Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Huruf 'A' Bentuknya Segitiga? Ini Jawabannya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Adristi Aris Fahristi
Ilustrasi kenapa huruf A bentuknya segitiga?
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Huruf 'A' selalu menjadi awal dalam urutan alfabet. Bentuknya khas, menyerupai segitiga dengan garis di tengah yang membuatnya mudah dikenali.

Namun, pernahkah kamu bertanya, kenapa bentuknya seperti itu? Bukankah huruf lain memiliki bentuk yang berbeda dan seakan tanpa pola tertentu?

Pertanyaan ini mungkin jarang muncul, tapi justru menarik untuk ditelusuri.

Ada alasan khusus mengapa 'A' terbentuk seperti yang kita kenal hari ini. Simak informasi berikut untuk mengetahui penjelasan ilmiahnya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jawaban dari Soal Bagaimana Cara Memilih Semua Huruf

Asal usul huruf A

Huruf ‘A’ dalam alfabet modern memiliki sejarah panjang yang berawal dari huruf Fenisia bernama Aleph, yang berarti “sapi”.

Alfabet Fenisia sendiri muncul sekitar abad ke-11 SM, terdiri atas 22 huruf konsonan, dan ditulis dari kanan ke kiri. Pada masa itu, huruf Aleph melambangkan bunyi konsonan hentian glotal (ʾ).

Seiring waktu, huruf ini diadopsi oleh alfabet Yunani. Di tangan bangsa Yunani, Aleph mengalami perubahan fungsi dan bentuk hingga menjadi vokal ‘A’ seperti yang kita kenal saat ini.

Dari sana, huruf ini masuk ke alfabet Latin, lalu menyebar dan dipakai dalam berbagai sistem tulisan modern di seluruh dunia.

Dengan demikian, huruf ‘A’ yang kita gunakan sekarang adalah hasil evolusi panjang dari Aleph Fenisia, yang awalnya berasal dari gambaran sederhana kepala sapi, lalu berkembang melalui pengaruh Yunani dan Latin hingga menjadi simbol dasar dalam alfabet global.

Baca juga: Jawaban dari Soal Menu yang Digunakan Untuk Mengatur Jenis Huruf

Bentuk awal huruf A

Huruf A yang berasal dari huruf Feneshia bernama Aleph yang berarti "sapi" sehingga wujud hurufnya memang dibuat menyerupai kepala hewan tersebut.

Secara sederhana, gambarnya terdiri atas satu garis vertikal yang melambangkan leher, dengan dua garis miring di bagian atas yang menggambarkan tanduk sapi. Jika dibayangkan, bentuk itu mirip sketsa kepala sapi yang dilihat dari depan.

Pada masa awal, huruf Aleph seperti berupa gambar daripada simbol abstrak. Saat ditulis, tanda ini memberikan kesan visual yang kuat karena bentuk tanduknya sangat khas.

Seiring berjalannya waktu, simbol kepala sapi tersebut mulai mengalami penyederhanaan bentuk agar lebih mudah ditulis cepat dan konsisten.

Perubahan ini berlangsung secara bertahap, dari gambar realistis ke bentuk geometris sederhana, hingga akhirnya berkembang menjadi lambang huruf yang kita kenal sekarang.

Menariknya, walau huruf ‘A’ modern tampak sangat berbeda, jejak bentuk kepala sapi masih bisa dikenali jika huruf tersebut diputar.

Huruf A dengan puncak runcing di atas sebenarnya bisa dilihat sebagai representasi tanduk, sedangkan garis horizontal di tengah menyerupai wajah atau moncong sapi.

Hal ini menunjukkan bagaimana simbol gambar kuno berubah menjadi huruf, tetapi tetap menyimpan makna asal-usulnya.

Baca juga: 55 Nama Negara yang Tidak Ada Huruf I, Mana Saja?

Perkembangan huruf A menuju bentuk modern

Perkembangan huruf 'A' menuju bentuk modernnya mengalami beberapa tahap evolusi selama ribuan tahun, dimulai dari simbol awal hingga bentuk alfabet yang kita kenal saat ini.

Pada awal terbentuknya menggunakan alfabet Fenisia sekitar abad ke-11 SM masih berbentuk seperti kepala sapi dengan dua tanduk.

Namun, huruf A masih mengalami perkembangan di beberapa masa hingga berbentuk seperti sekarang. Berikut perkembangannya: 

Alfabet Yunani (sekitar abad ke-8 SM)

Bangsa Yunani mengambil alih sistem tulisan Fenisia dan mengadaptasi huruf Aleph menjadi Alfa.

Dalam proses ini, bentuknya diputar sehingga berdiri tegak, lalu disederhanakan menjadi dasar segitiga dengan garis horizontal di tengah sebagai batang.

Perubahan ini menjadikannya lebih simetris sekaligus mudah ditulis. Pada saat yang sama, fungsinya juga berubah dari semula konsonan hentian glotal dalam bahasa Fenisia, menjadi vokal ‘A’ dalam bahasa Yunani. 

Alfabet Etruskan dan Latin (sekitar abad ke-7 SM – abad ke-1 M)

Dari Yunani, huruf Alfa masuk ke alfabet Etruskan, lalu diteruskan ke alfabet Latin yang dipakai oleh bangsa Romawi. Di tangan mereka, bentuk huruf ‘A’ semakin disempurnakan dan distandarisasi. 

Huruf ini dipertahankan sebagai segitiga dengan garis horizontal di tengah, sebuah bentuk sederhana namun sangat kuat secara visual.

Standarisasi inilah yang membuat huruf ‘A’ menjadi salah satu lambang paling konsisten sepanjang sejarah tulisan.

Baca juga: Cara Mengerjakan Deret Huruf Selanjutnya dari M,N,L,O,K,P 

Zaman Pertengahan hingga era modern 

Memasuki Abad Pertengahan, huruf ‘A’ mengalami berbagai variasi dalam tipografi dan gaya tulisan.

Dari bentuk tulisan tangan dalam naskah-naskah kuno hingga gaya huruf cetak yang muncul setelah penemuan mesin cetak oleh Gutenberg, huruf ‘A’ terus mengalami ornamen dan perubahan gaya. 

Meski begitu, pola dasar segitiga dengan batang horizontal tetap bertahan, sehingga huruf ‘A’ mudah dikenali di seluruh dunia hingga era modern.

Kini, ia menjadi huruf pertama dalam banyak alfabet, sekaligus simbol universal yang mewakili permulaan.

 

Referensi

  • Hussain, M., Sumaira, Q., & Perveen, S. (2025). FROM PICTOGRAMS TO ALPHABETS: A DESCRIPTIVE STUDY OF VARIOUS WRITING SYSTEMS. Journal of Applied Linguistics and TESOL (JALT), 8(3), 811-821.
  • Richey, M. (2019). The alphabet and its legacy. In The Oxford Handbook of the Phoenician and Punic Mediterranean (pp. 241-255). Oxford University Press.
  • Pae, H. K. (2020). The emergence of written language: from numeracy to literacy. Script Effects as the Hidden Drive of the Mind, Cognition, and Culture, 25-36.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi