Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Pekerjaan Paling Banyak Dicari Perusahaan hingga 2030, Ini Daftarnya

Baca di App
Editor: Serafica Gischa

 

 

KOMPAS.com – Dunia kerja mengalami perubahan signifikan seiring kemajuan teknologi, kepedulian terhadap lingkungan, dan tuntutan pelayanan publik yang lebih baik. 

Berbagai laporan internasional, seperti dari Forbes, memproyeksikan bahwa sejumlah profesi akan menjadi tulang punggung pasar kerja global hingga tahun 2030.

Baca juga: 20 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Tinggi, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan paling banyak dicari perusahaan hingga 2030

Melansir dari U.S. Bureau of Labor Statistics, berikut daftar 20 pekerjaan yang dibutuhkan 5 tahun ke depan: 

Berikut ini adalah daftar 20 pekerjaan paling banyak dicari perusahaan dalam beberapa tahun ke depan:

1. Spesialis Big Data 

Profesi ini bertugas mengelola dan menganalisis kumpulan data dalam jumlah besar. Data ini digunakan untuk membantu perusahaan membuat keputusan strategis.

Contoh: Mengolah data pelanggan pada platform e-commerce untuk meningkatkan layanan dan penjualan.

2. Insinyur Keuangan Digital (FinTech Engineer) 

Peran ini berfokus pada pengembangan teknologi di bidang keuangan, seperti sistem pembayaran digital dan aplikasi keuangan.

Contoh: Merancang aplikasi dompet digital untuk transaksi non-tunai.

3. Spesialis Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin AI

Pakar di bidang ini mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk berbagai keperluan otomasi dan analisis.

Contoh: Membuat chatbot layanan pelanggan atau sistem pengenalan wajah.

Baca juga: 3 Sekolah Kedinasan di Palembang 2025: Program, Lokasi, dan Peluang Kerja

4. Pengembangan Perangkat Lunak dan Aplikasi (Software & Application Developer)

Pekerjaan ini mencakup pembuatan perangkat lunak dan aplikasi untuk komputer atau ponsel.

Contoh: Mengembangkan aplikasi belajar online berbasis mobile.

5. Analisis Keamanan Siber (Cybersecurity Analyst)

Analis keamanan siber berperan melindungi sistem digital dari ancaman peretasan atau serangan siber.

Contoh: Menilai keamanan situs sekolah dari ancaman peretas.

6. Analisis dan Ilmuwan Data (Data Analyst & Scientist)

Kedua profesi ini mengolah data untuk menemukan pola-pola penting dan memberikan wawasan untuk pengambilan keputusan.

Contoh: Menganalisis hasil survei siswa di sebuah sekolah.

7.Insinyur Energi Terbarukan (Renewable Energy Engineer)

Ahli ini mengembangkan teknologi energi bersih seperti panel surya atau turbin angin, yang sangat dibutuhkan dalam transisi energi global.

Contoh: Merancang pembangkit listrik tenaga surya untuk desa terpencil.

8. Insinyur Robotika (Robotics Engineer)

Bertugas merancang dan membangun robot serta sistem otomatisasi, terutama untuk kebutuhan industri.

Contoh: Mengembangkan robot pengantar makanan di rumah sakit.

Baca juga: Apa Itu Magang Berdampak 2025? Peluang Emas untuk Mahasiswa Siap Kerja

9. Desainer Antarmuka dan Pengalaman Pengguna (UX/UI Designer)

Profesi ini memastikan tampilan dan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi menjadi menyenangkan dan efisien.

Contoh: Mendesain antarmuka game yang menarik bagi pengguna.

10. Tenaga Kesehatan (Perawat, Dokter, dan Teknisi Medis)

Sektor kesehatan tetap menjadi salah satu sektor krusial dengan permintaan tinggi, baik untuk layanan langsung maupun inovasi alat medis.

Contoh: Perawat rumah sakit atau teknisi peralatan medis digital.

11. Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer)

Profesi ini merancang solusi teknis terhadap isu lingkungan, seperti pengelolaan limbah dan penyediaan air bersih.

Contoh: Merancang sistem pengolahan air bersih untuk masyarakat pedesaan.

12. Internet of Things (IoT) Specialist

Spesialis ini mengembangkan perangkat yang saling terhubung melalui internet, seperti sistem rumah pintar.

Contoh: Membuat sensor suhu otomatis untuk ruangan.

Baca juga: 10 Lowongan Kerja BUMN 2025 Lulusan SMA, SMK, dan Sederajat

13. DevOps Engineer

DevOps mengintegrasikan proses pengembangan perangkat lunak dengan operasional agar sistem berjalan efisien dan stabil.

Contoh: Mengelola aplikasi yang terus diperbarui tanpa mengganggu layanan pengguna.

14. Cloud Computing Specialist

Pakar cloud bertanggung jawab atas pengelolaan penyimpanan dan pengolahan data melalui internet.

Contoh: Menyusun sistem penyimpanan data sekolah yang bisa diakses secara daring.

15. Spesialis Otomatisasi Proses 

Profesi ini berfokus pada otomatisasi proses bisnis guna meningkatkan efisiensi kerja.

Contoh: Merancang sistem absensi otomatis di perusahaan.

16. Spesialis Pemasaran Digital (Digital Marketing Specialist)

Spesialis ini menjalankan strategi pemasaran digital, termasuk kampanye di media sosial dan mesin pencari.

Contoh: Membuat iklan produk di Instagram atau Google Ads.

17. Teknisi Energi Terbarukan (Renewable Energy Technician)

Teknisi ini memasang dan merawat alat energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin mini.

Contoh: Memasang sistem panel surya di atap rumah warga.

Baca juga: 10 Profesi Terkait Manajemen Perkantoran

18. Pengemudi logistik dan layanan pengiriman 

Profesi pengiriman barang akan terus meningkat seiring pertumbuhan e-commerce dan kebutuhan logistik yang cepat.

Contoh: Kurir paket dari toko online ke rumah pelanggan.

19. Pendamping Perawatan Pribadi 

Tenaga pendukung kesehatan ini memberikan perawatan dan bantuan langsung, terutama untuk lansia dan orang dengan kebutuhan khusus.

Contoh: Menjadi pendamping lansia di rumah pribadi.

20. Tenaga pendidik dan profesional pendidikan 

Profesi guru dan dosen tetap penting dalam mencetak sumber daya manusia, khususnya dengan pendekatan pembelajaran modern berbasis teknologi.

Contoh: Guru yang mengajar daring atau dosen yang mengembangkan metode pembelajaran inovatif.

Baca juga: 4 Perbedaan Pekerjaan dan Profesi

Mengapa profesi ini akan terus dibutuhkan di masa depan?

Melansir jurnal yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, profesi-profesi tersebut menjadi krusial karena dunia tengah menghadapi tantangan seperti krisis iklim, ketimpangan keterampilan digital, dan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan publik yang adaptif dan inklusif.

Dalam laporan yang sama, WEF menyoroti bahwa keahlian seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan kerja sama tim akan menjadi aset utama tenaga kerja masa depan. Ini karena kemampuan tersebut sulit digantikan oleh mesin dan otomatisasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi