Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Masuk Sekolah di Dunia, Apakah Indonesia Terlalu Pagi?

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi masuk sekolah
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Anak sekolah sudah memasuki tahun ajaran baru 2025/2026. Tanggal 14 Juli 2025 menjadi hari yang cukup penting bagi dunia pendidikan di Indonesia karena hari pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran baru.

Indonesia menerapkan jam masuk sekolah yang hampir merata. Untuk sekolah negeri dari mulai TK, SD, SMP, hingga SMA, biasanya masuk sekolah jam 07.00 pagi. 

Namun, ada beberapa sekolah di provinsi Jawa yang menerapkan jam masuk lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB.

Kebijakan jam masuk sekolah ini kerap menuai menuai pro dan kontra, terutama dari kalangan siswa dan orang tua murid.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa yang Dilakukan di Hari Pertama Masuk Sekolah? Ini Penjelasannya

Lalu, bagaimana dengan jam masuk sekolah di luar negeri? Mari kita lihat bagaimana jam masuk sekolah di berbagai negara di dunia. Apakah Indonesia termasuk yang paling pagi?

Perbandingan jam masuk sekolah di dunia

Menurut Rhode Island Department of Education dalam Evaluating Foreign Transcripts: A Resource Guide for School Districts (2012), berikut perbandingan jadwal masuk sekolah di Indonesia dan negara lainnya: 

Indonesia

Sebelum kebijakan baru di Jawa Barat, mayoritas sekolah di Indonesia memulai hari sekitar pukul 07.00 pagi. Dengan aturan baru, siswa di beberapa daerah kini harus siap masuk kelas pukul 06.30 WIB.

Jika dihitung mundur, siswa bisa jadi harus bangun pukul 4 atau 5 pagi, terutama jika rumah mereka jauh dari sekolah.

Namun, bagaimana dengan negara lain?

Kroasia: 

Baca juga: Berbeda Jam Masuk Sekolah di Indonesia dan Negara Lain, Bagaimana Idealnya? 

Sistem pendidikan di Kroasia cukup fleksibel. Jam masuk bisa berbeda tergantung jenjang dan program studi, terutama di kelas 9–12.

Mesir

Sistem Mesir menyesuaikan dengan budaya dan iklim lokal, termasuk perubahan selama Ramadan yang memperpendek durasi sekolah.

Jepang

Jepang dikenal dengan budaya disiplin. Sekolah berjalan nyaris penuh waktu, bahkan pada hari Sabtu.

Baca juga: Penjelasan Nama Seni Menggunting Kertas Pada Budaya Jepang

Korea Selatan

Korea menekankan pendidikan yang ketat, meskipun kini banyak diskusi mengenai tekanan akademik yang tinggi pada siswa.

Finlandia

Meski jam sekolah lebih siang dan pendek, Finlandia justru menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Fokus mereka bukan pada kuantitas jam, tapi pada kualitas pembelajaran.

Norwegia Inggris

Baca juga: 4 Unsur Penting dalam Konsep Catur Pusat Pendidikan Karakter Anak

Prancis Spanyol

Siswa keluhkan sering kesiangan dan merasa kantuk

Meskipun sifatnya opsional, sejumlah sekolah menengah atas di Bandung dan sekitarnya telah menerapkannya.

Reaksi dari orang tua dan siswa pun bermunculan, salah satunya adalah Suci (37) yang merupakan salah satu wali murid SMA di Kota Bandung.

Suci mengaku hidupnya berubah sejak sekolah anaknya memajukan jam masuk jadi 6.30. Pasalnya kini ia harus sudah aktif memasak di dapur lebih pagi daripada sebelumnya.

“Anak saya harus berangkat sebelum jam 6 karena rumah kami jauh dari jalan raya. Setelah Shalat Subuh saya langsung siapkan bekal, dia berangkat jarang sarapan," ujar pada Kompas.com, ketika diwawancarai pada Sabtu (19/10/2025).

Menurutnya, jam masuk pukul 06.30 dianggap terlalu dini karena kondisi lalu lintas yang padat, minimnya akses transportasi umum, dan jarak yang harus ditempuh anaknya dengan berjalan kaki dari jalan utama ke sekolah cukup jauh.

Ia juga menyampaikan bahwa ia tak keberatan jika waktu masuk sekolah dikembalikan ke pukul 07.00 pagi. Sebab, meskipun terasa lebih awal, menurutnya jadwal tersebut tetap membentuk kedisiplinan anak dan membantu menjaga rutinitas ibadah shalat Subuh.

