KOMPAS.com - Di tata surya kita, setiap planet memiliki warna khas: Merkurius berwarna abu-abu, Venus putih kekuningan karena awan tebalnya, Bumi biru kehijauan, Mars merah karena oksida besi, Jupiter oranye-putih dengan pola awan indah, Saturnus kuning pucat, Uranus biru muda, dan Neptunus biru tua.
Namun, ada satu pertanyaan menarik: planet apa yang berwarna pink? Jawabannya ada, dan ia terletak jauh di luar tata surya kita yaitu planet pink GJ 504b.
Apa itu planet merah muda GJ 504b?
Dilansir dari NASA, planet GJ 504b adalah sebuah eksoplanet raksasa gas yang mengorbit bintang terang bernama GJ 504 di rasi bintang Virgo, sekitar 57 tahun cahaya dari Bumi.
Usianya masih muda, sekitar 160 juta tahun, sedangkan Bumi berusia 4,5 miliar tahun. Bintang induknya sedikit lebih panas daripada Matahari, dan bahkan bisa terlihat samar dengan mata telanjang.
Baca juga: NASA Temukan Planet Raksasa Mirip Saturnus di Kembaran Matahari
Keunikan GJ 504b terletak pada warnanya: magenta gelap atau bunga sakura yang redup. Warna ini terungkap melalui data inframerah dari Teleskop Subaru di Hawaii.
Michael McElwain, peneliti dari NASA Goddard Space Flight Center, menggambarkannya sebagai dunia yang masih bersinar karena panas pembentukannya, memancarkan rona lembut namun misterius.
Kamera inframerah juga mengungkapkan bahwa atmosfernya mungkin memiliki lebih sedikit awan dibanding planet sejenis.
Karakteristik planet pink
- Jenis planet: Raksasa gas seperti Jupiter, tanpa permukaan padat.
- Ukuran & Massa: Sekitar 4 kali massa Jupiter, radiusnya 1,22 kali lebih besar dari Jupiter.
- Orbit: Berjarak 44 kali jarak Bumi–Matahari dari bintang induknya, jauh di luar zona layak huni.
- Suhu efektif: Sekitar 237°C (460°F) — cukup panas untuk membuat logam meleleh.
- Atmosfer: Diduga memiliki lebih sedikit awan, kemungkinan memberi warna lebih biru di pencitraan inframerah.
Baca juga: 5 Fenomena Astronomi Agustus 2025: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Bisakah kita hidup di GJ 504b?
Bayangkan kita bisa terbang menuju planet pink GJ 504b. Begitu memasuki atmosfernya, langit berubah menjadi merah muda pucat.
Dilansir dari National Geographic, awan-awan tipis dari tetesan air beku, mirip awan di Bumi yang melayang di sekeliling.
Semakin dalam kita menyelam, warna atmosfer berubah menjadi kemerahan gelap, suhu mulai meningkat drastis, dan tekanan terasa menekan tubuh. Mendekati inti, panasnya begitu ekstrem hingga panel pesawat mulai memanas.
Jika kita memaksa turun lebih jauh, pesawat bisa meleleh. Itulah sebabnya bisakah kita tinggal di GJ 504b? Jawabannya jelas: tidak. Planet ini terlalu panas, tidak memiliki daratan, dan seluruhnya terbuat dari gas.
Baca juga: Manusia Hidup di Mars, Mungkinkah?
Mengapa planet ini penting bagi ilmuwan?
Dilansir dari Space, penemuan planet merah muda GJ 504b menjadi tantangan bagi teori pembentukan planet yang dikenal sebagai core accretion (akresi inti).
Model ini menyatakan bahwa planet mirip Jupiter terbentuk dari tabrakan asteroid dan komet yang menciptakan inti padat, lalu menarik gas dari cakram di sekitarnya.
Namun, jarak GJ 504b yang sangat jauh dari bintangnya membuat model ini sulit menjelaskan keberadaannya.
Markus Janson, peneliti dari Universitas Princeton, mengatakan bahwa penemuan ini memaksa ilmuwan mempertimbangkan teori pembentukan planet alternatif atau merevisi asumsi yang ada.
GJ 504b ditemukan melalui program Strategic Explorations of Exoplanets and Disks with Subaru (SEEDS) yang menggunakan instrumen optik adaptif generasi terbaru dan kamera inframerah untuk menangkap cahaya redup planet di dekat bintang terang.
Masayuki Kuzuhara, pemimpin studi dari Tokyo Institute of Technology, menggambarkan tantangan ini seperti “memotret kunang-kunang di dekat lampu sorot.”
Baca juga: Apa Itu Haumea? Planet Berbentuk Bola Rugbi yang Berotasi Super Cepat
Sehingga, planet pink GJ 504b bukan hanya memikat karena warnanya yang magenta eksotis, tetapi juga karena misteri ilmiah di balik pembentukannya. Meski tidak bisa dihuni, dunia ini menjadi jendela pengetahuan baru tentang keanekaragaman planet di galaksi kita.
Mungkin, di luar sana, masih banyak planet dengan warna dan sifat yang bahkan lebih aneh menunggu untuk ditemukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.