KOMPAS.com – Pergantian malam tahun baru biasanya diisi dengan atraksi kembang api. Namun, di sejumlah daerah, termasuk Solo, Jawa Tengah, ada pelarangan penggunaan kembang api pada malam tahun baru.
Sebagai gantinya, akan dibagikan permainan tradisional otok-otok untuk bunyi-bunyian.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Hasta Gunawan mengatakan, alasan pembagian otok-otok ini sebagai bagian dari menghargai produk lokal.
Otok-otok yang akan dibagikan sebagai 1.000 buah.
Pada malam tahun baru, otok-otok akan dibunyikan serentak dengan gong dan sirine, mulai dari Purwosari hingga Balai Kota Surakarta sepanjang 4,2 kilometer.
“Kami Pemkot Surakarta mengajak, menghormati kearifan lokal dan produk lokal. Siapa lagi yang bangga dengan karya sendiri kalau bukan bangsa kita sendiri,” kata Hasta, saat dihubungi Kompas.com, mengenai alasan penggunan otok-otok untuk menyambut Tahun Baru, Minggu (29/12/2019).
Baca juga: Murah Meriah, Kota Tua Masih Jadi Destinasi Favorit Jelang Tahun Baru
Selain itu, kata Hasta, Pemerintah Kota Surakarta ingin bersuka cita menyambut tahun baru secara aman dan selamat.
“Otok-otok merupakan sumbangan dari Kadin Surakarta dan donatur lainnya,” kata Hasta.
Hasta menyebutkan, otok-otok tersebut rencananya akan dibagikan di depan 5 panggung yang disiapkan pada malam tahun baru.
Panggung utama berada di halaman Balai Kota.
Adapun bunyi-bunyian lain, yakni gong, juga disiapkan di lima panggung dengan jumlah sebanyak 19 unit.
Selain itu, untuk sirine yang akan dibunyikan, merupakan sirine sejak 3 zaman, yakni sejak zaman keraton. Sirine tersebut akan dibunyikan di Taman Sriwedari.
Baca juga: Puncak Mudik Tahun Baru, 57.065 Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Hasta mengatakan, bagi para pengunjung yang mengenakan pakaian adat dan unik, berkesempatan untuk mendapatkan voucher maupun cindera mata.
Tahun ini merupakan tahun kedua penggunaan otok-otok pada malam tahun baru.
Otok-otok merupakan permainan tradisional dari kayu yang banyak terdapat di wilayah Solo Raya.
Tak hanya saat pergantian tahun, otok-otok juga sering digunakan di berbagai seremoni di Surakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.