Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gajah Merupakan Ibu yang Baik? Ini 8 Faktanya yang Mengharukan

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Bayi gajah bermain dengan ibunya di tengah padang rumput di hutan Afrika
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Di berbagai platform media sosial, banyak beredar video menyentuh hati yang memperlihatkan ibu gajah meratapi kepergian anaknya.

Dalam video-video tersebut, seekor induk berdiri diam di dekat jasad bayinya, menyentuhnya dengan belalai, bahkan ada yang menggendong tubuh anaknya selama berhari-hari.

Adegan ini bukan hanya menyayat hati, tapi juga menimbulkan pertanyaan penting: apakah gajah merupakan ibu yang baik?

Jawabannya adalah ya. Gajah merupakan salah satu makhluk dengan ikatan keluarga paling kuat di dunia hewan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan hanya dalam hal membesarkan, tetapi juga dalam hal merawat, mengajari, dan melindungi anak-anaknya dengan penuh kasih sayang serta komitmen jangka panjang.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap yang memperlihatkan bagaimana cara gajah merawat anaknya, dan alasan mengapa bayi gajah membutuhkan induknya untuk bertahan hidup di alam liar.

Baca juga: 13 Fakta Menarik Gajah: Ukuran, Masa Kehamilan, hingga Makanannya

1. Masa kehamilan yang sangat panjang

Salah satu bukti betapa luar biasanya pengorbanan seekor ibu gajah adalah masa kehamilannya.

Dilansir dari BBC Earth, gajah memiliki masa kehamilan terlama dari semua mamalia darat: sekitar 22 bulan untuk gajah Afrika dan 18–22 bulan untuk gajah Asia.

Masa ini diperlukan bukan hanya karena tubuh bayi gajah sangat besar, tapi juga karena otaknya membutuhkan waktu lama untuk berkembang sempurna.

Bayi gajah lahir dengan otak yang sangat berkembang dibandingkan hewan lainnya.

Otak ini memungkinkan mereka mengenali struktur sosial dalam kawanan, belajar cara mencari makan, dan mulai memahami peran mereka sejak hari pertama kehidupan.

Baca juga: Apakah Gajah Bisa Berenang?

2. Bayi gajah belajar dari induk dan keluarga

Bagaimana cara gajah merawat anaknya? Tidak hanya melalui pemberian makan dan perlindungan, tapi juga lewat pendidikan sosial.

Dilansirr dari World Wild Life, gajah hidup dalam masyarakat matriarki yang sangat terstruktur. Ketika bayi gajah lahir, bukan hanya sang induk yang menyambut dan membantu, tetapi juga gajah betina lainnya dalam kawanan.

Anak-anak gajah belajar banyak hanya dengan mengamati para dewasa: mulai dari cara menyusui, mengenali tanaman yang bisa dimakan, hingga berjalan mengikuti kawanan.

Gajah-gajah dewasa juga akan memperlambat langkah mereka saat berjalan agar bayi bisa mengikuti, dan sering menunjukkan kasih sayang lewat sentuhan belalai serta suara lembut.

Baca juga: Mengapa Gajah Bermigrasi Secara Beriringan?

3. Menyusui dengan nutrisi yang sangat disesuaikan

Setelah lahir, bayi gajah bergantung penuh pada induknya untuk mendapatkan susu. Mereka akan menyusu selama sekitar dua tahun, dan bisa mengonsumsi hingga tiga galon susu setiap hari. Berat badan mereka bertambah sekitar dua pon per hari.

Yang luar biasa, komposisi susu gajah berubah hingga empat kali selama masa menyusui, menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi bayi.

Ketika bayi mulai tumbuh gigi (yang membuatnya kesakitan), ibu gajah akan mengubah pola makannya dan mencari tanaman dengan sifat antiradang agar susunya bisa membantu meredakan nyeri pada anaknya.

Di tempat penampungan, bayi gajah yang kehilangan induknya membutuhkan susu formula bayi manusia yang telah dimodifikasi secara khusus untuk meniru kandungan nutrisi alami susu gajah.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran induk dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup anaknya. Inilah alasan mengapa bayi gajah membutuhkan induknya sejak hari pertama.

Baca juga: Anatomi dan Perilaku Hewan Mamalia

4. Induk gajah mengasuh anaknya

berapa lama induk gajah merawat anaknya?

