Apa Saja Jenis Status Sosial dalam Masyarakat?

Kompas.com - Status sosial menjadi konsep penting dalam memahami bagaimana individu menempati posisi tertentu dalam masyarakat.

Posisi ini tidak hanya menentukan hak dan kewajiban, namun juga memengaruhi interaksi, penghormatan, dan pengakuan dari orang lain.

Lantas, apa yang dimaksud dengan status sosial, dan apa saja jenisnya dalam masyarakat? Ketahui penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Kontak Sosial? Ini Jawabannya!

Pengertian status sosial

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), status sosial adalah posisi seseorang di dalam masyarakat yang terkait dengan dan ditentukan oleh orang lain.

Definisi status sosial juga dapat diartikan untuk menjelaskan posisi atau kesusukan seseorang dalam masyarakatnya.

Status sosial dapat muncul dalam suatu masyarakat apabila ada sesuatu hal yang dianggap atau dipersepsikan penting oleh warga setempat tersebut.

Sementara jika dikutip dari Buku Perilaku Konsumen: Mengenal Konteks dan Sikap Konsumen (2024) karya Buyung Romadhoni, status sosial adalah kedudukan, posisi, atau peringat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.

Dalam sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Kepala Desa, Camat, kepala rumah tangga, istri, suami, anak, dan lain sebagainya.

Namun status sosial dapat berubah seiring waktu melalui proses sosial dan interaksi yang terjadi di dalam masyarakat.

Baca juga: 5 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial yang Perlu Diketahui

Jenis status sosial

Status sosial terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara memperoleh dan sifatnya. Pemahaman status sosial ini membantu mengenali perbedaan posisi dan peran dalam masyarakat.

Berikut jenis status sosial menurut Ralph Linton:

• Ascribed status

Mengutip Buku Bukan Kota Tanpa Masa Lalu: Dinamika Sosial Ekonomi Kebumen Era Arung Binang VII (2020) karya Teguh Hindarto, ascribed status adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan rohanian dan kemampuan.

Maka dari itu ascribed status disebut juga dengan status sosial bawaan, di mana cara memperolehnya bisa dari faktor keturunan, jenis kelamin, suku bangsa, atau ras.

Contoh ascribed status yaitu:

• Anak dari keluarga bangsawan
• Jenis kelamin laki-laki atau perempuan
• Keanggotaan dalam kelompok etnis tertentu yang memiliki posisi sosial khusus
• Keturunan seseorang yang memiliki pengaruh tinggi di masyarakat

• Achived status

Adalah istilah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja, bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuan masing-masing mencapai tujuannya.

Contoh achieved status yaitu:

Kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, dan lain sebagainya.

• Assigned status

Merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.

Contoh assigned status adalah:

Gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan, dan lainnya.

Baca juga: Apa Itu Kesenjangan Sosial? Ini Faktor Penyebab dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Perbedaan status sosial dan kelas sosial

Sering dianggap sama, ternyata status sosial dan kelas sosial memiliki perbedaan. Status sosial ditentukan oleh karakteristik seperti keturunan keluarga, kehormatan, dan profesi.

Sedangkan kelas sosial mengacu pada jumlah rasa hormat maupun kompetensi terhadap orang tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

Selengkapnya, berikut tabel perbedaan antara status sosial dan kelas sosial:

Baca juga: Mengapa Orang Melakukan Hubungan Sosial? Ini Penjelasannya ....

Status sosial dalam masyarakat bukan sekadar label melainkan cerminan posisi, peran, dan pengakuan yang diberikan oleh lingkungan sekitar.