Kompas.com - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) selalu menjadi momen penting untuk mengenang semangat perjuangan bangsa Indonesia.
Harkitnas diperingati setiap tahun pada tanggal 20 Mei sebagai salah satu hari penting dalam peringatan nasional, dan pada tahun ini jatuh pada hari Selasa (20/5/2025).
Lalu, apakah Harkitnas yang diperingati tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai hari libur oleh pemerintah? Yuk, kita cek jadwal libur bulan Mei, serta bagaimana sejarah Hari Kebangkitan Nasional tersebut.
Baca juga: Apa Itu Hari Kebangkitan Nasional yang Diperingati 20 Mei?
Jadwal libur Mei 2025
Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017, Nomor 2, dan Nomor 2 Tahun 2024 telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama 2025, termasuk pada bulan Mei ini.
Berikut rincian lengkapnya!
- Hari libur nasional Mei 2025
Bulan Mei 2025 terdapat tiga hari libur nasional yang ditandai dengan tanggal merah di kalender nasional, yaitu untuk peringatan hari besar keagamaan dan hari penting nasional.
- Kamis, 1 Mei 2025: Hari Buruh
- Senin, 12 Mei 2025: Hari Raya Waisak 2569 BE
- Kamis, 29 Mei 2025: Kenaikan Yesus Kristus
- Cuti bersama Mei 2025
Sementara untuk cuti bersama terdapat dua hari untuk perayaan hari besar keagamaan yang jatuh pada tanggal:
- Selasa, 13 Mei 2025: Hari Raya Waisak 2569 BE
- Jumat, 30 Mei 2025: Kenaikan Yesus Kristus
- Harkitnas 20 Mei bukan hari libur nasional
Meskipun Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei termasuk salah satu peringatan penting, namun berdasarkan SKB 3 Menteri, Harkitnas bukan termasuk tanggal merah, baik libur nasional atau cuti bersama.
Maka, pada tanggal 20 Mei mendatang baik instansi pemerintahan, swasta, hingga satuan pendidikan tetap masuk dan beroperasional seperti biasa.
Baca juga: Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Apakah ada upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025?
Ya, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025 akan dilaksanakan upacara bendera yang dilaksanakan di lingkungan kantor, lembaga, dan instansi pemerintah atau swasta di seluruh Indonesia, lembaga pendidikan baik negeri atau swasta, kantor lembaga negara, serta seluruh kantor perwakilan RI atau kedutaan besar perutusan tetap, konsulat jenderal yang berada di luar negeri.
Upacara dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2025 dengan susunan upacara bendera yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital melalui Pedoman Peringatan ke-117 Harkitnas Tahun 2025 Nomor B-395/M.KOMDIGI/HM.04.01/05/2025, yaitu:
- Pengibaran bendera Merah Putih
- Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
- Mengheningkan Cipta
- Pembacaan naskah Pancasila
- Pembacaan naskah UUD 1945
- Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Digital menyambut 117 tahun peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh Inspektur Upacara
- Menyanyikan lagu perjuangan Bagimu Negeri dan Satu Nusa Satu Bangsa
- Pembacaan Doa
Tahun ini, Harkitnas 2025 mengangkat tema, “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” dengan makna refleksi semangat kolektif seluruh elemen bangsa untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun Indonesia yang tangguh dan berdaya saing.
Sementara logo pada Hari Kebangkitan Nasional ke-117 menampilkan warna biru pada angka 11, sedangkan angka 7 memiliki tiga warna, yaitu biru, merah, dan kuning emas.
Pemberian warna biru pada angka 11 dan sebagian angka 7 menggambarkan pilar dan pondasi kebangsaan yang kuat, kemudian warna merah melambangkan semangat dan energi perjuangan.
Warna kuning emas pada lengkungan angka 7 memiliki arti gerakan bangkit yang fleksibel namun kuat, mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.
Baca juga: 6 Contoh Pidato Hari Kebangkitan Nasional 2025 untuk Amanat Pembina Upacara Harkitnas ke-117
Mengapa Harkitnas diperingati 20 Mei?
Pemilihan tanggal 20 Mei sebagai Harkitnas bukan tanpa alasan, hal ini karena tepat pada 20 Mei 1908 lalu didirikan organisasi Budi Utomo sebagai gerakan pemuda modern pertama yang memiliki visi meraih kemerdekaan Indonesia.
Organisasi ini terbentuk dari keresahan dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906 yang mengadakan kampanye penggalangan dana pelajar dari golongan priyayi di Pulau Jawa.
Saat sedang berkampanye pada tahun 1907, ia bertemu dengan pelajar-pelajar Sekolah Kedokteran Batavia atau STOVIA, salah satunya Sutomo.
Sutomo yang memiliki misi yang sama yaitu meraih cita-cita Kemerdekaan bangsa lantas turut serta dalam kampanye dan menyebarkan semangat tersebut kepada kawan-kawannya di STOVIA.
Dari sinilah organisasi Budi Utomo terbentuk pada 20 Mei 1908 sebagai awal dari kebangkitan nasional Indonesia.
Harkitnas diperingati sebagai refleksi atas tekad dan perjuangan kolektif rakyat Indonesia yang penuh keteguhan hati dalam melepaskan diri dari belenggu penjajahan serta tonggak awal pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai dasar membangun masa depan bangsa.
Baca juga: Pengertian Kebangkitan Nasional dan Contohnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.