Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Alasan Lalat Gemar Hinggap di Kulit Manusia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/phol20
Ilustrasi lalat.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Bayangkan kamu sedang duduk santai, tapi tiba-tiba muncul suara dengungan mengganggu dari seekor lalat yang terus mengitari kepala, bahkan hinggap di tangan atau wajahmu.

Kamu pun spontan bertanya: kenapa lalat tertarik pada manusia? Kenapa lalat seolah selalu mengejar kita?

Meski terlihat kecil dan remeh, lalat sebenarnya adalah makhluk dengan kemampuan luar biasa dalam mendeteksi manusia dan sayangnya, mereka juga bisa menjadi penyebar penyakit.

Nah, kalau kamu penasaran apa yang membuat lalat tertarik, inilah penjelasan lengkapnya berdasarkan riset para ahli.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daur Hidup Lalat, Mulai dari Telur hingga Imago (Dewasa)

1. Keringat manusia adalah “santapan” bergizi bagi lalat

Salah satu alasan utama kenapa lalat suka mendekati kita adalah karena tubuh manusia memproduksi keringat yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan lalat untuk bertahan hidup.

Dilansir dari Pursuit The University of Melbourne, Profesor Mark Elgar menjelaskan bahwa lalat dapat merasakan zat di kulit kita menggunakan kakinya, dan mereka tertarik pada garam, gula, protein, dan bakteri yang tumbuh dalam keringat.

Tak heran jika bagian tubuh yang paling sering dihinggapi lalat adalah punggung dan leher, karena area ini cenderung lebih banyak berkeringat.

Inilah mengapa badan dihinggapi lalat terutama saat cuaca panas. Lalat semak, misalnya, sangat menyukai bagian tubuh yang berkeringat karena nutrisi di situ melimpah.

Jika tidak menemukan kulit manusia, lalat akan beralih ke benda busuk atau makanan basi yang kaya bakteri sebagai alternatif sumber nutrisi.

Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengeluaran Keringat dari Tubuh

2. Karbon dioksida dari napas jadi sinyal untuk mendekat

Selain keringat, kenapa lalat sering menghampiri kita juga karena kita memancarkan karbon dioksida saat bernapas. Ini seperti sinyal alami bagi lalat untuk menemukan mamalia berdarah panas, terutama manusia!

Dilansir dari Live Science, menurut Jonathan Larson, seorang entomolog dari University of Kentucky, banyak jenis lalat (seperti lalat rusa dan nyamuk) tertarik karena kita menghembuskan karbon dioksida secara terus-menerus.

Tak hanya itu, asam laktat dan asam karboksilat dari kulit juga membuat lalat semakin tertarik. Namun, tidak semua tubuh manusia memiliki aroma yang sama.

Kata Sammy Ramsey, asisten profesor entomologi dari University of Colorado Boulder, komposisi aroma tubuh dipengaruhi oleh genetika, pola makan, dan aktivitas sehari-hari. Jadi, bisa jadi seseorang lebih disukai lalat dibanding orang lain.

Baca juga: Mengapa saat Kita Menghembuskan Napas pada Kaca, Kaca Menjadi Basah?

3. Lalat punya alat penciuman dan penglihatan super tajam

Apa yang membuat lalat tertarik juga berkaitan dengan kemampuan indra mereka. Dari sekitar 110.000 spesies lalat, masing-masing memiliki sistem penciuman berbeda.

Mereka menggunakan reseptor bau pada antena dan rambut tubuhnya untuk mendeteksi makanan atau inang dari jarak jauh.

Begitu menangkap aroma menarik, lalat akan terbang mendekat dan langsung hinggap.

Karena memiliki reseptor rasa di kaki, mereka bisa langsung mengetahui apakah permukaan tersebut bisa dikonsumsi, termasuk kulit manusia!

Belum lagi mata mereka yang besar dan tersusun dari ribuan lensa kecil, memungkinkan mereka melihat hampir 360 derajat dan sangat sensitif terhadap gerakan. Maka jangan heran jika lalat sulit ditangkap atau diusir.

Baca juga: Apa Itu Sensorik? Indra yang Membantu Manusia Memahami Lingkungannya

4. Sifat penasaran yang tinggi membuat lalat terus datang

Menurut Ramsey, lalat rumah adalah makhluk yang secara alami penasaran. Mereka suka menjelajahi segala hal yang menarik perhatian mereka, termasuk tubuh manusia yang panas, bergerak, dan mengeluarkan aroma unik.

Rasa ingin tahu inilah yang membuat mereka terus datang meskipun sudah ditepis berkali-kali.

Namun, sifat ini juga membuat lalat menjadi vektor penyakit yang berbahaya. Mereka sering hinggap di kotoran, sampah, dan bangkai, lalu terbang ke makanan atau kulit kita tanpa "cuci kaki".

Akibatnya, lalat bisa membawa penyakit seperti kolera, demam tifoid, hingga tuberkulosis.

Baca juga: Etiologi, Bagaimana Penyakit Bisa Terjadi dan Apa Penyebabnya?

Aktivitas lalat tergantung cuaca dan waktu

Kenapa lalat suka mendekati kita juga erat kaitannya dengan siklus hidup dan kondisi lingkungan.

Profesor Elgar menjelaskan bahwa pada musim panas, suhu hangat mempercepat perkembangan lalat.

Dalam hitungan jam, 100–200 telur bisa menetas dan berkembang menjadi lalat dewasa hanya dalam waktu singkat!

Sebaliknya, saat musim dingin, suhu rendah membuat telur lalat tidak berkembang, sehingga populasi lalat pun menurun.

Lalat juga aktif di siang hari dan akan beristirahat di malam hari di tempat gelap seperti langit-langit rumah, sudut ruangan, atau basement.

Baca juga: Mengenal Entomokori: Ketika Serangga Mengantar Biji di Alam 

Cara mencegah lalat masuk rumah

Dilansir dari Treehugger, agar rumah bebas dari lalat, berikut beberapa langkah efektif yang bisa kamu lakukan:

  • Tutup pintu dan jendela rapat-rapat
  • Periksa celah kecil atau lubang di dinding dan kasa jendela
  • Segera bersihkan kotoran hewan peliharaan
  • Buang sampah setiap hari dan hindari menumpuk bahan organik
  • Jaga dapur tetap bersih, jangan biarkan makanan terbuka
  • Gunakan perangkap lalat alami seperti kertas lengket atau botol cuka
  • Hindari penggunaan pestisida kimia, gunakan minyak lemon eucalyptus atau DEET.

Singkatnya, lalat mendekati kita karena keringat, aroma tubuh, karbon dioksida, hingga rasa ingin tahu alaminya. Mereka bukan hanya pengganggu, tapi juga pengangkut penyakit.

Namun, dengan menjaga kebersihan dan melakukan langkah pencegahan, kamu bisa terhindar dari gangguan lalat yang tak diundang ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi