KOMPAS.com - Masayoshi Son dipilih pemerintah untuk menjadi salah satu Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur.
Selain Masayoshi, pemerintah juga memilih dua Dewan Pengarah lain, yakni Sheikh Mohamed bin Zayed dan Tony Blair.
Ketiganya berperan memberikan masukan dan nasihat, mempromosikan Indonesia, serta membangun kepercayaan investor global.
Lantas, siapa sosok Masayoshi?
Profil Masayoshi Son
Masayoshi Son merupakan CEO Softbank, perusahaan telekomunikasi dan investasi seluler yang didirikan pada September 1981.
Pria berkewarganegaraan Jepang ini merupakan alumnus University of California, Berkeley.
Berdasarkan informasi dari situs resmi SoftBank, Masayoshi mempunyai rekam jejak karier yang mentereng.
Pada Januari 1996, ia menjabat sebagai Presiden dan CEO Yahoo Japan Corporation.
Lalu, pada Juni 2015 hingga sekarang, ia menjabat sebagai Direktur Yahoo Japan Corporation.
Sementara itu, pria kelahiran 11 Agustus 1957 ini juga menjabat sebagai Direktur Alibaba.com Corporation.
Dia menjabat sejak Oktober 2005 hingga di perusahaan yang saat ini bernama Alibaba Group Holding Limited.
Pada Juli 2013, ia menjadi Ketua Dewan Sprint Corporation.
Baca juga: Menko Luhut Berkilah Tolak Tawaran Investasi Softbank di Ibu Kota Baru
Kekayaan Masayoshi San
Dilansir dari Forbes, kekayaan pria berusia 62 tahun ini per 18 Januari 2020 sebanyak 21,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 295,4 triliun.
Jumlah tersebut membuat Masayoshi menjadi orang terkaya kedua di Jepang pada 2019.
Disebutkan, kekayaannya bersumber dari perusahaan milik pribadi yang bergerak di bidang telekomunikasi.
Perusahaan SoftBank yang didirikan dan dijalankan Masayoshi meraup pendapatan sebanyak 81 miliar dollar AS pada 2017.
SoftBank menginvestasikan sebanyak 35 miliar dollar AS pada 100 kesepakatan tahun 2017, termasuk investasi di perusahaan persewaan kantor WeWork dan perusahaan Uber.
Pada Desember 2016, di Trump Tower, Masayoshi Son berjanji bahwa SoftBank akan memimpin sebanyak 50 miliar dollar AS dalam investasi perusahaan-perusahaan di Amerika.
Tak hanya itu, ia juga menjanjikan akan menciptakan 50.000 pekerjaan.
Investor di Son's Vision Fund merupakan perusahaan besar, seperti Apple, Qualcomm, Foxconn, kantor milik keluarga miliarder Larry Ellison, serta dana Pemerintah Arab Saudi.
Pada 2013, SoftBank mengakuisisi perusahaan telepon seluler Amerika Serikat, Sprint Nextel, senilai 22 miliar dollar AS.
Baca juga: Teken Investasi Rp 314 Triliun, Ini Rincian Kerja Sama Bidang Energi UEA-Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.