KOMPAS.com - Bayangkan seekor burung yang memiliki kaki menyerupai dinosaurus. Tidak hanya itu, burung ini juga memiliki ukuran besar dan penampilan yang sangat mencolok. Inilah burung kasuari, makhluk prasejarah yang masih bertahan hidup di Bumi kita.
Meskipun burung ini tidak dapat terbang, kasuari adalah salah satu burung terbesar dan terberat yang ada.
Simak lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak tentang keunikan dan daya tarik burung kasuari yang dijuluki "dinosaurus modern."
Baca juga: Bagaimana Dinosaurus Menyebar ke Seluruh Dunia? Ini Jawaban Peneliti
Burung prasejarah yang masih hidup
Kasuari selatan, salah satu spesies kasuari, dikenal sebagai burung terbesar kedua di dunia setelah burung unta.
Dilansir dari San Diego Zoo Wildlife Aliance, burung ini dapat mencapai tinggi hingga 1,7 meter dengan berat jantan mencapai 55 kilogram dan betina sekitar 76 kilogram.
Kasuari hidup di hutan hujan tropis Australia dan Papua Nugini, serta memiliki penampilan yang sangat mencolok, mulai dari kepala hingga tubuhnya.
Kepala dan lehernya berwarna biru dan merah, sementara tubuhnya tertutup bulu hitam kasar yang mirip dengan rambut. Bulu-bulu ini membantu kasuari bergerak melalui hutan yang lebat dan berduri dengan aman.
Kaki kasuari yang menyerupai dinosaurus
Salah satu ciri yang paling mengesankan dari kasuari adalah kakinya.
Dilansir dari Live Science, kaki burung ini benar-benar tampak seperti kaki dinosaurus, dengan tiga jari yang kuat.
Pada salah satu jari kaki, terdapat cakar tajam yang bisa tumbuh hingga sepanjang 12 cm.
Cakar ini berfungsi untuk memberikan tendangan yang sangat kuat, yang bisa melukai atau bahkan membunuh predator atau ancaman, termasuk manusia.
Baca juga: Mengapa Burung Kasuari Berbahaya?
Cakar ini tidak hanya untuk perlindungan, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan ketangguhan kasuari dalam mempertahankan diri dari ancaman di alam liar, seperti buaya atau ular piton.
Keunikan pial dan casque pada kasuari
Burung kasuari memiliki penampilan yang sangat mencolok berkat pial dan casque mereka. Pial adalah kantung daging berwarna cerah yang tergantung di bawah leher kasuari.
Pial ini digunakan untuk menampilkan isyarat sosial kepada kasuari lainnya. Misalnya, jika kasuari menggelengkan kepala dan menepuk pialnya, itu bisa menjadi tanda agresi teritorial.
Selain itu, kasuari juga memiliki casque, yaitu struktur keras seperti helm di atas kepala mereka yang sering disamakan dengan struktur yang dimiliki oleh beberapa dinosaurus.
Para ahli belum sepenuhnya sepakat mengenai fungsi pasti dari casque ini. Namun, penelitian menunjukkan bahwa casque ini berfungsi sebagai "jendela termal" yang membantu kasuari mengatur suhu tubuhnya.
Baca juga: Mengapa Telur Burung Kasuari Berwarna Hijau?
Pada cuaca panas, casque memungkinkan kasuari melepaskan panas berlebih, sementara pada cuaca dingin, struktur ini membantu menyimpan panas tubuh.
Selain itu, casque juga membantu kasuari dalam mengarahkan dan memperkuat panggilan mereka, sehingga mereka bisa berkomunikasi dengan kasuari lain dalam jarak yang lebih jauh.
Kasuari sebagai pengasuh keturunan
Berbeda dengan banyak spesies burung lainnya, kasuari jantan memainkan peran penting dalam mengasuh keturunannya.
Setelah kasuari betina bertelur, kasuari jantanlah yang mengerami telur tersebut selama sekitar 50 hari.
Begitu telur menetas, kasuari jantan akan mengasuh anak-anaknya selama sekitar sembilan bulan, memberikan perlindungan dan memastikan mereka berkembang dengan baik.
Ini adalah perilaku yang sangat unik di dunia burung, mengingat banyak spesies burung lainnya menyerahkan tugas pengasuhan pada betina.
Baca juga: Apakah Gajah Merupakan Ibu yang Baik? Ini 8 Faktanya yang Mengharukan
Peran penting kasuari dalam ekosistem
Selain penampilannya yang luar biasa, kasuari juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis di wilayah timur laut Australia, Papua Nugini, dan Indonesia.
Dilansir dari Earth, kasuari berperan sebagai penyebar biji bagi banyak jenis tanaman yang tumbuh di sana.
Mereka mengonsumsi berbagai buah-buahan dengan biji besar yang tidak bisa disebarkan oleh hewan lain.
Setelah memakan buah, kasuari akan menempuh perjalanan jauh dan mengeluarkan bijinya di lokasi yang berbeda, memberikan kesempatan pada tanaman untuk tumbuh di tempat baru.
Peran kasuari sebagai penyebar biji sangat penting karena membantu menjaga kelestarian hutan hujan tropis.
Jika kasuari punah, banyak spesies tanaman yang bergantung padanya untuk penyebaran biji akan kesulitan bereproduksi, dan ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Tanpa kasuari, ekosistem hutan hujan akan terancam mengalami penurunan keanekaragaman tumbuhan yang dapat mengarah pada degradasi seluruh jaringan ekologi.
Baca juga: Ornitokori, Penyebaran Biji Tumbuhan dengan Bantuan Burung
Kasuari dan ancaman kepunahan
Meskipun memiliki peran penting dalam ekosistem, kasuari selatan terancam punah. Mereka tercatat sebagai spesies rentan di Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Di Australia, jumlah kasuari diperkirakan hanya sekitar 2.500 ekor pada tahun 2010, sementara di Papua Nugini dan Indonesia, populasi kasuari dewasa diperkirakan berkisar antara 6.000 hingga 15.000 ekor.
Ancaman terbesar bagi kasuari adalah penggundulan hutan dan perburuan.
Di Australia, pembangunan dan deforestasi telah merusak habitat alami kasuari, sedangkan di Papua Nugini dan Indonesia, perburuan merupakan masalah utama yang mengancam keberlangsungan hidup burung ini.
Jika tidak ada upaya perlindungan yang lebih serius, kasuari bisa menghadapi ancaman kepunahan yang lebih besar dalam beberapa dekade mendatang.
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Elang Punah?
Kasuari adalah contoh luar biasa tentang bagaimana makhluk prasejarah bisa bertahan hidup hingga hari ini. Dengan kakinya yang mirip dinosaurus, pial yang mencolok, dan peranannya dalam ekosistem yang sangat vital, kasuari adalah burung yang benar-benar unik.
Meskipun dianggap berbahaya, kasuari lebih suka menghindari konfrontasi dan hidup dengan damai di hutan hujan tropis.
Namun, untuk memastikan bahwa mereka tetap ada di Bumi, perlindungan terhadap habitat alami mereka dan upaya konservasi sangat penting.
Jika kasuari punah, keanekaragaman hayati di hutan hujan tropis bisa mengalami kerugian besar, yang tentunya akan berdampak pada seluruh ekosistem.
Oleh karena itu, kita harus menjaga dan melindungi kasuari agar mereka tetap bisa menjadi bagian dari planet ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.