Jawabannya: sangat lama. Berapa lama induk gajah merawat anaknya bisa mencapai lebih dari satu dekade.

Dilansir dari African Safari Magazine, anak gajah biasanya tetap tinggal bersama induknya hingga usia 10 hingga 16 tahun, tergantung jenis kelamin.

Anak betina bahkan sering tinggal bersama kawanan keluarganya seumur hidup, menjadi bagian dari struktur sosial yang kompleks dan penuh keterikatan emosional.

Selama masa ini, mereka tidak hanya belajar keterampilan bertahan hidup, tetapi juga memahami dinamika sosial, komunikasi, dan navigasi lingkungan.

Masa kanak-kanak yang panjang ini menjadi investasi penting bagi kehidupan jangka panjang gajah.

Baca juga: Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contohnya

5. Ibu gajah berduka saat anaknya mati

Rasa duka bukan hanya milik manusia.

Dilansir dari Live Science, gajah dikenal sebagai salah satu dari sedikit hewan yang menunjukkan perilaku berduka yang jelas ketika kehilangan anggota keluarganya.

Jika anak gajah mati, induknya bisa berdiri di dekat tubuh anaknya selama berjam-jam, bahkan berhari-hari, menyentuhnya, mengelus dengan belalai, atau mencoba mengangkat tubuh yang sudah tak bernyawa.

Ada pula kasus di mana ibu gajah menyeret bangkai anaknya ke tempat lain, atau tampak kebingungan, terus-menerus menyentuh dan mencium tubuh anaknya seolah masih berharap bisa menghidupkannya kembali.

Ilmuwan masih belum memahami sepenuhnya alasan perilaku ini, namun yang jelas: ikatan emosional itu sangat kuat dan nyata.

Baca juga: Pembelajaran Sosial dan Emosional: Pengertian dan Ruang Lingkupnya

6. Perlindungan ekstra dari kawanan

Dalam menghadapi bahaya, ibu gajah tidak sendirian. Ketika ada ancaman, seluruh kawanan akan membentuk formasi melindungi anak-anak mereka, dengan para induk berdiri di barisan luar untuk menjaga anak-anak tetap di tengah.

Ini bukan hanya naluri pertahanan, tapi juga bentuk nyata dari kerja sama sosial dan ikatan kekeluargaan yang erat.

7. Kasih sayang yang terlihat jelas

Gajah menunjukkan kasih sayangnya secara fisik dan emosional.

Dilansir dari World Animal Protection UK, mereka membelai anaknya dengan belalai, membuat suara-suara lembut untuk menenangkan, bahkan memeluk.

Beberapa ibu gajah bahkan mengadopsi anak gajah yatim piatu, merawatnya seperti anak sendiri.

Perilaku ini menunjukkan bahwa kasih sayang dalam kawanan gajah bukan sekadar naluri, tapi bentuk nyata dari empati dan kepedulian.

8. Gajah tidak pernah melupakan anak-anaknya

Gajah terkenal karena daya ingatnya yang luar biasa. Otaknya adalah yang terbesar di antara semua hewan darat, dengan lebih dari 250 miliar neuron. Bagian otak yang mengatur memori, yaitu lobus temporal, sangat berkembang.

Ada banyak kisah gajah yang dipisahkan dari keluarganya selama bertahun-tahun dan masih saling mengenali saat bertemu kembali.

Mereka bahkan bisa mengingat lokasi mata air yang mereka kunjungi bertahun-tahun sebelumnya.

Ingatan yang kuat ini juga berarti bahwa gajah tidak melupakan anak-anak mereka, bahkan setelah perpisahan panjang.

Baca juga: Mengenal Fungsi Gading pada Gajah

Melihat semua fakta di atas, tidak diragukan lagi bahwa gajah merupakan ibu yang baik.

Dari masa kehamilan yang panjang, menyusui dengan penuh perhatian, mendidik anak-anaknya, hingga menunjukkan kesedihan saat kehilangan, ibu gajah benar-benar melambangkan keibuan sejati.

Mereka bukan hanya makhluk besar yang kuat, tetapi juga lembut, penuh kasih, dan cerdas. Dalam dunia hewan, gajah adalah salah satu contoh terbaik bagaimana cinta dan pengorbanan seorang ibu tidak terbatas hanya pada spesies manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi