Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di mana Letak Gunung Tangkuban Perahu? 

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Raga Genta
Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terkenal di Indonesia. Gunung tangkuban perahu terletak di kota apa?

Melansir dari buku Belajar dari Leluhur (2023) karya Abdul Karik dkk, Gunung Tangkuban Perahu terletak di kawasan Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Gunung ini memiliki ketinggian lebih kurang 2.048 Mdpl. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai daya tarik bagi wisatawan. 

Selain karena gunung tersebut masuk ke dalam salah satu gunung berapi yang masih aktif dan memiliki beberapa kawah yang bisa dilihat dari dekat, sejuknya udara dan letaknya yang tidak jauh dari Kota Bandung menjadi beberapa alasan lain untuk diminati. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Erupsi Freatik? Pengertian, Ciri, Penyebab, dan Dampaknya 

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu 

Melansir dari Kompas.com (05/04/2025), Gunung Tangkuban Perahu dikenal bukan hanya sebagai gunung berapi aktif, tetapi juga sebagai simbol kuat dari perpaduan kisah legenda dan geologi di Indonesia. 

Secara geologis, gunung ini terbentuk dari letusan besar Gunung Sunda Purba sekitar 125.000 tahun lalu. 

Letusan tersebut membentuk kaldera raksasa yang kini menjadi dasar dari Gunung Tangkuban Perahu, yang kemudian berkembang melalui erupsi-erupsi selanjutnya.

Namun, yang membuat Tangkuban Perahu begitu terkenal adalah legenda Sangkuriang. Dalam cerita rakyat Sunda, diceritakan bahwa Sangkuriang jatuh cinta pada ibunya sendiri, Dayang Sumbi. 

Saat sang ibu mengetahui kebenarannya, ia menggagalkan niat Sangkuriang dengan meminta dibuatkan perahu raksasa dan danau dalam semalam. 

Saat gagal menyelesaikan tugas itu, Sangkuriang marah dan menendang perahu buatannya hingga terbalik.

Dalam cerita tersebut terdapat banyak nilai moral yang bisa diambil. Selain menghormati sesama manusia, sebagai manusia juga harus menghormati alam. 

Baca juga: Serba-serbi Erupsi Gunung Merapi 

Kawah di Gunung Tangkuban Perahu 

Beberapa kawah yang ada di Gunung Tangkuban Perahu, yakni: 

Kawah Ratu

Kawah Ratu dibatasi oleh pagar kayu sebagai pengaman agar pengunjung tidak jatuh ke dalamnya. Kawah ini masih aktif mengeluarkan asap. 

Karena kandungan gas beracun yang berbahaya, pengunjung tidak diperbolehkan turun ke dasar kawah. 

Tanah di sekitar Kawah Ratu didominasi warna putih, diselingi batu belerang berwarna kuning. Area kawah ini terlihat kering dan tandus, dengan banyak bebatuan.

Kawah Upas

Kawah Upas berada di dekat Kawah Ratu. Namun, akses menuju kawah ini cukup sulit dan berbahaya, sehingga hanya sedikit pengunjung yang datang. 

Bentuk kawah ini berbeda dari Kawah Ratu—lebih dangkal dan permukaannya datar.

Baca juga: Angin Gunung dan Angin Lembah: Fenomena Alam yang Jarang Kita Sadari

Kawah Domas

Kawah Domas terletak di area yang lebih rendah dibandingkan Kawah Ratu, dan letaknya tidak terlalu jauh. 

Meski begitu, jumlah pengunjung ke tempat ini cukup sedikit. Salah satu penyebabnya diduga karena papan penunjuk nama kawah terlalu kecil sehingga kurang terlihat.

Popularitas Kawah Domas juga tidak setinggi Kawah Ratu karena pemandangannya dianggap kurang menarik. 

Meskipun demikian, Kawah Domas memiliki sumber air panas yang dipercaya bisa membantu menyembuhkan penyakit kulit, dan airnya bisa digunakan untuk merebus telur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi