KOMPAS.com - Otoritas penerbangan sipil federal AS (FAA) mengeluarkan larangan terbang di wilayah udara Iran, Irak, perairan Teluk Persia dan Teluk Oman bagi maskapai asal AS.
Larangan terbang tersebut dampak dari serangan "puluhan rudal" Iran ke markas pasukan AS dan sekutunya di Irak pada Rabu (8/1/2020).
Serangan tersebut merupakan balasan atas terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) lalu.
"FAA mengeluarkan pembatasan penerbangan yang melarang operator penerbangan sipil untuk beroperasi di wilayah udara di atas Irak, Iran, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman," jelas pernyataan FAA seperti dilansir dari Fox News, Rabu (8/1/2020).
Pemberitahuan FAA ini datang beberapa jam setelah Iran bertanggung jawab atas penembakan lebih dari selusin rudal balistik ke Irak yang menargetkan pasukan AS dan koalisi.
Beberapa maskapai penerbangan internasional juga menghindari wilayah udara tersebut.
Baca juga: Melihat Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Amerika
Alihkan penerbangan
Seperti laporan dari Bloomberg, Singapore Airlines mengumumkan akan mengalihkan penerbangan dari wilayah udara Iran ke Eropa.
FAA mengatakan, pembatasan itu karena kegiatan militer yang meningkat dan meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah, yang menghadirkan risiko yang tidak disengaja untuk operasi penerbangan sipil AS.
Badan tersebut menjelaskan, sedang memantau situasi di Timur Tengah dan berbagi "informasi" dengan operator udara AS dan otoritas sipil asing.
Dalam serangan rudal tersebut, seorang pejabat militer mengatakan kepada Fox News bahwa penilaian awal menunjukkan "tidak ada korban" dalam serangan itu.
"Dalam beberapa hari terakhir dan sebagai tanggapan terhadap ancaman dan tindakan Iran, Departemen Pertahanan telah mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi personel dan mitra kami," kata pihak Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon).
Baca juga: Trending di Twitter, Berikut Pasang Surut Hubungan Iran-AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.