Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Paus Orca Memakan Manusia? Ini Kata Para Ilmuan

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi orca.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Paus orca (Orcinus orca) dikenal luas sebagai paus pembunuh, julukan yang mereka dapatkan karena menjadi predator puncak di lautan. Mereka memiliki kekuatan, kecepatan, kecerdasan, dan teknik berburu yang luar biasa.

Namun, julukan itu sering memunculkan pertanyaan: apakah paus orca memakan manusia? Dan sebenarnya, apakah orca berbahaya bagi manusia?

Paus orca atau paus pembunuh adalah predator laut cerdas yang jarang sekali menyerang manusia di alam liar dan tidak pernah terdokumentasi memakan manusia, kecuali kasus langka yang belum terverifikasi.

Untuk memahaminya, kita perlu melihat fakta sejarah, pola makan mereka, dan perbedaan perilaku antara orca liar dan orca yang hidup di penangkaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Paus Orca Disebut Paus Pembunuh?

Kisah langka orca yang diduga membunuh manusia

Sepanjang sejarah, pertemuan manusia dengan orca di laut telah terjadi selama berabad-abad. Namun, kasus serangan fatal terhadap manusia hampir tidak pernah terdokumentasi secara resmi.

Satu-satunya laporan yang sering disebut adalah kisah dari tahun 1950-an di Arktik Kanada bagian timur.

Dilansir dari IFL Science, dua tetua Igloolik menceritakan seorang pemuda tewas setelah mendekati beberapa orca yang terjebak di es. Pemuda itu diduga yakin dapat berlari lebih cepat jika mereka mengejarnya. Namun, orca tersebut menerobos es, lalu memakannya.

Kisah tersebut disampaikan dalam studi tahun 2014 yang berjudul "Inuit Recollections of a 1950s Killer Whale (Orcinus orca) Ice Entrapment in Foxe Basin, Nunavut, Canada".

Meski begitu, cerita ini tidak bisa diverifikasi oleh peneliti. Beberapa ilmuan beranggapan bahwa kemungkinan besar korban meninggal akibat jatuh ke air es yang membeku, bukan karena dimangsa Orca.

Ini menunjukkan bahwa peristiwa seperti ini sangat jarang, bahkan hampir tidak ada bukti ilmiahnya.

Baca juga: Benarkah Paus Beluga Bisa Berbicara Bahasa Manusia?

Interaksi agresif orca dengan manusia di alam liar sangat jarang

Menurut catatan ilmiah, orca liar hampir tidak pernah menyerang manusia. Bahkan, tidak ada serangan fatal yang terdokumentasi secara resmi. Beberapa kasus yang pernah tercatat antara lain:

Pada kasus 2005, anak laki-laki tersebut sedang berenang di perairan dangkal tanpa pakaian selam.

Seekor paus pembunuh jantan dewasa mendekat cepat, membuat suara seperti letusan dari bawah air, namun hanya menabraknya tanpa melukai serius.

Baca juga: 5 Fungsi Muntahan Ikan Paus, Ambergris yang Mahal dan Langka

Apa yang sebenarnya dimakan paus pembunuh?

Dilansir dari Naturaliste Charters, paus pembunuh memiliki pola makan yang sangat bervariasi tergantung ekotipe, lokasi, dan keterampilan berburu kawanan mereka:

Meski berstatus predator puncak, belum ada bukti bahwa paus orca memakan manusia di alam liar.

Apakah orca berbahaya bagi manusia?

Jawabannya: tidak secara alami. Paus pembunuh justru lebih takut pada manusia. Di laut lepas, orca cenderung menghindar atau hanya mendekat karena rasa ingin tahu. Mereka tidak menganggap manusia sebagai mangsa.

Menurut Profesor Volker Deecke, pakar paus pembunuh, perilaku orca terhadap manusia sebaiknya dibandingkan dengan beruang grizzly: hormati jarak, jangan memprovokasi.

Baca juga: Ternyata Warna Asli Beruang Kutub Bukan Putih

Sistem ekolokasi mereka memungkinkan membedakan mana mangsa yang tepat dan mana yang bukan, sehingga manusia tidak masuk daftar target.

Faktor lain yang membuat orca jarang menyerang adalah pakaian selam yang dipakai manusia. Lapisan neoprena memantulkan gelombang suara ekolokasi secara berbeda dari tubuh mamalia laut, sehingga manusia tidak terlihat seperti anjing laut di “mata” orca.

Perilaku orca di penangkaran berbeda dengan di alam liar

Dilansir dari Live Science, berbeda dengan di laut, orca yang hidup di penangkaran pernah terlibat dalam beberapa insiden fatal.

Salah satunya adalah kasus terkenal orca bernama Tilikum, yang menyebabkan kematian tiga orang, termasuk pelatih SeaWorld pada 2010.Para ilmuwan belum mengetahui pasti penyebab perilaku agresif tersebut.

Namun, peneliti di Whale and Dolphin Conservation dan penulis buku " Orca: The Whale Called Killer ", Erich Hoyt menjelaskan bahwa penangkaran adalah lingkungan buatan yang bisa diibaratkan seperti sel penjara kecil.

Dalam jangka waktu bertahun-tahun, bahkan di fasilitas yang dianggap baik, orca dapat mengalami tekanan mental.

Menurut Hoyt, insiden yang melibatkan Tilikum mungkin bukan murni serangan, melainkan bentuk interaksi atau permainan akibat rasa bosan yang ekstrem.

Baca juga: Apakah Ikan Sturgeon Menyerang Manusia?

Hoyt juga menekankan bahwa paus pembunuh, baik di alam liar maupun di penangkaran, sebenarnya memiliki kontrol luar biasa saat berinteraksi di bawah air, namun tanpa kehati-hatian, mereka bisa saja secara tidak sengaja melukai atau membunuh manusia.

Kurangnya stimulasi, terpisah dari perilaku kawanan alami, serta stres di penangkaran juga dapat memicu agresi yang tidak wajar pada orca. Kondisi ini memunculkan perdebatan serius tentang etika memelihara orca di fasilitas buatan.

Sebaliknya, orca liar menunjukkan perilaku alami seperti berburu, bersosialisasi, dan berinteraksi dalam kelompok. Serta, memperlihatkan sikap pasif, rasa ingin tahu, dan minim agresi saat bertemu manusia.

 

Jadi, apakah paus orca memakan manusia? Tidak. Di alam liar, apakah orca berbahaya bagi manusia? Sangat jarang. Mereka adalah predator cerdas yang spesialisasinya berburu hewan laut, bukan manusia.

Menghormati jarak dan tidak mengganggu mereka adalah kunci interaksi aman. Orca tetaplah simbol kekuatan laut yang menakjubkan, asalkan kita menjaga batas di habitat mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi