KOMPAS.com - Setiap kali sebatang rokok dibakar, bukan hanya aroma tembakau yang ikut terhirup, ada zat lengket, beracun, dan berbahaya yang menyelinap masuk ke paru-paru yaitu tar.
Tar adalah zat berbahaya hasil pembakaran tembakau yang mengandung senyawa karsinogenik, menempel di paru-paru, dan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker paru-paru, tenggorokan, serta kerusakan sistem pernapasan.
Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari bahwa tar adalah zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan lebih mematikan dibanding nikotin. Berikut adalah penjelasannya!
Baca juga: Zat dalam Rokok yang Bersifat Karsinogenik
Apa itu tar?
Tar terbentuk dari proses pembakaran tembakau.
Dilansir dari National Cancer Institute, tar merupakan zat kimia berbahaya yang menjadi residu dari asap tembakau.
Tar tidak berwarna cerah atau wangi seperti yang mungkin dibayangkan, melainkan zat pekat, lengket, dan hitam yang menempel di dinding paru-paru perokok.
Tar membawa ribuan senyawa berbahaya, di antaranya 2.000 zat kimia yang termasuk karsinogen, atau pemicu kanker.
Saking pekat dan lengketnya, tar menempel di paru-paru seperti lem, menghalangi udara masuk dan merusak jaringan sehat di dalamnya.
Baca juga: 7 Bahan Polutan yang Masuk ke Paru-Paru Ketika Menghirup Asap Rokok
Berapa banyak tar dalam 1 batang rokok?
Banyak orang bertanya-tanya, berapa banyak tar dalam 1 batang rokok?
Penelitian dari George E. Moore dan rekan-rekannya dalam jurnal Tar and Nicotine Retrieval from Fifty-Six Brand of Cigarettes (1967) menyebutkan bahwa kandungan tar dalam satu batang rokok bisa bervariasi antara 8 mg hingga 43 mg, tergantung merek dan jenis tembakau yang digunakan.
Semakin tebal daun tembakau yang digunakan dalam rokok, semakin tinggi pula kandungan tarnya. Ini berarti bahwa pada rokok yang terlihat "lebih kuat", risiko dari kandungan tarnya juga lebih besar.
Apa perbedaan tar dan nikotin?
Pertanyaan penting lainnya adalah: apa perbedaan tar dan nikotin? Keduanya memang sering dibahas bersamaan, namun memiliki fungsi yang sangat berbeda dalam rokok:
- Nikotin adalah zat yang membuat seseorang kecanduan. Ia memengaruhi otak dan menciptakan sensasi ketenangan sementara.
- Tar, di sisi lain, adalah zat karsinogenik. Ia menyebabkan kerusakan fisik yang nyata pada paru-paru, tenggorokan, dan mulut.
Dengan kata lain, nikotin membuat kamu ingin terus merokok, tar-lah yang diam-diam menghancurkan tubuhmu.
Baca juga: Nikotin: Pengertian, Sumber, dan Bahayanya
Bahaya tar pada rokok tidak hanya memicu kanker paru-paru
Tak bisa disangkal, bahaya tar pada rokok sangat serius.
Menurut Fitriana Anggraini dalam Analisa Logam Berat Timbal (Pb) pada Perokok Aktif Usia SMP di Wilayah Tambak Wedi Surabaya (2023), dari lebih dari 7.000 zat kimia dalam asap rokok, sekitar 2.000 di antaranya terkandung dalam tar dan sebagian besar bersifat karsinogenik.
Tar masuk lewat mulut, menempel di gusi dan gigi, meninggalkan noda kuning kecokelatan, lalu mengalir ke paru-paru dan menempel di saluran pernapasan.
Di sanalah ia mulai memperlambat kerja alveolus, kantung udara kecil yang menjadi pusat pertukaran oksigen dalam paru-paru.
Akibatnya? Jumlah udara yang bisa dihirup menurun, oksigen dalam darah semakin sedikit, dan tubuh menjadi mudah lelah, sesak napas, hingga berisiko tinggi terkena penyakit paru-paru kronis.
Baca juga: Karsinogenik, Zat yang Memicu Pertumbuhan Sel Kanker dalam Tubuh
Tar dapat menyebabkan penyakit apa?Lalu tar dapat menyebabkan penyakit apa saja? Banyak. Selain kanker paru-paru, tar juga dikaitkan dengan:
- Kanker rongga mulut
- Kanker tenggorokan
- Kanker esofagus
- Masalah gigi dan gusi
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Gangguan jantung dan pembuluh darah
Bahkan dalam jurnal Case-Control Study of Cumulative Cigarette Tar Exposure (2018) oleh Travis J. Meyers dkk, disebutkan bahwa paparan tar kumulatif sebesar 1 kg seumur hidup meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 61%.
Risiko kanker pada saluran aerodigestif atas pun meningkat sekitar 21%.
Rokok mungkin terlihat kecil dan ringan, tapi tar yang dikandungnya bisa menyebabkan konsekuensi besar.
Sekali tar masuk ke tubuh, efeknya tidak bisa dihapus begitu saja. Ia terus menempel, merusak, dan memicu penyakit serius dalam jangka panjang.
Rokok dengan kadar tar tinggi bukan hanya membuat paru-paru bekerja lebih keras, tetapi juga mempercepat kerusakan organ vital.
Sayangnya, karena efeknya tidak langsung terasa, banyak orang menyepelekannya hingga semuanya terlambat.
Baca juga: Manfaat Keanekaragaman Hayati: Buah Merah untuk Mengobati Kanker
Dibandingkan nikotin, tar adalah zat yang jauh lebih merusak tubuh. Ia bukan sekadar produk sampingan pembakaran tembakau, tetapi racun yang bisa menggerogoti paru-paru, mulut, dan sistem pernapasan perlahan-lahan.
Jika kamu masih berpikir bahwa satu batang rokok per hari tak akan membuat banyak perbedaan, coba pikirkan lagi: berapa banyak tar yang sudah masuk ke tubuhmu? Dan sampai kapan tubuhmu bisa bertahan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.