Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teleskop Hubble Temukan Awan Mirip Permen Kapas di Galaksi Magellan

Baca di App
Lihat Foto
ESA/Hubble & NASA, C. Murray
Gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA/ESA ini menampilkan bentangan awan di Awan Magellan Besar, galaksi satelit kerdil Bima Sakti.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Apakah kamu pernah melihat permen kapas? Lembut, ringan, dan berwarna-warni—itulah gambaran pertama yang terlintas saat teleskop Hubble NASA/ESA menangkap pemandangan kosmik luar biasa di galaksi Awan Magellan Besar.

Gambar yang menyerupai gumpalan permen kapas itu ternyata bukan sekadar keindahan visual, tetapi juga merupakan penemuan ilmiah yang penting.

Yuk kita simak penemuan menarik ini!

Apa itu galaksi Awan Magellan Besar?

Dilansir dari Live Science, Awan Magellan Besar adalah galaksi kerdil yang menjadi satelit terbesar dari Bima Sakti.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letaknya sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di konstelasi Dorado dan Mensa.

Baca juga: Teleskop Hubble Temukan Lubang Hitam Pengembara yang Melahap Galaksi!

Galaksi ini hanya satu dari dua galaksi satelit Bima Sakti yang bisa dilihat dengan mata telanjang dari Belahan Bumi Selatan; yang lainnya adalah Awan Magellan Kecil.

Uniknya, galaksi ini tidak berdiri sendiri. Ia terhubung dengan Awan Magellan Kecil melalui jembatan gas yang disebut Jembatan Magellan, menunjukkan bahwa kedua galaksi ini kemungkinan pernah berinteraksi di masa lalu.

Bahkan, penelitian terbaru memperkirakan bahwa Awan Magellan Besar dapat mulai berinteraksi dengan Bima Sakti dalam waktu sekitar 2,4 miliar tahun.

Teleskop Hubble temukan awan mirip permen kapas

Kamera canggih Wide Field Camera 3 (WFC3) yang dipasang pada teleskop Hubble menemukan awan mirip permen kapas di galaksi Awal Magellan Besar.

Dilansir dari NASA Science, WFC3 memiliki lima filter berbeda yang menangkap berbagai panjang gelombang cahaya, mulai dari cahaya tampak, ultraviolet, hingga inframerah.

Kombinasi data dari lima filter inilah yang menciptakan citra berwarna spektakuler.

Baca juga: Apa Itu Supernova? Fenomena Ledakan Bintang di Galaksi

Apakah awan tersebut benar-benar telihat seperti permen kapas? 

Warna-warna dalam gambar ini tidak sepenuhnya sama seperti yang bisa dilihat oleh mata manusia. Karena, sebagian warna hanya bisa terlihat menggunakan filter kamera yang menangkap panjang gelombang. 

Para ilmuwan menetapkan warna untuk setiap panjang gelombang dengan tujuan memberikan informasi visual yang akurat dan mendalam.

Cahaya ultraviolet biasanya ditampilkan dalam warna biru atau ungu, sedangkan cahaya inframerah ditampilkan dalam warna merah.

Kombinasi ini membuat struktur awan gas tipis di galaksi itu terlihat seperti gumpalan permen kapas bercahaya yang menggantung di langit malam kosmos.

Gumpalan gas berwarna cerah yang menyerupai permen kapas ini sebenarnya adalah awan gas dan debu tipis yang berkilauan karena proses fusi dan pembentukan bintang di dalamnya.

Meskipun tampak lembut dan estetis, awan ini merupakan wilayah aktif dalam pembentukan bintang baru dan menjadi objek studi penting untuk memahami evolusi galaksi.

Baca juga: 4 Galaksi di Sekitar Bima Sakti

Penemuan ini juga menunjukkan bagaimana teleskop Hubble terus membuka jendela bagi umat manusia untuk menyaksikan alam semesta dengan cara yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.

Tak hanya memukau secara visual, citra ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana cahaya bekerja, bagaimana galaksi berkembang, dan bagaimana galaksi tetangga kita mungkin suatu saat akan bertabrakan dengan Bima Sakti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi