Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Angin Siklon, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi angin siklon.
|
Editor: Mufit Apriliani

Kompas.com - Angin siklon menjadi fenomena alam yang menarik sekaligus menakutkan karena kekuatan dan dampak yang ditimbulkannya.

Fenomena ini sering muncul di wilayah tropis dan dapat menyebabkan bencana besar seperti banjir, angin kencang, hingga gelombang tinggi.

Lebih lengkapnya, yuk, sama-sama kita mengenal pengertian angin siklon, penyebab, hingga dampaknya lewat penjelasan yang ada di bawah ini!

Baca juga: Apa itu Anemokori? Penyebaran Biji Tumbuhan dengan Bantuan Angin

Pengertian angin siklon

Mengutip Buku Energi Angin (2023) karya Murwani Dewi Wijayanti, angin siklon adalah angin yang berhembus dari daerah yang memiliki tekanan udara tinggi menuju daerah yang memiliki pusat tekanan udara rendah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arah putaran angin siklon di belahan bumi utara berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan bumi bagian selatan angin siklon berputar searah jaruh jam.

Kecepatan angin siklon berkisar 100-500 kilometer per jam dengan gradient barometer 50-100 mb. Angin siklon yang terkenal yaitu Tornado di Amerika Serikat, angin Taifun di Laut Cina, serta angin Hurricane di Teluk Meksiko dan Laut Karibia.

Apa penyebab angin siklon?

Penyebab utama terbentuknya angin siklon adalah adanya perbedaan tekanan udara yang signiikan dalam atmosfer.

Tekanan yang sangat rendah menciptakan udara di sekitarnya terdorong masuk lalu berputar mengelilingi pusat tersebut.

Proses ini diperkuat oleh pemanasan suhu laut yang tinggi, terutama suhu muka laut minimal 26,5 derajat Celcius dengan kedalaman hingga 60 meter.

Adanya kelembapan tinggi di atmosfer juga menjadi faktor penting untuk mendukung pembentukan awan konvektif yang kuat.

Selain itu, kondisi atmosfer yang stabil dan perubahan angin yang tidak terlalu drastis terhadap ketinggian juga membantu siklon berkembang dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Angin Matahari dan Bagaimana Dampaknya Pada Bumi?

Bagaimana proses terjadinya angin siklon?

Melansir Jurnal Mekanisme Angin Siklon dan Angin Antisiklon dan Dampaknya pada Lingkungan (2024) karya Nafilah Azaria Rahma dan Sudarti, berikut proses terjadinya angin siklon:

Ini merupakan tahap pembentukan awan dan tekanan rendah. Suhu permukaan laut yang hangat menyebabkan terbentuknya kumpulan awan cumulonimbus dan sistem tekanan rendah.

Nah, pada tahap ini, pusat sirkulasi angin siklon belum terbentuk, namun terkadang sudah terlihat pola spiral di awan.

  • Tahap stabil awal

Siklon akan mulai menunjukkan bentuk yang lebih stabil dengan kecepatan angin yang relatif rendah. Pada tahap ini terbentuklah mata siklon, yaitu wilayah di pusat siklon yang relatif tenang dan tanpa awan.

Tekanan udara di permukaan menurun hingga kurang dari 1.000 mb, dan kecepatan angin mulai meningkat mencapai sekitar 63 kilometer per jam.

  • Tahap komprehensif

Pada tahap ini, siklon mencapai intensitas maksimal dengan tekanan udara terendah di pusat dan angin tercepat mengelilinginya.

Suhu di tengah siklon sangat hangat dan dinding mata yang telah terbentuk mengelilingi pusat. Pada tahap ini, biasanya akan bertahan sekitar satu hari sebelum siklon mulai melemah.

  • Tahap pelemahan

Pusat siklon yang hangat mulai melemah, tekanan udara naik, dan kecepatan angin menyebar menjauh dari pusat.

Pelemahan ini terjadi cepat saat iklon memasuki wilayah yang tidak mendukung, seperti perairan dingin atau daratan. Siklon akhirnya hilang setelah beberapa hari hingga beberapa minggu.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Angin Darat

Dampak angin siklon

Dampak angin siklon sangat luas dan beragam, tergantung pada lokasi dan kekuatan siklon tersebut. Berikut sejumlah dampak utama yang sering terjadi:

  • Angin kencang

Angin yang berputar dengan kecepatan tinggi dapat merobohkan pohon, merusak bangunan, dan menumbangkan tiang listrik.

Kerusakan akibat angin kencang bisa sangat parah terutama di wilayah pesisir yang menjadi jalur siklon.

  • Hujan deras dan banjir

Siklon membawa awan tebal yang menghasilkan hujan deras selama berjam-jam, bahkan berhari-hari.

Curah hujan yang tinggi ini dapat menyebabkan banjir besar, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur.

  • Gelombang tinggi dan storm surge

Gelombang laut yang tinggi muncul akibat putaran angin siklon di laut. Storm surge adalah kenaikan permukaan laut secara tiba-tiba yang dapat menenggelamkan wilayah pesisir dan merusak pemukiman.

  • Gangguan pelayaran dan transportasi

Siklon tropis dapat mengganggu pelayaran internasional dan transportasi laut. Kapal-kapal besar berisiko mengalami akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

  • Dampak sosial dan ekonomi

Kerusakan fisik akibat siklon menyebabkan kerugian ekonomi besar, termasuk kehilangan tempat tinggal, hancurnya lahan pertanian, dan gangguan aktivitas bisnis. Korban jiwa juga sering terjadi bila mitigasi dan evakuasi tidak berjalan optimal.

Perubahan iklim global memengaruhi frekuensi dan intensitas siklon tropis. Pemanasan suhu laut memberikan lebih banyak energi bagi pembentukan siklon, sehingga siklon tropis cenderung menjadi lebih kuat dan bertahan lebih lama.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Angin Laut?

Konsisi inilah yang meningkatkan risiko bencana di wilayah tropis, termasuk Indonesia yang berada di jalur lintasan siklon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi