KOMPAS.com - Bagi para astronom, awan biasanya adalah gangguan yang menutupi keindahan langit malam. Tapi ada satu jenis awan yang justru dinanti-nanti: awan noctilucent.
Awan ini begitu menakjubkan dan misterius, hingga jadi pengecualian bagi para pengamat langit di seluruh dunia.
Saat musim panas tiba di belahan Bumi utara, kita memasuki musim kemunculan awan paling langka di Bumi ini.
Yuk kita simak apa itu awan noctilucent, bagaimana ia terbentuk, dan bagaimana cara melihatnya di langit tahun 2025!
Baca juga: Teleskop Hubble Temukan Awan Mirip Permen Kapas di Galaksi Magellan
Apa yang dimaksud dengan awan noctilucent?
Dilansir dari NASA Science, awan noctilucent adalah awan tertinggi di atmosfer Bumi yang terbentuk di lapisan mesosfer, sekitar 80 kilometer (50 mil) dari permukaan.
Namanya berasal dari bahasa Latin yang berarti “bercahaya di malam hari”, karena awan ini hanya terlihat saat langit mulai gelap setelah matahari terbenam, memantulkan cahaya yang menakjubkan dari balik cakrawala.
Awan noctilucent hanya muncul pada bulan-bulan musim panas di lintang tinggi dan telah lama membuat para ilmuwan penasaran karena perilakunya yang tidak biasa.
Menurut NASA, selama dua dekade terakhir, awan ini mulai bersinar lebih terang dan terlihat di lokasi yang lebih dekat ke khatulistiwa.
Padahal, kemunculan awan noctilucent sebelumnya sangat jarang terjadi.
Baca juga: Apa Itu Cloud Iridescence? Ini Proses Terjadinya Awan Warna-warni Mirip Pelangi
Penyebab terbentuknya awan noctilucent
Penyebab terbentuknya awan noctilucent sangat erat kaitannya dengan kondisi ekstrem di atmosfer atas.
Dilansir dari Live Science, awan ini terbentuk ketika udara lembap yang naik selama musim panas mendingin secara drastis di mesosfer.
Di suhu yang sangat rendah, partikel air membeku dan menempel pada debu mikroskopis yang bisa berasal dari sisa meteor, letusan gunung berapi, atau bahkan polusi.
Uniknya, menurut data satelit, kristal es ini membentuk lapisan es kontinu antara ketinggian 82–89 kilometer.
Dengan albedo tinggi (kemampuan memantulkan cahaya), awan noctilucent tampak bercahaya keperakan atau biru muda yang memukau, terutama saat matahari telah tenggelam.
Cara melihat awan noctilucent
Banyak yang penasaran: cara melihat awan noctilucent itu bagaimana? Kunci utamanya adalah waktu, lokasi, dan langit yang bersih.
Jam berapa awan noctilucent muncul? Dilansir dari Space, awan noctilucent muncul sekitar 90–120 menit setelah matahari terbenam atau sebelum matahari terbit.
Baca juga: Albedo: Pengertian, Contoh, dan Rata-rata Albedo Bumi
Kapan musim terbaik? Antara akhir Mei 2025 hingga pertengahan Agustus 2025, dengan puncak penampakan di bulan Juni dan Juli 2025.
Di mana harus melihat? Di lintang tinggi belahan Bumi utara, seperti Skandinavia, Kanada, atau negara bagian utara AS (Montana, North Dakota, Washington).
Pengamatan terbaik dilakukan saat langit cerah dan bebas polusi cahaya.
Arahkan pandangan ke arah utara, dan jika beruntung, kamu akan melihat pola-pola awan keperakan melayang pelan di langit malam, seperti lukisan hidup dari atmosfer Bumi.
Awan noctilucent dan perubahan iklim
Yang membuat awan noctilucent makin menarik adalah kenyataan bahwa mereka mulai terlihat di lintang yang lebih rendah, suatu hal yang tidak lazim.
Para ilmuwan menduga bahwa ini mungkin berkaitan dengan perubahan iklim global, seperti peningkatan metana dan uap air di atmosfer atas, atau bahkan akibat aktivitas manusia seperti peluncuran roket yang makin sering.
Royal Museums Greenwich menyebutkan bahwa awan ini bisa menjadi indikator perubahan besar dalam komposisi atmosfer.
Hal ini menjadikannya bukan hanya fenomena visual yang indah, tetapi juga sinyal penting bagi penelitian lingkungan dan cuaca ekstrem di masa depan.
Baca juga: Mengenal Cumulonimbus, Awan yang Menyebabkan Cuaca Ekstrem
Melihat awan noctilucent adalah pengalaman langit malam yang luar biasa. Kini kamu tahu apa yang dimaksud dengan awan noctilucent, kapan mereka muncul, dan cara melihat awan noctilucent dengan benar.
Di balik kecantikannya, tersembunyi petunjuk tentang dinamika atmosfer dan bahkan perubahan iklim global.
Jika langit cerah malam ini, siapa tahu kamu bisa menyaksikan salah satu fenomena awan paling langka dan misterius di planet ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.