Baca juga: Bangun Kesiangan, Bolehkah Sholat Subuh Saat Matahari Sudah Terbit?

Ditha (15), siswi SMA kelas 1 di Bandung, bahkan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan jam masuk sekolah yang terlalu pagi. 

Pada Kompas.com, Ditha berkata bahwa jarak dari rumah ke sekolah 45 menit. Tetapi kemacetan dan tidak adanya kendaraan umum langsung, membuat jarak tempuh lebih lama.

Ia menambahkan bahwa sekolahnya melarang penggunaan kendaraan pribadi bagi murid-muridnya.

Meski begitu, ia tetap membawa motor dan timenitipkannya tip di rumah kenalan dekat sekolah.

"Kalau nggak kaya gitu, saya pasti telat terus.” ujarnya. 

Menurutnya, pernah dalam satu hari lebih dari 40 siswa terlambat datang. 

Baca juga: Doa Setelah Sholat Subuh, Latin dan Lengkap dengan Artinya

Senada dengan itu, Bilal (17), siswa kelas 3 di salah satu SMA di Kota Bandung, juga merasa jam masuk pukul 07.00 terlalu pagi dan membuat performa belajarnya kurang baik. 

“Rumah saya nggak jauh, tapi transportasinya ribet. Kalau naik angkot harus muter-muter, ojek online mahal, jadi kalau tidak naik motor, saya harus jalan kaki." jelasnya. 

Menurutnya, daerah sekolahnya kerap macet pada pagi hari karena berada di lingkungan pasar yang ramai. Hal tersebut membuatnya kerap kesiangan meski sudah berangkat lebih pagi. 

Ia mengaku jam belajar yang dimulai terlalu pagi menyebabkan ia dan banyak siswa lainnya datang dalam kondisi mengantuk, terutama anak kelas 3 yang biasanya belajar malam untuk persiapan ujian.

"Ada anak-anak yang begitu datang ke sekolah langsung mengantuk, enggak jarang juga tidur di kelas" ungkapnya. 

Menurutnya, masuk terlalu pagi juga membuatnya sering tidak sempat sarapan. Sehingga, ia kerap merasa lapar dan kurang fokus ketika belajar. 

“Kalau masuk jam 8 atau setengah 8, masih bisa sarapan dulu, buka catatan sebentar sebelum berangkat.” ujarnya berharap masuk sekolah bisa lebih siang. 

Baca juga: Saat MPLS Menjadi Ruang Inklusif: Siswa Baru dan ABK Tumbuh Bersama

Efek jam sekolah terlalu pagi

Menurut Tracy Trevorrow, dkk dalam jurnal berjudul Start Middle and High Schools at 8:30 a.m. or Later to Promote Student Health and Learning (2017), sekolah yang dimulai sebelum pukul 08.30 pagi tidak selaras dengan kebutuhan biologis remaja.

Penelitian dari The Society of Behavioral Medicine menyatakan bahwa:

  • Remaja secara biologis cenderung tidur dan bangun lebih lambat
  • Kurang tidur bisa menyebabkan:
    • Penurunan kesehatan fisik
    • Masalah emosional dan perilaku
    • Penurunan konsentrasi dan prestasi
    • Kecelakaan lalu lintas yang lebih tinggi di kalangan pelajar

Sementara itu, sekolah yang menunda jam masuk terbukti menunjukkan:

  • Peningkatan konsentrasi dan ketajaman mental
  • Mood yang lebih stabil
  • Peningkatan prestasi akademik (termasuk nilai ujian nasional)
  • Penurunan ketidakhadiran dan keterlambatan
  • Pengurangan konsumsi kopi dan minuman berenergi
  • Penurunan angka kecelakaan pada pengemudi remaja

Baca juga: Arti Tut Wuri Handayani, Makna di Balik Slogan Pendidikan Indonesia

Dari berbagai negara, kita belajar bahwa banyak negara memulai sekolah mulai dari jam 8 pagi. Negara-negara dengan salah satu sistem pendidikan terbaik, seperti Finlandia, justru menerapkan jam masuk sekolah yang lebih siang.

Jadi bagaimana menurutmu? Apakah masuk sekolah lebih pagi bisa membuat siswa menjadi lebih fokus atau sebaliknya? 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi