Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Karnivora Pemangsa Serangga

Baca di App
Lihat Foto
Pascal Goetgheluck / Biosphoto /
Venus Fly Trap (Dionaea muscipula)
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Tumbuhan umumnya dikenal sebagai makhluk hijau yang hidup tenang, menyerap sinar matahari, dan mendapatkan nutrisi dari tanah. Namun, ada kelompok tumbuhan unik yang justru berperan sebagai pemburu.

Dikenal sebagai tumbuhan karnivora, mereka memiliki bentuk khas dan kemampuan luar biasa untuk memangsa serangga hingga hewan kecil.

Keunikan ini tidak hanya menantang cara kita memahami dunia tumbuhan, tetapi juga menunjukkan strategi adaptasi yang menakjubkan.

Lantas, apa yang membuat tumbuhan karnivora berbeda dari tumbuhan lainnya? Yuk simak penjelasannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dari Akar Tanaman Apakah Beras Shirataki Diolah? Ini Jawabannya

Mengapa tumbuhan memakan hewan?

Sebagian besar tumbuhan mendapatkan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dari tanah melalui akarnya. Namun, tumbuhan karnivora berevolusi di habitat yang miskin nutrisi, seperti rawa-rawa atau tanah gambut. 

Untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem ini, mereka mengembangkan strategi unik yaitu dengan menangkap dan mencerna mangsa sebagai sumber nutrisi tambahan. 

Strategi tersebut menjadikan mereka mixotrophic, atau  tetap bisa melakukan fotosintesis untuk menghasilkan energi, tetapi juga melengkapi nutrisi dari mangsa.

Tumbuhan karnivora membalikkan urutan yang kita harapkan di alam. Dalam hal ini, hewan tidak memakan tumbuhan, tetapi tumbuhan berburu dan memakan mangsa (hewan), terutama serangga untuk bertahan hidup di lingkungan yang miskin nutrisi.

Baca juga: Kaempferia Galanga, Tanaman Obat dengan Segudang Khasiat

Mekanisme penangkapan

Tumbuhan karnivora telah mengembangkan berbagai jenis perangkap yang menakjubkan, yang dimodifikasi dari bagian daun mereka. Ada lima mekanisme penangkapan utama yakni sebagai berikut:

Perangkap jaring lekat (flypaper traps)

Perangkap ini adalah jenis yang paling umum. Daunnya dilapisi kelenjar yang mengeluarkan lendir lengket untuk menjebak serangga. 

Contoh paling terkenal adalah Drosera (Sundew) dan Pinguicula (Butterwort). Lendir ini tidak hanya menjebak, tetapi juga mengandung enzim pencernaan.

Perangkap jepret (snap traps)

Perangkap ini bergerak cepat untuk menjebak mangsa. Contoh paling ikonik adalah Dionaea muscipula (Venus Flytrap).

Daunnya yang termodifikasi memiliki bulu-bulu sensorik yang, jika disentuh dua kali dalam waktu singkat, akan memicu daun untuk menutup rapat, menjebak serangga di dalamnya.

Perangkap kantung/jebakan (pitfall traps)

Tumbuhan ini memiliki daun berbentuk kantung atau piala yang berisi cairan pencernaan. Serangga tertarik oleh nektar atau warna cerah di tepi kantung, terpeleset ke dalam, dan tenggelam. 

Contohnya adalah Nepenthes (Tropical Pitcher Plants) dan Sarracenia (North American Pitcher Plants). Cairan di dalam kantung ini sangat asam (seringkali pH 2-3) dan mengandung berbagai enzim pencernaan seperti protease dan kitinase, yang mirip dengan enzim di sistem pencernaan hewan.

Baca juga: Dominasi Tidak Lengkap pada Persilangan Tanaman Bunga dengan Genotipe Ss

Perangkap isap (suction traps)

Ditemukan pada Utricularia (Bladderworts), tumbuhan ini hidup di air atau tanah basah. Mereka memiliki kantung-kantung kecil yang dilengkapi katup. 

Ketika mangsa (seperti kutu air atau larva serangga air) menyentuh bulu pemicu, kantung akan mengembang dengan cepat, menyedot mangsa ke dalamnya.

Perangkap belut (eel traps)

Ditemukan pada Genlisea (Corkscrew Plants), perangkap ini berbentuk tabung spiral di bawah tanah yang mengarahkan mangsa ke ruang pencernaan tanpa ada jalan keluar.

Sistem pencernaan yang mirip hewan

Tumbuhan karnivora memiliki kemiripan luar biasa antara sistem pencernaan tumbuhan karnivora dengan hewan. Kelenjar khusus pada daun perangkap berfungsi seperti sel-sel pencernaan hewan.

Tumbuhan karnivora mengeluarkan lendir, asam, dan beragam enzim pencernaan (termasuk protease, kitinase, ribonuklease) untuk memecah mangsa menjadi molekul-molekul kecil. 

Setelah mangsa tercerna, kelenjar yang sama akan menyerap nutrisi yang dilepaskan, seperti amonium (sumber nitrogen), gula, dan ion, melalui protein transpor membran atau endositosis.

Menariknya, banyak gen yang terlibat dalam proses karnivora ini diyakini berevolusi atau "dialihfungsikan" dari mekanisme pertahanan tumbuhan terhadap herbivora. Hal ini menunjukkan bagaimana alam dapat memanfaatkan kembali alat yang sudah ada untuk fungsi yang sama sekali baru.

Baca juga: Apa Manfaat Kalium untuk Tanaman?

Spesies tumbuhan karnivora 

Terdapat beragam spesies tumbuhan karnivora terkenal yang diantaranya terdiri atas:

Penangkap lalat venus atau Venus flytrap (Dionaea muscipula)

Perangkap jenis "T" yang menjebak serangga kecil seperti nyamuk dan lalat. Berasal dari rawa-rawa di tenggara Amerika Serikat, tingginya 10-15 cm. 

Spesies ini menarik serangga dengan nektar dan merasakan mangsa melalui bulu sensorik. Membutuhkan 4-6 jam sinar matahari langsung per hari.

Kantong semar atau Nepenthes bicalcarata

Tumbuhan karnivora jenis perangkap isap (pitcher). Berasal dari Borneo, tumbuh di lingkungan panas dan lembap. Bentuk kantungnya (ascidian) adalah daun termodifikasi yang mengumpulkan nektar.

Cobra lily (Darlingtonia californica/Snake plant)

Menangkap serangga melalui lubang dan kemudian membungkusnya dalam sekresi kental yang mengandung mikroorganisme dan enzim pencerna.

Drosophyllum lusitanicum

Memiliki batang tebal dan pendek, dengan daun yang ditutupi kelenjar lengket untuk menangkap dan mencerna mangsa.

Rumpai kempung (Utricularia L.)

Tumbuhan karnivora akuatik yang terlihat seperti bunga. Menggunakan isapan untuk menangkap mangsa.

Baca juga: 6 Manfaat Tanaman dalam Kota, Termasuk Menjaga Kesehatan Lingkungan

Kantong terompet (Sarracenia L.)

Tumbuhan karnivora yang sangat tahan banting dan mudah beradaptasi dengan iklim ekstrem. Bunganya muncul di musim semi dengan bau yang menarik penyerbuk.

Cephalotus follicularis

Berasal dari Australia barat daya, tumbuh di daerah pesisir yang tergenang air. Perangkapnya adalah daun termodifikasi yang dapat tumbuh lebih besar di bawah sinar matahari tidak langsung dan berwarna kemerahan di bawah sinar matahari langsung.

Genlisea hispidula

Perangkapnya berada di bawah tanah atau terendam air, dengan daun tumbuh dekat tanah dalam bentuk roset.

 

Referensi:

  • Freund, M., Graus, D., Fleischmann, A., Gilbert, K. J., Lin, Q., Renner, T., Stigloher, C., Albert, V. A., Hedrich, R., & Fukushima, K. (2022). The digestive systems of carnivorous plants. Plant Physiology, 190(1), 44–59. 
  • Marchiori, C. H. (2024). Carnivorous plants. In Definitions. Qeios. 
  • Mithöfer, A. (2022). Carnivorous plants and their biotic interactions. Journal of Plant Interactions, 17(1), 333–343. 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi