Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Contoh Puisi Kemerdekaan HUT ke-80 RI, Penuh Makna dan Inspiratif

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Hari Puisi Nasional 2025 diperingati setiap 28 April.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, puisi bertema kemerdekaan menjadi salah satu cara menyampaikan rasa syukur sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan.

Membaca atau menulis puisi kemerdekaan kerap menjadi kegiatan istimewa di momen 17 Agustus, bahkan sering dijadikan ajang lomba di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.

Bagi yang mencari ide untuk membuat karya, berikut 30 contoh puisi bertema kemerdekaan yang penuh makna dan bisa menjadi sumber inspirasi menjelang HUT ke-80 RI:

1. Pahlawan

Karya : Sukarni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman genderang perang bergema 
Desingan peluru memekakkan telinga 
Takbir berkumandang Allahu Akbar.... 
Teriakan terdengar hingga sukma 

Bambu runcing tegak dengan gagahnya 
Tak takut akan tank dan meriam 
Belati tak kau hiraukan
Demi melepas belenggu penjajahan 

Hari - harimu kau habiskan di medan perang 
Tak jarang darahpun bercucuran 
Namun, semua itu tak dapat runtuhkan 
Kobaran semangat juang 

Kini Indonesia telah merdeka
Hasil perjuangan telah nyata 
Namun kau tak ikut mengenyamnya 
Hanya anak cucu tercinta 
Yang dapat memanjatkan doa 

Tenanglah di peristirahatan abadimu 
Kami akan melanjutkan 
perjuanganmu 
Demi Indonesia agar lebih maju

Baca juga: 10 Puisi 17 Agustus untuk Memeriahkan HUT ke-80 RI

2. Merdeka 

Karya : Asni Rahayu Wakanno 

Mengapa rakyatku harus mengalami nasib yang buruk ini 
Padahal kaya alam 
Subur tanahnya 
Apa yang salah 
Jepang sudah hengkang 
Belanda sudah pergi 

Kok 
Rakyatku masih miskin 
Sudah miskin 
Ditindas pula 
Oleh siapa? 
Kalau disuruh jawab 
Mereka pasti bilang 
Ketidakmampuan otak
Fisik dan retorika
Mereka tidak sekolah 
Makan pun pas-pasan 
Itu pun kalau ada 
Mereka cuma bisa bilang: 
la, enggeh, matur nuwon sanget 
Karena takut 
Itu menggerogoti jiwa 
Aku heran pada Bung Hatta 
Mengapa ia proklamirkan kemerdekaan? 
Apa itu merdeka? 

Oh. Aku tau 
Merdeka itu 
Kalau punya lapangan luas bermain golf 
Atau dikelilingi gedung bertingkat, 
Tapi..
Ada yang mati Iho di kolong jembatan 
Berteman dengan tikus, bangkai, kecoak, 
Mereka hanya bisa bilang: 
la, enggeh, baik pak 

Apa itu merdeka!!!

Baca juga: 10 Puisi Menyentuh untuk Hari Anak Nasional: Suara Hati, Harapan, dan Cinta Anak Indonesia

3. Merdeka Atau Mati

Karya : Didih Faridah 

Merdeka 
Saat pendapat bebas didebat
Saat opini bebas diuji 
Saat mimpi bukan lagi ilusi 

Mati 
Kala mulut dibungkam 
Kala mata ditutup 
Dan jantung tak lagi berdetak 

Lalu saat ini 
Merdekakah kita? 
Atau mungkin mati? 
Atau malah mati suri?

4. Antara Kau Dan Ibu Pertiwi

Karya : Frosul Haq

Sepertiga malam aku terbangun 
Bukan karena hawa dingin yang menyelinap dari 
ventilasi kamar 
Atau karena mimpi buruk yang menakutkan 

Sejujurnya tadi malam aku berdialog dengan Tuhan 
Meski sebetulnya hanya satu arah 
Setelah Ummi dan Abii ku doakan 
Terselip kata yang sama untuk kau dan Ibu Pertiwi “Semoga baik-baik saja” 

Dalam bincang hangat lewat lafadz dzikir dan doa 
Menyelinap beragam kata yang sempat kau ucap “Aku lebih peduli Ibu Pertiwi” 

Mungkin menurutmu apa yang ku impikan tak terdefinisikan
Wajar saja jika kau mengira aku tak peduli Kata khawatir yang sering kau ucap di setiap pelukan 
Tak juga membuatku mangkir dari perjuangan 

Dalam gegap gempita tugas suci yang mulia ini 
Berkobar selalu api semangat kemerdekaan 
Kemerdekaan itu harga mati 
Karena merdekaku adalah melihat kau dan Ibu Pertiwi tersenyum

Baca juga: Memahami Puisi: Pengertian, Unsur, Analisis, dan Tips Menulis 

5. Perjuangan Menuju Merdeka

Karya : Lis Sulastri

Sejarah telah mengisahkan 
Betapa kerasnya perjuangan menuju kemerdekaan 
Betapa sulitnya hidup dalam belenggu penjajahan 
Betapa sakitnya hidup tanpa kebebasan 
Para pejuang berguguran 
Demi raih kemerdekaan 

Haruskah kita sia-siakan kemerdekaan? 
Sedangkan dalam kenangan 
Air mata bercucuran 
Mayat-mayat berserakan 
Darah-darah ditumpahkan 
Tuk jemput kemerdekaan

Wahai anak negeri 
Bangunlah dari mimpi 
Saatnya kita bahagiakan Ibu Pertiwi 
Dengan karya dan prestasi 

Kini jalan terbuka lebar 
Semua cita dapat kau kejar 
Raihlah dengan semangat belajar 
Demi masa depan yang berpijar 

Berjuang dan raihlah semua cita 
Hingga kau menggenggamnya dengan nyata 
Nikmati kemerdekaan di Nusantara tercinta 
Persembahkan karya bagi Indonesia Raya

6. Catatan Sang Aktivis

Karya: Ira Robiah 

Dalam jejak yang kadang kelam 
Timbul tenggelam, mencekam 
Kami tetap melangkah menuju arah 
Pinta banyak saudara sebangsa 
Perubahan! 

Dengan yakin penuh di hati 
Bukan sebagai anak tiri 
Atau bangsa feri-feri 
Mengharap negeri diberkati 
Sejahtera dan beradab saling melengkapi 

Teriakkan kami dulu 
Masih ditunggu 
Meski sampai ujung waktu 
Biar kita semua tahu 
Menjadi bangsa merdeka sejati, itulah tujuan dulu

Baca juga: Bagaimana Cara Memahami Makna Puisi? Ini Panduan Lengkapnya

7. Belenggu Demokrasi

Karya : Niza Ulhusni

Mulut terkunci
Tangan besi 
Terbelenggu 
Tanpa suara 

Demokrasi Hanya kajian Cuma omongan Bersuara mati 
Diam pun tak berarti 

Hidup di bumi Pertiwi 
Di tanah sendiri Dibuai janji - janji 

Tanahku merdeka Kebebasan terpenjara Hidup penuh dilema 

Negeri kaya Bergelar Tapi Kemiskinan Tak kelar

8. Merdeka - Merdeka!

Karya : Prawiro Sudirjo

Pekik sorak berteriak 
Kumandangkan menyambut kemerdekaan 
Merdeka! 
Merdeka! 

Kini lepas sudah semua belenggu 
Kini hilang sudah segala nestapa
Jayalah negeriku! 
Jayalah bangsaku! 

Tanggal tujuh belas Agustus 
Menjadi momentum 
Berkumandangnya Indonesia Raya 
Ke seluruh penjuru dunia 

Bangkitlah bangsaku! 
Bangkitlah Negeriku! 
Ayo kita jadi pandu 
Bagi kemerdekaan Indonesia

Baca juga: Bagaimana Cara Memahami Makna Puisi? Ini Panduan Lengkapnya

9. Merah Putih

Karya : Prawiro Sudirjo

Merah darahku untukmu negeri 
Etos juang kita naikkan 
Raga kita kuatkan 
Agar kemerdekaan tetap terjaga 
Hancurkan semua hambatan dan rintangan 

Putih tulangku untuk bangsa 
Upayakan segala daya untuk merdeka 
Tekad kuat selalu di dada 
Indonesia Raya jadi digdaya 
Harum mewangi seluruh negeri

10. Semangat Tetap Merdeka

Karya : Restu Widayat

Pagiku ini handphone tak biasanya 
berdering terdengar suara kawan 
mengabarkan tentang semangat merdeka. 

Merdeka dari perhambaan 
merdeka dari tuntutan 
merdeka dari terikat, 
dan bisa leluasa. 

Pagi ini pun masih banyak 
semangat yang ingin merdeka, 
masih ingin bebas dari petaka, 
bebas dari belenggu masker, 
bebas dari rasa takut, 
bebas dari wabah virus-virus yang merana.

Pagi ini juga 
semakin aku melaju kobarkan bara 
semangat tetap merdeka 
merdekaku, merdekamu, merdeka kita

Baca juga: 10 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2025 yang Menggugah Semangat Belajar

11.Cinta Merdeka

Karya : Rita Herawati

Wanginya harum semerbak wahai pahlawan 
Kisahnya indah selalu melekat di sanubariku 
Sang pahlawan pembela nusa dan bangsa 
Merelakan nyawa, harta, jiwa dan raga di medan laga 
Rela dadanya terhembus peluru
Meskipun tergeletak di tanah penuh darah Namun kau tetap cinta tanah air 

Bayang bayang para pahlawan bangsa 
Kita nampak menembus era 
Dan kau saksikan kami di alam surga sana Kita generasi penerus perjuangan mu 
Yang cinta tanah air 
Akan selalu mempertahankan negeri ini 
Itulah do`a dan harapan kami 
Semoga tetap jaya negeriku. 

12. Merdekalah Negeriku

Karya : Niza Ulhusni

Suatu pagi 
Di bulan suci 
Sang penjajah negeri 
Tersungkur ngeri Kekalahan telah pasti 
Pemimpin Ibu Pertiwi 
Mengumandangkan proklamasi 

Tanda merdekanya negeri 
Sang penjajah harus angkat kaki 
Seluruh bumi persada
Menyambut gegap gempita 
Sang pusaka berkibar 
Di langit Ibu Kota 

Dalam masa ini 
Di negeri yang merdeka 
Air dibeli 
Kemakmuran tinggal mimpi

Baca juga: Langkah Menulis Puisi: Kenali Unsur dan Jenisnya

13. Makna Kemerdekaan

Karya : Suparmiati

Merdeka ... Merdeka! 
Merdeka itu sebuah kemenangan 
Mewujudkan cita cita sejahtera 
Rakyatnya … Bangsanya 
Tata kelola hidupnya 

Nilai kebhinekaan kita junjung tinggi 
Untukmu Indonesia tercinta 
Semangat persatuan harus diwujudkan 
Dalam upaya dan tindakan 

Langkah bersama 
Bukan teriak persatuan dengan cacian 
Bukan pula teriak toleransi
Tapi diiringi rasa benci 

Sikap toleransi 
Bukanlah campuran reaksi tanpa rumus 
Bukan pula seperti sayur dan salad buah 
Tapi saling memberi rasa

Menjaga keelokan warna 
Dasar iman taqwa, yang berbeda jadi perekat 
Saling menghargai, bukan mengintimidasi 
Saling menghormati 
Bukan saling mengkhianati 

Merdeka itu bebas tapi tertata 
Merdeka itu bebas tapi dengan aturan yang jelas 
Indonesiaku kini, apakah sudah merdeka? 
Jangan hanya ungkapan tapi tanpa makna 
Merdeka harus menjadi kemenangan yang sempurna

14. Indonesiaku

Karya: Sukarni

Dari Aceh hingga Papua 
Gugusan pulau saling berjajar 
Gunung - gunung tinggi menjulang 
Membentang di garis Khatulistiwa 

Di sini pertama suara tangisku terdengar 
Di sini pula aku dibesarkan 
Bahkan di sini juga nantinya jasad dikuburkan 
Di negeriku Indonesia tercinta 

Hamparan sawah yang luas 
Kekayaan alam yang tak terbatas 
Penduduk yang ramah 
Serta budaya yang beraneka ragam 

Wahai para pemuda pendahulu 
Sumpahmu terpatri dalam hatiku 
Semangatmu menjadi teladanku 
Keberanianmu adalah motivasiku

Kini amanatmu tertanam dalam jiwaku 
Untuk melanjutkan perjuanganmu 
Mewujudkan bangsa yang bersatu 
Demi negeri tercinta Indonesiaku 

Di bawah panji merah putih, 
Aku akan setia selalu 
Dalam cenkeraman garudamu, 
Aku akan bersatu dan menjaga wibawamu

Baca juga: 4 Contoh Puisi Kartini Penuh Makna untuk Peringatan Hari Kartini 2025

15. Ketika Tujuh Belas Agustus Tiba

Karya : Ozy V. Alandika

Tujuh belas Agustus telah tiba
Kulihat Pak Kades mengajak lomba balap karung
Kutulislah para pendaftar dan nama peserta
Tolong kau sudahi rasa sepi dan murung

Tujuh belas Agustus baru saja menyapa
Ibuku masih sibuk mencuci baju
Aku sudah bersiap untuk upacara
Berteriak merdeka dan Indonesia maju

Tujuh belas Agustus akan segera berlalu
Aku jadi teringat masa-masa kecil dulu
Tapi tatapan mata ini masih lurus ke depan
Demi membuang sesal dengan gapai kebahagiaan

16. Indonesia Tumbuh

Karya : Ozy V Alandika

Tunas itu mulai menyapa
Menumbuhkan daun
Memanjangkan akar
Tertawa di atas suburnya tanah
Meninggikan batang
Berbunga
Bertumbuh terus berbuah
Dan bertambah tua

Tunas itu kembali muda
Berteriak merdeka
Mengibarkan bendera
Menguatkan akar dengan cita-cita
Bertumbuh lalu tangguh
Tunas itulah Indonesia

Baca juga: Mengenal Puisi Lama, Jenis, dan Contohnya

17. Bambu Runcing 

Karya : Rayhandi 

Di ujung bambu tajam menyikat
Mengoyak musuh hingga ampun
Di bilah tajam sakit mencekat
Siap siaga menelan musuh

Ujung bambu jadi saksi
Hitam rasa menyakit
Mengusir iblis dengan nyawa
Tanpa takut tanpa gentar

Rasa cinta tanah air
Menyatu di darah merah
Mengakar di tulang putih
Menguasai nafas

Mereka berjuang hingga raib
Bercerai dengan raga
Untuk bumi garuda
Untuk indonesia raya

Mereka mati dengan hormat
Memperjuangkan secerut kebebasan 
Yang terenggut durjana
Untuk satu kemerdekaan.

18.Hari Ini

Karya : Rayhandi

Hari ini kita berdiri di depan cermin
Memandang rupa hingga busana
Memandang diri yang takjub
Dengan lihai kita berlenggok

Hari ini lihatlah wajah wajah kita
Keras tanpa urat malu
Bagai tembok beton
Terpancar dengan bangga

Hari ini kita berdiri
Di bumi hitam begam
Di air biru jernih
Di udara putih bersih

Tapi tahukah dikau?
Bumi yang kita pijak adalah keringat para pahlawan
Mereka berjuang untuk tanah yang kita pijak dan untuk air yang kita minum

Hingga saat ini
Kita bisa terbang tanpa terkurung
Bisa berteriak tapa bekapan
Itu semua karena jasanya.

Baca juga: Mengenal Puisi Lama, Jenis, dan Contohnya

19. Kemerdekaan Ini

Karya : Rayhandi

Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan


Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis

Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantu

Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai

Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang

Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.

20. Terima Kasih Pahlawan

Karya : Rayhandi

Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara

Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur

Berkatmu indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih

Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu takmenyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.

Kami anak muda kami bangsa indonesia
Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan
Karena perjuangan yang luar biasa kalian
Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.

Baca juga: Macam-Macam Puisi Baru berdasarkan Bentuknya

21. Terbanglah Indonesia

Karya : Rayhandi

Terbanglah indonesia
Terbang ke langit bebas
Gapai bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan pada dunia merah putihmu

Terbanglah indonesia
Takkan ada yang bisa mengikatmu
Juga mengurungmu
Kita bukan jangkrik di dalam kotak
Kita bebas merdeka
Terbanglah indonesia
Terbanglah kemana kau ingin terbang
Lihatlah kemana kau ingin lihat
Cintailah apa yang kau ingini
Kebebasan bersandar di raga kita
Karena kita merdeka

Terbanglah indonesia
Dunia harus tahu indonesia bangsa yang hebat
Bangsa yang menghargai perdamaian
Tapi bukan berarti bisa diam jika kebebasan kita di renggut
Takkan kita biarkan hak kita di injak injak.

Terbanglah indonesia
Di ujung samudera kedamaian kita memuncah
Berdiri di atas gunung
Kita jaga laut kita kita jaga bumi kita
Takkan kita biarkan indonesia hancur kembali
Karena indonesia sudah merdeka di tahun empat lima.

22. Indonesiaku

Karya : Nurul Oktafirsa

Di Indonesia aku dilahirkan 
dan disanalah aku dibesarkan 
Indonesia tanah airku 
di sana masyarakatnya damai dan tentram 
tapi sayang aku mendengar 
di televisi banyak sekali berita yang menyedihkan 

Kobarkan teror bom ada di mana-mana 
perselisihan ada di mana-mana 
orang-orang banyak yang menjadi teror bom 
aku bersedih aku membhon kepada 
Tuhan yang Maha Esa 
kenapa di dunia ini banyak teror bom 
air mata mengalir 

Aku bertanya kepada diriku sendiri 
mengapa dunia Ini begini 
adu .. adu ... kasihan dunia ini 
coba aku cita-cita menjadi 
dokter aku bisa mengobati
orang-orang yang luka 
aku bersabar

Baca juga: Apa Saja Unsur Fisik dan Unsur Batin dalam Puisi?

23. Pahlawanku

Karya : Rukmanda 

Ku duduk di teras rumah 
Kutunggu surat untukku 
Kutunggu pengantar surat 

Kuingin ia datang 
Kuingin ia datang dengan cepat 
Membawa surat untuku 

Akhirnya yang kutunggu datang 
Membawa surat untukku Kuucapkan terima kasih untuknya 

Wahai pak pos
Jasamu sungguh tak terkalahkan
Engkau adalah pahlawanku 

24. Puisi Kemerdekaan

Karya : Taffy Ukhtia Pandaputri

Merdeka, 
Kata mamaku 
artinya bebas dari belenggu 
Belenggu, kata mamaku 
artinya kekangan dan himpitan kesulitan 

Kemerdekaan, teiah 58 tahun 
dimiliki bangsa Indonesia 
Bebas dari belenggu penjajahan bangsa lain 
Mengisi kemerdekaan dengan kemakmuran dan keadilan 

Tapi kenapa masih banyak belenggu yang mendera Indonesia 
Belenggu kemiskinan, 
Belenggu kebodohan 
Belenggu ketakutan

Sudah saatnya
Berkaca dan bertanya 
Apa yang terbaik sudah 
kupersembahkan 
Bagi Pertiwi 

25. Pahlawan

Karya : Tyas Ayu Novita Sati

Pahlawan kau gugur sebagai bunga bangsa 
Kau berperang melawan penjajah demi bangsa 
Kau berperang sampai titik darah terakhirmu 
Kau tak mengharap imbalan 
Hanya demi mencapai kemerdekaan 

Pahlawan kau sangat berjasa bagi nusantara 
Kau berjuang agar nusantara merdeka 

Suara tembakan pada saat perang 
Kau tepis dengan senapan untuk pertahankan nusantara

Pahlawanku gugur tertembak demi bangsa 
Semua rakyat berduka cita 
Wahal pahlawanku kami berjanji akan selalu 
mengenangmu, mendoakanmu 
semoga kau di surga 

Kami anak bangsa akan meneruskan cita-cltamu

Baca juga: 5 Puisi Karya Joko Pinurbo yang Mendalam

26. Merdeka

Karya : Cut Yuliana

Merdeka... 
Mungkin bagimu hanya sebuah kata biasa. 
Tapi, apa kau tau? 

Makna sebenarnya dari sebuah kata itu. 
Banyak tetesan darah dikorbankan untuk sebuah kata itu. 

Mungkin bagimu merdeka hanya sebuah kata biasa. 
Tapi, apa kau tau? 
Karena merdeka itu banyak anak-anak menjadi yatim. 
Mungkin bagimu merdeka hanya sebuah kata biasa. 

Tapi, apa kau tau? 
Puluhan bahkan ratusan nyawa melayang untuk sebuah kata itu. 

Merdeka itu darah... 
Merdeka itu tangisan... 
Merdeka itu pengorbanan... 
Merdeka itu perjuangan...

Merdeka itu bukan hanya sebuah kata biasa. 
Tapi, memiliki makna yang mendalam bagi mereka yang memahaminya.

27. Menggugat Nasionalisme Kita

Karya : Ade Putra Ode Amane

Baris berbaris 
Variasi Barisan 
Gerak Jalan 
Itukah Makna HUT RI? 

Ada lomba tarik tambang 
Tarik-menarik luka ditangan 
Bulan dan bintang tak jadi timbangan 
Apakah ini arti perjuangan? 

Dengan lomba Fashion Show wanita
Terekam kamera CCTV, lalu disensor 
Eksploitasi, melanggar HAM 
Begitukah Kemerdekaan? 

Ada lomba tata rias dengan mata tertutup 
Mata dibuka Tris Polica 
Untuk apa Lomba tangkap bebek? 
Kalau tak menyingkap tembak-menembak

Baca juga: Majas Epifora dalam Puisi

28. Bangkitlah Indonesia

Karya : Sri Ayu Laali

Sejarah mencatatkan perlawanan dan darah 
Kemerdekaan tak bisa dijarah 
Para pahlawan mengamanatkan kibar dwi warna 
Maka bangkitlah Indonesia 

Agustus adalah saksi 
Tatkala Bung Karno mengumandangkan proklamasi 
Perjuangan tak sebatas basa basi 
kolaborasi adalah langkah pasti 

Masa mendatang adalah praduga 
Berdiam diri adalah perkara 
Bangkitlah dan berkarya 
Merdeka selamanya

29. Salam Kebebasan

Karya : Frans Judea Samosir

Tangisanmu harapanmu 
Kepahitanmu daya juangmu 
Murkamu pada mereka Muakmu pada sengketa 

Bertubi-tubi Setiap hari 
Tiada henti Kebodohan melanda 

Lepaskan amarahmu Kau bisa 
Lepaskan pekerjaanmu Kau bisa 
Kau tak bisa tidur 
Getaran baru 
Fondasi yang baru 

Takkan hancur jiwaku Cintaku pada negeriku 
Ku ada untuk ini Ku ada bukan lari 

Salam kebebasan 
Bebas mencintai negeriku 
Dari segala arah penjuru dunia 
Salam kebebasan, Indonesia

Baca juga: Makna Puisi Gadis Peminta-minta Karya Toto Sudarto

30. Warisan Pahlawan 

Karya : Rina Sari

Nusantara tempatku berpijak 
adalah warisan para pahlawan Indonesia 
yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia 
dari belenggu penjajah 
sampai titik darah penghabisan. 

Sungguh tidak elok bila generasi penerus tidak menjaganya 
dari tangan-tangan perusak kedamaian dan ketentraman, 
dari keegoisan kelompok-kelompok tertentu,
yang ingin menggantikan Pancasila, 
yang ingin merusak Bhinneka Tunggal Ika. 

Generasi penerus, 
jaga selalu nusantara tercinta, 
jaga selalu warisan pahlawan, 
yang indah permai alamnya, 
yang beraneka ragam suku budayanya, 
yang beraneka ragam bahasa daerahnya, 
jaga selalu nama harum Indonesia 
di mana pun engkau berada.

 

Referensi: 

  • Adisaputra, A. K., Susanto, A., Barnas, Shabira, B. N., Firizki, C. S. F., Muhklis, D. D., Faridah, D., Jubaedah, E., Haq, F., Parida, I., Aryani, I., Sulastri, Robiah, I., S.Saragih, J. F., Rahmawati, L., Nalova, L. M., Toha, M., Ulhusni, N., Sudirjo, P., … Pangestuti, Y. (2021). Antologi Literasi Merdeka:Opini Dan Puisi (Sofian Munawar, Ed.; 1st ed.). Yayasan Ruang Baca Komunitas.
  • Antologi Puisi Anak 2004 : AIR. (2004). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
  • Fofid, R., Harlin, Erniati, & Kumbangsila, E. O. (2016). Biarkan Katong Bakalae :Antologi Puisi Penyair Maluku 2013 (2nd ed.). Kantor Bahasa Maluku.
  • Setiawan, A., Kusbandiyah, J., Astari, T., Kosilah, Sugiyatmi, T. A., Hastuti, P., Yuliana, C., H. Sugianto, T., Amane, A. P. O., Khatimah, H., Suhartini, Laali, S. A., Asni, F. J. S., Prasetyono, Dirneti, Amalia, E., Sari, R., Nugraha, S., Adiyono, … Jurnaidi, A. (2022). Antologi Puisi Merah Darahku, Putih Tulangku (Nunanev, Ed.).
  • Sukarni. (2020). Kumpulan Puisi (Sumarto, Ed.). Penerbit Buku Literasiologi. 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi