KOMPAS.com - Stabilitas ekonomi menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan suatu negara.
Untuk mencapainya, diperlukan langkah strategis yang dapat mengatur peredaran uang dan menjaga keseimbangan antara penerimaan serta pengeluaran negara.
Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal.
Setiap kebijakan yang ditetapkan memiliki dampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga suku bunga pinjaman.
Baca juga: 3 Penyebab Internal dan Eksternal Krisis Moneter
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal?
Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga dalam perekonomian.
Tujuannya adalah menjaga stabilitas nilai mata uang, mengendalikan inflasi, menstabilkan sistem keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di Indonesia, kebijakan moneter berperan penting dalam menjaga stabilitas nilai rupiah agar tidak mengalami fluktuasi berlebihan. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan memelihara sistem pembayaran dan menjaga kestabilan sektor keuangan.
Pelaksanaan kebijakan moneter di Indonesia berada di bawah kewenangan Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Sejak tahun 2005, Bank Indonesia menerapkan kerangka inflation targeting atau penetapan target inflasi, serta menggunakan sistem nilai tukar mengambang dengan fokus utama menjaga kestabilan harga dan nilai tukar rupiah.
Baca juga: Pengertian Kebijakan Moneter Kontraktif dan Contohnya
Pengertian kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah untuk mengelola penerimaan negara, terutama pajak, dan pengeluaran negara guna memengaruhi kondisi ekonomi makro.
Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas ekonomi, mendorong pertumbuhan, memperbaiki distribusi pendapatan, mengurangi pengangguran, dan mengendalikan inflasi.
Di Indonesia, kebijakan fiskal diatur oleh Kementerian Keuangan sesuai Undang-Undang Keuangan Negara dan dasar hukum terkait. Selain tingkat nasional, penerapannya juga dilakukan di daerah melalui APBD untuk membiayai pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Dengan penyesuaian penerimaan dan pengeluaran, kebijakan fiskal menjadi alat penting pemerintah dalam menciptakan perekonomian yang stabil, adil, dan berkelanjutan.
Baca juga: Pengertian Cadangan Minimum dalam Kebijakan Moneter
Jenis kebijakan moneter
Kebijakan moneter terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
- Kebijakan moneter ekspansif
Kebijakan moneter ekspansif merupakan langkah yang diambil untuk meningkatkan jumlah uang beredar guna mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama ketika terjadi perlambatan ekonomi atau deflasi.
Bank sentral biasanya menurunkan suku bunga acuan agar pinjaman lebih mudah diakses oleh masyarakat dan dunia usaha.
- Kebijakan moneter kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif diterapkan untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan tujuan mengendalikan inflasi, terutama ketika perekonomian mengalami overheating atau lonjakan harga yang terlalu tinggi.
Langkah ini biasanya dilakukan dengan menaikkan suku bunga acuan agar pinjaman menjadi lebih mahal, menjual surat berharga pemerintah melalui operasi pasar terbuka, serta menaikkan persyaratan cadangan wajib bagi perbankan.
Baca juga: Kebijakan Fiskal Kontraktif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh
Lihat Foto
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa. Tujuan kebijakan fiskal adalah menjaga stabilitas ekonomi negara.
Jenis kebijakan fiskal
Dilihat dari cara penerapannya, kebijakan fiskal terbagi menjadi dua jenis, yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif. Berikut penjelasannya:
- Kebijakan fiskal ekspansif
Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan meningkatkan belanja negara dan/atau menurunkan pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi ketika terjadi penurunan aktivitas ekonomi atau resesi.
Langkah ini bertujuan mendorong daya beli masyarakat dan mengurangi pengangguran.
- Kebijakan fiskal kontraktif
Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif diterapkan dengan mengurangi belanja negara atau menaikkan pajak guna mengendalikan inflasi serta menurunkan tekanan permintaan ketika perekonomian mengalami overheating atau pertumbuhan terlalu cepat.
Baca juga: Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh
Perbedaan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
Kebijakan moneter |
Kebijakan fiskal |
Dilaksanakan oleh bank sentral. |
Dilaksanakan oleh pemerintah. |
Pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas nilai mata uang. |
Pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong kesejahteraan masyarakat. |
Menjaga stabilitas harga (inflasi), stabilitas sistem keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. |
Mengatur pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan defisit anggaran. |
Mempengaruhi suku bunga, investasi, inflasi, dan likuiditas pasar. |
Mempengaruhi suku bunga, investasi, inflasi, dan likuiditas pasar. |
Referensi:
- Astuty. Sri, dkk. (2023). Ekonomi Moneter. Tahta Media Group.
- Ridwan, R. A., Krahara, Y. D., Wahida, A., Ridwan, R., Kundhani, E. Y., Basmar, E., ... & Anggraini, D. T. (2024). Ekonomi Moneter. Sada Kurnia Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.