Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermoon Akan Terjadi 3 Kali di Tahun 2025, Catat Tanggalnya!

Baca di App
Lihat Foto
NASA/Bill Ingalls
Ilustrasi supermoon
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pernah melihat bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya? Fenomena ini dikenal dengan sebutan supermoon, sebuah peristiwa alam yang selalu berhasil mencuri perhatian.

Supermoon terjadi ketika bulan berada di titik terdekat dengan bumi dalam orbitnya, sehingga ukuran dan cahayanya tampak lebih menonjol dibanding purnama biasa.

Keindahan ini bukan hanya memikat mata, tetapi juga membuat langit malam terasa lebih dramatis.

Namun, apa sebenarnya yang membuat supermoon berbeda dengan bulan purnama biasa? Dan yang tak kalah penting, kapan kita bisa menyaksikan fenomena ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa itu Supermoon?

Pengertian Supermoon

Supermoon adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika bulan purnama (atau bulan baru) berada pada titik terdekatnya dengan bumi dalam orbit elipsnya, yang disebut titik perigee.

Karena bulan berada lebih dekat dari biasanya, bulan tampak hingga sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan ukuran dan kecerahan bulan purnama biasa saat berada di titik terjauh (apogee).

Selain tampak lebih besar dan terang, supermoon juga dapat memengaruhi pasang naik permukaan air laut di wilayah pesisir karena gravitasi bulan yang lebih kuat saat berada dekat dengan bumi.

Baca juga: Bukan Hanya Satu, Bumi Pernah Punya 6 Bulan Mini Sekaligus!

Jadwal supermoon 2025

Melansir dari NASA, supermoon hanya terjadi sekitar tiga hingga empat kali dalam setahun dan biasanya muncul secara berurutan.

Tahun 2025 menjadi salah satu momen yang dinantikan para pengamat langit karena akan ada tiga supermoon utama.

Berikut jadwal prediksi kemunculannya:

Dari ketiga tanggal tersebut, Supermoon pada 05 November 2025 diperkirakan menjadi yang paling dekat dengan Bumi, sehingga tampilannya akan tampak lebih besar dan lebih terang dibandingkan yang lain.

Baca juga: 20 Juli Hari Apa? Dari Hari Bulan, Hari Catur, hingga Hari Es Krim

Penyebab Supermoon

Penyebab terjadinya Supermoon karena orbit bulan mengelilingi bumi yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.

Namun, tak hanya itu adapun faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya Supermoon:

Baca juga: Bukan Bumi, Asteroid 2024 YR4 Kini Berpeluang Tabrak Bulan pada 2032

Dampak Supermoon

Supermoon memang fenomena alam yang menakjubkan namun, fenomena alam ini tak lepas dari dampak yang dihasilkan.

Berikut adalah dampak dari Supermoon:

  • Cahaya bulan lebih terang dan tampak lebih besar 

Supermoon terjadi ketika bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee) bersamaan dengan fase purnama.

Hal ini membuat cahaya bulan terlihat lebih terang dan ukurannya tampak lebih besar dibanding bulan purnama biasa.

  • Terjadi pasang surut air laut

Mengutip dari earthsky, ketika berada di perigee, gaya gravitasi bulan menjadi lebih kuat, menyebabkan pasang surut laut meningkat lebih tinggi dari biasanya. Fenomena ini dikenal sebagai perigean spring tide.

  • Berpotensi terjadi banjir rob

Karena pasang naik yang lebih tinggi, wilayah pesisir berpotensi terjadi banjir rob atau genangan air laut yang masuk ke daratan. Hal ini umumnya terjadi di daerah pantai yang rentan atau tanpa perlindungan tanggul.

  • Berdampak terhadap cuaca

Supermoon dapat memengaruhi pasang surut atmosfer dan tekanan udara yang berpengaruh pada pola cuaca, seperti intensitas badai atau fenomena El Nino dan La Nina. Meskipun demikian, pengaruh ini sangat kecil dibanding faktor utama lain seperti radiasi matahari.

Baca juga: Apa Itu Strawberry Moon? Ini Fakta Menarik Bulan Purnama 11 Juni 2025

 

Referensi:

  • Harito, R. R. ., Fatoni, K. I., & Pranowo, W. S. (2022). Studi Perhitungan Muka Surutan Peta Berdasarkan Waktu Terjadi Supermoon di Perairan Kalabahi Nusa Tenggara. Jurnal Chart Datum, 6(1), 10–23.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: NASA, EarthSky
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi