Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Badai Tropis Wipha? Ini Penjelasan Lengkapnya

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org/NASA
Badai tropis wipha
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Belakangan ini kita kerap mendengar istilah badai tropis Wipha setelah badai tersebut menerjang Hong Kong. Namun, sebenarnya apa itu badai tropis Wipha? 

Untuk mengetahuinya, berikut pengertian badai tropis wipha, pembentukan, pergerakan, dan juga dampaknya!

Pengertian badai tropis Wipha

Badai tropis Wipha adalah salah satu jenis siklon tropis, namun badai ini bukanlah sekadar badai biasa. 

Wipha adalah contoh nyata bagaimana siklon tropis bisa bertransformasi dalam waktu singkat, membentuk siklus yang rumit antara penguatan, pelemahan, hingga potensi menguat kembali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Badai Tornado? Badai Berputar yang Menyebabkan Kerusakan Besar

Pembentukan siklon tropis: dimulai dari laut hangat dan tekanan rendah

Untuk memahami badai seperti Wipha, kita perlu memahami bagaimana pembentukan siklon tropis terjadi.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis terbentuk di atas lautan luas dengan suhu permukaan air hangat minimal 26,5°C.

Sistem tekanan rendah ini tumbuh dengan bantuan kelembapan dan angin berputar yang mengelilingi pusat sirkulasi.

Secara teknis, siklon tropis adalah sistem non-frontal berskala sinoptik dengan wilayah awan konvektif dan kecepatan angin lebih dari 34 knot. Jika kondisinya mendukung, ia bisa tumbuh dengan cepat dan bertahan hingga 18 hari.

Namun, jika bergerak ke daratan atau laut dingin, kekuatannya melemah karena kehilangan sumber energi.

Baca juga: Mengenal Angin Siklon, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Struktur badai

Di pusat siklon tropis, sering kali terbentuk “mata siklon”—area dengan cuaca relatif tenang dan langit cerah.

Mata siklon ini bisa berdiameter 10 hingga 100 km dan dikelilingi oleh dinding mata yang memiliki ketebalan hingga 16 km.

Di sinilah kecepatan angin paling tinggi dan curah hujan paling deras terjadi.

Pergerakan badai tropis wipha: dimulai dari timur laut hong kong

Pada 18 Juli 2025, Pacific Disaster Center, melaporkan keberadaan siklon tropis 09W (Wipha) di 340 mil laut sebelah timur-tenggara Hong Kong.

Awalnya, sistem ini merupakan depresi monsun yang kemudian berkembang menjadi badai tropis setelah struktur konvektifnya menguat dan pusat sirkulasi mulai terkonsolidasi.

Peringatan dari JTWC (Joint Typhoon Warning Center) menyebutkan bahwa angin maksimum Wipha mencapai 50 knot dengan hembusan hingga 65 knot.

Citra satelit menunjukkan pita awan konvektif yang membungkus pusat badai, dan radius angin maksimum mencapai 65 NM.

Kondisi lingkungan seperti suhu laut hangat, geseran angin vertikal rendah, dan arus keluar radial mendukung penguatan Wipha dalam 36 jam pertama.

Namun, badai ini diprediksi akan bertemu daratan China selatan, yang menyebabkan intensitasnya akan dibatasi oleh gesekan permukaan.

Baca juga: 7 Jenis Badai di Dunia

Wipha mendekat ke vietnam, 350.000 tentara disiagakan

Badai tropis Wipha terus bergerak ke arah barat-barat laut menuju Vietnam.

Dilansir dari Reuters, pada 22 Juli 2025 pukul 06.00 pagi waktu setempat, posisi Wipha hanya berjarak 60 km dari pantai Kota Haiphong, membawa angin hingga 102 km/jam dan kecepatan gerak 15 km/jam.

Pemerintah Vietnam langsung merespons. Sebanyak 350.000 tentara dikerahkan untuk tanggap darurat.

Cuaca buruk memaksa pembatalan puluhan penerbangan, serta penutupan sementara pelabuhan dan layanan kereta api.

Di kota industri Haiphong, angin dan hujan dilaporkan berlangsung sedang pada Selasa pagi, namun peringatan akan banjir dan longsor tetap tinggi, terutama karena prediksi curah hujan mencapai 50 cm.

Baca juga: Bagaimana Pemanasan Global Dapat Memengaruhi Curah Hujan? Ini Penjelasannya!

Setelah mendarat di wilayah Hung Yen dan Ninh Binh, Wipha diperkirakan akan melemah menjadi tekanan rendah pada malam harinya.

Wipha kembali menguat di Teluk Beibu

Meski sempat melemah, siklon Wipha kembali menunjukkan kekuatannya.

Menurut Weather Zone, setelah melewati daratan Guangdong dan kembali ke lautan—tepatnya Teluk Beibu—Wipha menemukan kembali “bahan bakarnya”: laut hangat.

Kondisi ini memicu kemungkinan penguatan kedua sebelum badai kembali bergerak menuju wilayah Delta Sungai Merah di Vietnam.

Diperkirakan, pendaratan kedua ini akan membawa curah hujan tambahan sebanyak 200–300 mm di wilayah Vietnam utara, Laos, Thailand utara, dan Myanmar. Banjir, pengungsian, serta tanah longsor menjadi ancaman serius yang harus diantisipasi.

Namun, setelah lewatnya Wipha dan curah hujan mereda dalam 2–3 hari, kondisi cuaca diprediksi akan membaik di China selatan dan Vietnam, serta Laos dan Thailand menjelang akhir minggu.

Baca juga: Badai: Pengertian, Penyebab, Proses Terbentuk, dan Faktornya

Badai tropis Wipha adalah cerminan dari kompleksitas dan kekuatan siklon tropis.

Dari pembentukan siklon tropis di lautan hangat, hingga perjalanannya melewati daratan dan kembali ke laut, Wipha mengingatkan kita bahwa perubahan iklim dan dinamika cuaca bukan hal yang bisa diremehkan.

Dengan garis pantai yang luas dan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan, negara-negara Asia Tenggara—terutama Vietnam—harus terus meningkatkan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana.

Sejarah telah mencatat bahwa badai seperti Yagi dan Wipha bisa menyebabkan kerugian besar, baik dari sisi manusia maupun ekonomi.

Badai mungkin berlalu, tapi dampaknya bisa terasa jauh lebih lama. Maka dari itu, memahami siklus badai seperti Wipha adalah langkah awal untuk membangun kesiapsiagaan di masa depan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi