KOMPAS.com - Pernahkah kamu menyadari bahwa harga kebutuhan pokok semakin mahal dari waktu ke waktu? Situasi seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi, terutama ketika daya beli masyarakat ikut menurun.
Kondisi ini dikenal dengan inflasi, yakni kenaikan harga yang terjadi secara terus-menerus dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi suatu negara.
Baca juga: Apa itu Inflasi dan Dampak Negatifnya bagi Negara?
Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi dan apa saja faktor penyebabnya?
Pengertian inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan dalam suatu negara selama periode tertentu.
Kondisi ini menyebabkan daya beli uang menurun, karena dengan jumlah uang yang sama seseorang hanya dapat membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit.
Inflasi mencerminkan penurunan nilai mata uang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan moneter hingga kondisi ekonomi global.
Sebagai fenomena yang kompleks, inflasi menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan perekonomian.
Untuk mengukurnya, indikator yang paling umum digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan rata-rata harga dari sekumpulan barang dan jasa yang biasanya dikonsumsi masyarakat.
Baca juga: Perbedaan Resesi dan Inflasi, Apa Sajakah Itu?
Lihat Foto
Pedagang di Pasar Segiri, Samarinda, menata stok bahan pokok yang masih tersedia melimpah meskipun harga sejumlah komoditas, seperti cabai dan bawang, masih tinggi. Pemkot Samarinda berencana menggelar sidak dan operasi pasar untuk menstabilkan harga menjelang Idul Fitri. Selasa, (18/3/2025)
Jenis inflasi
Inflasi tidak sesederhana kenaikan harga yang terjadi terus menerus namun, ada banyak jenis inflasi. Berikut empat jenis inflasi:
- Inflasi demand-pull
Inflasi jenis ini terjadi ketika permintaan barang dan jasa secara keseluruhan (permintaan agregat) melebihi kapasitas penawaran yang tersedia dalam perekonomian. Akibatnya, harga-harga naik karena ada tekanan dari sisi permintaan yang kuat.
- Inflasi cost-push
Inflasi ini terjadi akibat kenaikan biaya produksi yang mendorong produsen untuk menaikkan harga barang atau jasa mereka.
- Inflasi terkendali
Inflasi terkendali adalah kondisi di mana tingkat kenaikan harga barang dan jasa berlangsung dalam kadar yang rendah dan stabil sehingga tidak mengganggu kestabilan ekonomi. Inflasi ini dapat diterima karena seringkali dianggap sebagai bagian alami pertumbuhan ekonomi.
- Hiperinflasi
Hiperinflasi adalah kondisi inflasi yang sangat ekstrim dan tidak terkendali, biasanya lebih dari 50% per bulan bahkan mencapai ribuan persen per tahun.
Kondisi ini menyebabkan harga-harga barang dan jasa naik secara drastis dalam waktu singkat yang disebabkan oleh kegagalan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan kebijakan moneter yang tidak tepat.
Baca juga: Mengenal 3 Teori Inflasi: Kuantitas, Keynes, dan Strukturalis
Lihat Foto
Ilustrasi apa itu inflasi dan dampak negatif inflasi pada suatu negara?
Penyebab inflasi
Banyak faktor yang dapat memengaruhi terjadinya inflasi, yaitu:
- Peningkatan permintaan
Inflasi terjadi ketika permintaan barang dan jasa meningkat melebihi kemampuan penawaran dalam perekonomian sehingga pasokan barang atau jasa tidak mampu mengimbangi permintaan pasar.
- Kenaikan biaya produksi
Inflasi dapat juga disebabkan oleh peningkatan biaya produksi seperti naiknya harga bahan baku, upah tenaga kerja, tarif energi, dan transportasi.
- Depresiasi mata uang
Penurunan nilai tukar mata uang domestik membuat harga barang impor menjadi lebih mahal sehingga mendorong inflasi.
- kelonggaran kebijakan moneter
Ketika bank sentral mencetak uang lebih banyak dari yang dibutuhkah dalam perekonomian. Hal ini, menyebabkan nilai uang menurun sehingga harga barang dan jasa naik
- Ekspektasi Inflasi
Ketika konsumen dan produsen memiliki ekspektasi inflasi yang tinggi dapat memicu spiral inflasi atau kenaikan harga dilakukan agar harga terus meningkat.
Baca juga: Inflasi: Pengertian dan Dampaknya
Referensi:
- Ridwan, R. A., Krahara, Y. D., Wahida, A., Ridwan, R., Kundhani, E. Y., Basmar, E., ... & Anggraini, D. T. (2024). Ekonomi Moneter. Sada Kurnia Pustaka.
- Susanto, R., & Pangesti, I. (2021). Pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 7(2), 271-278.