Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Elizabeth Blackwell, Dokter Perempuan Pertama di Era Modern

Baca di App
Lihat Foto
millionsjoker
Ilustrasi dokter
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini 171 tahun lalu, Geneva Medica College memberikan gelar medis kepada Elizabeth Blackwell pada 23 Januari 1849.

Pemberian gelar itu dilakukan pada upacara kelulusan di sebuah gereja di Jenewa, New York sekaligus mengantarkan Elizabeth sebagai wanita pertama yang sukses menerima gelar medis.

Kendati mendapat pertentangan dari kawan sekolahnya dan profesional medis, Elizabeth tetap mengabdikan hidupnya untuk merawat orang yang sakit dan mendorong perempuan untuk mempelajari ilmu kedokteran.

Dikutip dari History, ayah Elizabeth merupakan seorang abolisionis, sedangkan saudara laki-lakinya aktif dalam mengkampanyekan gerakan hak pilih perempuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenang Joserizal Jurnalis, Dokter Pendiri MER-C Penembus Wilayah Konflik

Elizabeth Blackwell lahir pada 3 Februari 1821, di Bristol, Inggris. Pada tahun 1832, Blackwell dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat, pertama kali menetap di New York dan kemudian pindah ke Cincinnati, Ohio.

Awal mula Elizabeth termotivasi untuk menjadi dokter adalah setelah melakukan percakapan dengan temannya yang tengah sekarat.

Temannya mengatakan kepada Elizabeth bahwa semua dokter yang berjenis kelamin laki-laki memperberat penderitaannya.

Keluarga Elizabeth pun menyetujui ambisinya, meski masyarakat saat itu menganggap gagasan dokter perempuan adalah hal yang konyol.

Anggapan semacam itu pun masih sangat kental di Geneva Medical College.

Elizabeth akhirnya memperoleh surat penerimaannya dan mulai belajar pada tahun 1847.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kabut Beracun Tewaskan 12.000 Orang di London

Akan tetapi, teman kampusnya dan penduduk kota Jenewa banyak menghindar darinya ketika ia menempuh pendidikan dokter.

Para profesor juga merasa tidak nyaman untuk mengajarnya. Bahkan, seorang profesor berusaha menghalanginya untuk masuk pelajaran anatomi.

Saat upacara kelulusan, pimpinan kampus memberi ucapan selamat kepadanya dengan memberi catatan agar tidak ada lagi perempuan yang mendaftar di institusinya.

Sentimen tersebut juga digaungkan oleh seluruh komunitas medis Amerika.

Namun, Elizabeth berhasil menghadapi penghinaan itu dengan meraih kelulusan. Bahkan ia juga sukses menerbitkan sebuah tesis di Buffalo Medical Journal.

Dengan bantuan saudaranya, Elizabeth kemudian mendirikan sebuah klinik untuk orang-orang miskin di New York serta rumah saki wanita dan anak pada 1857.

Mereka juga melatih perawat selama Perang Saudara dan membuka sekolah kedokteran pada 1868.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan X-Ray Mengubah Dunia

Tak lama setelah itu, Elizabeth pindah ke London dan menjadi profesor ginekologi di School of Medicine for Women.

Kendati dihadapkan pada diskriminasi gender di setiap kesempatan, Elizabeth justru memiliki kontribusi besar pada pendidikan generasi pertama dokter wanita di Amerika Serikat.

Sebagai informasi, pada 2017, untuk pertama kalinya mayoritas mahasiswa kedokteran di Amerika Serikat adalah wanita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: History
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi