: Zat Besi, Mineral yang Berperan dalam Pembentukan Sel Darah Merah

d. Magnesium

Mineral ini sangat penting untuk membantu tubuh dalam mengatur fungsi otot, saraf, kadar gula darah, serta tekanan darah.

Magnesium juga terlibat dalam pembentukan protein, tulang, dan DNA. Tanpa magnesium yang cukup, tubuh bisa mengalami masalah seperti kejang otot dan gangguan tidur.

e. Fosfor

Fosfor berperan dalam kesehatan tulang, karena membantu memperkuat struktur tulang bersama kalsium.

Fosfor juga penting untuk produksi energi dalam tubuh dan pengaturan pembuluh darah serta otot.

f. Kalium

Kalium berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung sistem saraf dan otot.

Selain itu, kalium juga berperan dalam pengaturan tekanan darah dan irama jantung. Kekurangan kalium dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya.

Baca juga: 7 Akibat Kekurangan Kalium, Apakah Ada pada Tubuhmu?

g. Selenium

Selenium adalah mineral yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Mineral ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan produksi DNA, serta berperan dalam fungsi tiroid yang sehat.

h. Sodium (Natrium)

Natrium penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta membantu fungsi otot dan saraf. Namun, konsumsi natrium yang berlebihan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

i. Zinc (Seng)

Seng memiliki peran vital dalam fungsi kekebalan tubuh, produksi protein, dan pembentukan DNA.

Selain itu, zinc juga mendukung penyembuhan luka dan berperan dalam indera pengecap serta penciuman. Defisiensi seng dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

Baca juga: 7 Fungsi Zinc bagi Tubuh, Termasuk Mengobati Jerawat dan Rambut Rontok

2. Vitamin sebagai zat pengatur

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, vitamin adalah kelompok zat yang sangat penting sebagai zat pengatur tubuh, membantu mengatur berbagai reaksi biokimia dalam tubuh.

Berbeda dengan mineral, yang lebih berfokus pada struktur tubuh dan keseimbangan cairan, vitamin lebih berperan dalam metabolisme dan produksi energi.

Vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air.

menurut Santiago Espinosa-Salas dan Maurico Gonzales-Arias dalam Nutrition: Micronutrient Intake, Imbalances, and Interventions (2023), berikut adalah jenis-jenis vitamin berserta fungsinya: 

Vitamin larut dalam lemak

Vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diserap bersama lemak dan disimpan dalam jaringan tubuh.

Mereka memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari penglihatan, kekebalan tubuh, hingga pembekuan darah.

Baca juga: Bagaimana Vitamin yang Larut dalam Lemak Diserap?

  • Vitamin A (Retinol)

Vitamin A penting untuk penglihatan, pertumbuhan sel, dan menjaga kesehatan kulit. Selain itu, vitamin A juga berperan dalam fungsi sistem imun tubuh.

Sumber makanan kaya vitamin A antara lain hati, telur, dan sayuran berwarna oranye seperti wortel.

  • Vitamin D (Kolekalsiferol)

Vitamin D berfungsi untuk membantu tubuh menyerap kalsium, yang sangat penting untuk kesehatan tulang.

Selain itu, vitamin D juga berperan dalam fungsi otot, sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan jantung.

Sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari, ikan berlemak, dan produk susu yang diperkaya.

Baca juga: Vitamin D3: Pengertian dan Fungsinya

  • Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.

Sumber vitamin E antara lain minyak nabati, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.

  • Vitamin K

Vitamin K berperan dalam pembekuan darah dan membantu metabolisme tulang. Ada dua bentuk utama vitamin K: K1 yang ditemukan pada sayuran berdaun hijau, dan K2 yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus.

Kebutuhan harian vitamin K untuk wanita dewasa sekitar 90 mcg dan pria dewasa 120 mcg.

Vitamin larut dalam air

Vitamin yang larut dalam air termasuk vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh dalam jumlah besar, sehingga perlu dikonsumsi secara teratur untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Baca juga: Macam-Macam Vitamin yang Larut dalam Lemak

  • Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamin membantu metabolisme energi, terutama untuk pemecahan glukosa menjadi energi. Sumbernya meliputi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan daging unggas.

  • Vitamin B2 (Riboflavin)

Riboflavin berperan penting dalam metabolisme energi dan berfungsi sebagai antioksidan. Sumber terbaik vitamin B2 adalah susu, telur, dan sayuran berdaun hijau.

  • Vitamin B3 (Niasin)

Niasin mendukung metabolisme energi dan berperan dalam pemeliharaan kulit serta sistem pencernaan. Daging ayam, ikan, dan kacang-kacangan adalah sumber niasin yang baik.

  • Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin B6 penting dalam metabolisme protein, pembentukan sel darah merah, dan fungsi otak. Sumbernya meliputi ayam, ikan, kacang-kacangan, dan pisang.

  • Vitamin B12 (Kobalamin)

Vitamin B12 mendukung pembentukan darah dan fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia dan gangguan saraf. Sumbernya terutama dari produk hewani seperti daging, telur, dan produk susu.

  • Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, penyembuhan luka, dan peningkatan kekebalan tubuh. Sumber utama vitamin C adalah buah jeruk, kiwi, dan sayuran hijau.

Baca juga: Mengapa Kekurangan Vitamin A Menyebabkan Rabun Senja?

Kita sering mendengar istilah "makan dengan seimbang," dan itu bukan tanpa alasan.

Zat makanan yang berfungsi sebagai zat pengatur seperti vitamin dan mineral sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mendukung berbagai fungsi vital yang diperlukan oleh tubuh.

Tanpa asupan yang cukup dari kedua zat ini, tubuh bisa mengalami gangguan dalam metabolisme, sistem kekebalan, dan berbagai fungsi lainnya.

Dengan memahami peran dan manfaat dari setiap jenis vitamin dan mineral, kita bisa lebih bijak dalam memilih makanan yang tepat untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bertenaga.

Jadi, pastikan kamu mendapatkan cukup asupan zat pengatur setiap hari, dan tubuhmu akan lebih sehat dan kuat!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi