KOMPAS.com - Pernahkah kamu berpikir, apa yang mendasari setiap langkah, lompatan, atau gerakan kecil yang dilakukan setiap hari?
Jawabannya ada pada konsep gerak, sebuah elemen fundamental yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Gerak bukan hanya soal berpindah tempat, tetapi mencakup semua aktivitas fisik, mulai dari berjalan hingga olahraga kompleks.
Dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), pemahaman mendalam tentang gerak bukan sekadar teori, tetapi kunci penting untuk membentuk generasi yang sehat, aktif, dan berdaya.
Baca juga: Teknik Dasar Gerak Permainan Softball
Apa itu gerak?
Secara sederhana, gerak dapat diartikan sebagai perilaku fisik yang dilakukan setiap saat dan dapat diamati.
Proses ini melibatkan kerja sama antara sistem otot, tulang, dan saraf.
Ketika tubuh menerima stimulus melalui panca indera, sinyal itu diproses di otak dan diteruskan melalui saraf motorik ke otot, tulang, dan sendi, sehingga menghasilkan gerakan.
Pemahaman mekanisme ini penting, terutama bagi pendidik, agar bisa merancang aktivitas fisik yang efektif dan aman.
Kesalahan dalam pola gerak dasar yang tidak diperbaiki sejak dini dapat menimbulkan efek negatif, seperti gerakan tidak efisien, postur buruk, peningkatan risiko cedera, hingga pemborosan energi.
Oleh karena itu, penanaman gerak dasar yang benar sejak anak-anak sangat dianjurkan.
Baca juga: Rangkaian Gerak Guling Depan dan Guling Belakang dalam Senam Lantai
6 jenis gerak menurut Teori Taksonomi Harrow
Mengacu pada teori taksonomi psikomotorik Harrow, gerak manusia dikelompokkan menjadi enam klasifikasi:
Gerakan refleksGerakan refleks adalah respon atau aksi yang terjadi tanpa kesadaran atau kemauan sadar,sebagai reaksi terhadap suatu stimulus.
Contohnya adalah menarik tangan saat menyentuh benda yang panas. Gerak refleks umumnya terjadi sudah dari lahir.
Gerakan dasar fundamentalGerakan dasar fundamental merupakan pola gerakan dasar yang berkembang seiring pertumbuhan tubuh dan tingkat kematangan anak.
Gerak ini adalah fondasi untuk keterampilan gerak yang lebih kompleks. Gerakan fundamental dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
- Gerak lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerakan yang melibatkan perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya termasuk berjalan, berlari, melompat, meloncat, dan mengguling. - Gerak nonlokomotor
Gerak nonlokomotor yaitu gerakan yang dilakukan di tempat tanpa adanya perpindahan posisi tubuh secara keseluruhan. Ini meliputi menekuk, meregang, mendorong, menarik, mengangkat, menurunkan, melipat, memutar, dan lain-lain. Gerakan memutar badan, menekuk badan, atau mengubah posisi anggota tubuh seperti tangan dan kaki tanpa berpindah tempat adalah contoh gerak nonlokomotor. - Gerak manipulatif
Gerak manipulatif merupakan gerakan yang melibatkan penggunaan alat atau objek. Melempar, menangkap, dan menyepak adalah contoh-contoh gerak manipulatif yang banyak melibatkan koordinasi tangan dan kaki. Pola gerak manipulatif yang benar akan menentukan kualitas gerakan pada masa kanak-kanak.Baca juga: Tenaga Endogen dan Gerak Orogenesa, Bagaimana Pegunungan Terbentuk?
Gerakan keterampilan merupakan gerakan yang memerlukan koordinasi dan kontrol yang cukup kompleks.
Gerakan ini menunjukkan efisiensi dalam pelaksanaannya, seperti keterampilan dalam cabang olahraga tertentu.
Kemampuan perseptualKemampuan perseptual adalah kemampuan untuk menginterpretasikan stimulus yang ditangkap oleh indera.
Kemampuan ini sangat berhubungan dengan gerak tubuh dan melibatkan diskriminasi kinestetik (gerak), visual, auditori, taktil, serta koordinasi.
Kemampuan fisikKemampuan fisik adalah yang menggunakan organ-organ tubuh untuk melakukan aktivitas fisik. Secara gratis besar, ini mencakup ketahanan, kekuatan, fleksibilitas, dan kelincahan. Kemampuan fisik sangat penting untuk gerakan yang terampil.
Kemampuan komunikasi non diskursifKemampuan komunikasi non diskursif adalah perilaku komunikasi yang terbentuk melalui gerak-gerak tubuh, seperti bahasa isyarat atau ekspresi tubuh yang menyampaikan pesan tanpa kata-kata.
Baca juga: Bentuk Pertunjukan Gerak Tari Wayang Orang
Referensi:
- Prawata, I. M. Y. (2021). Pembelajaran Gerak Dalam Pendidikan Jasmani Dari Perspektif Merdeka Belajar. Indonesian Journal of Educational Development, 2 Nomor 2.
- Vanagosi, K. D. (2016). Konsep Gerak Dasar Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 1.