KOMPAS.com - Setelah memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah pada Jumat, 27 Juni 2025, banyak umat Islam yang mulai bertanya-tanya:“10 Muharram jatuh pada tanggal berapa?” atau “Tanggal 10 Muharram jatuh hari apa?”
Berdasarkan Kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, 10 Muharram 2025 jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025.
Hari ini sangat istimewa karena bertepatan dengan Hari Asyura, yang memiliki keutamaan besar dalam sejarah dan syariat Islam.
Yuk kita simak lebih dalam tentang puasa 10 Muharram ini!
Baca juga: Doa Akhir dan Awal Tahun untuk Menyambut Tahun Baru Islam 2025
Apa itu Hari Asyura?
Hari Asyura adalah hari kesepuluh dalam bulan Muharram. Istilah Asyura berasal dari kata Arab ‘asyara yang berarti sepuluh.
Dalam konteks Islam, hari ini dipandang sebagai hari penuh kemuliaan, sejarah, dan spiritualitas.
Seperti dijelaskan oleh Ahmad Khairuddin dalam jurnal Asyura: Antara Doktrin, Historis dan Antropologis (2015), hari Asyura memiliki akar sejarah dan nilai-nilai teologis yang kuat dalam masyarakat Muslim.
Peristiwa di balik Puasa Asyura
Kisah puasa 10 Muharram atau puasa Asyura dimulai saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Di sana beliau mendapati kaum Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Ketika ditanya alasannya, mereka menjelaskan bahwa hari itu adalah hari ketika Nabi Musa AS diselamatkan oleh Allah dari kejaran Firaun, dengan mukjizat terbelahnya Laut Merah. Sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut.
Baca juga: Puasa 1 Muharram 2025: Keutamaan dan Niat Menyambut Tahun Baru Islam
Mendengar hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
"Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian".
Lalu beliau menganjurkan umat Islam untuk ikut berpuasa pada hari Asyura.
Bahkan dalam riwayat Aisyah RA disebutkan:
"Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau."
Baca juga: Doa Tahun Baru Islam 1 Muharram: Waktu, Bacaan, dan Amalan Minum Susu
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura termasuk salah satu puasa sunnah yang paling utama dalam Islam. Bahkan Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah), yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam."
(HR. Muslim)
Berikut beberapa keistimewaan puasa Asyura:
1. Menghapus dosa satu tahun sebelumnyaRasulullah SAW bersabda:
“Puasa ‘Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, dan ini menunjukkan betapa besar pahalanya.
2. Nabi sangat memperhatikannyaIbnu Abbas RA mengatakan:
"Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya selain puasa hari Asyura dan puasa bulan Ramadan."
3. Pernah menjadi puasa wajib sebelum puasa RamadanSebelum turunnya kewajiban puasa di bulan Ramadan, puasa Asyura adalah puasa wajib. Ini menunjukkan bahwa sejak awal Islam, hari ini sudah sangat dimuliakan.
4. Jatuh pada bulan haramMuharram adalah satu dari empat bulan haram (bulan yang dimuliakan dalam Islam). Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, al-Muharram."
Baca juga: 50 Tema Tahun Baru Islam 2025: Inspirasi Reflektif Menyambut 1 Muharram
Niat Puasa Asyura dan Tasu’a
Untuk yang ingin melaksanakan puasa 10 Muharram (puasa Asyura), berikut niat puasa Asyura dan Tasu’a (9 Muharram) sebagaimana dilansir dari Burhanuddin Siregar dalam Pesan Moral Puasa Asyura dalam Pengamalan Ibadah Masyarakat Deesa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas (2021):
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram)نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ تَاسُوعَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitu shauma ghadin tasu’a sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitu shauma ghadin ‘asyura sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.
Baca juga: Puasa Asyura 2025: Jadwal, Niat, dan Keutamaan Menghapus Dosa Setahun
Mengapa disunnahkan Puasa Tasu’a?
Para ulama menganjurkan untuk berpuasa dua hari: 9 dan 10 Muharram, agar membedakan umat Islam dari kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram.
Hal ini juga sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW di akhir hayatnya, ketika beliau berniat untuk berpuasa Tasu’a namun belum sempat karena wafat.
Dengan semua keutamaan dan kisah sejarah di baliknya, puasa 10 Muharram atau puasa Asyura bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan ibadah bernilai tinggi yang sangat dianjurkan.
Sekarang kamu mengetahui bahwa 10 Muharram jatuh pada tanggal 6 Juli 2025, yuk kita ikut meraih pahala besar di dalamnya.
Mari kita semarakkan bulan Muharram dengan semangat ibadah. Jadikan 10 Muharram 2025 sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui puasa sunnah yang penuh keutamaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.