Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirgahayu Ke-68 Kopassus, Berikut Sejarah Panjang "Korps Baret Merah"

Baca di App
Lihat Foto
KARTONO RYADI
Kopassus
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tepat hari ini, 16 April, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berulang tahun yang ke-68.

Dalam perjalanannya, Korps Baret Merah tersebut mencatatkan sejarah panjang dalam pembentukannya sejak 1952 silam.

Sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada Juli 1950, timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya Republik Maluku Selatan (RMS).

Baca juga: Ulang Tahun ke-74, Ini Sejarah Panjang Korps Brimob

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarahnya

Dikutip dari kopassus.mil.id, pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut.

Adapun operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel AE Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.

Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan. Kendati begitu, dengan korban yang tidak sedikit pula dari pihak TNI.

Setelah dikaji, ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan yang relatif lebih kecil sering kali mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.

Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap.

Namun, juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.

Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk memelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya.

Namun, cita-cita Letkol Slamet Riyadi tersebut tidak dapat diwujudkannya karena beliau gugur pada salah satu pertempuran. Cita-cita luhur ini kemudian dilanjutkan oleh Kolonel AE Kawilarang.

Hingga akhirnya, lewat Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial (TT) III No 55/Inst/PDS/52 tanggal 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III yang merupakan cikal bakal "Korps Baret Merah" atau Kopassus.

Baca juga: Viral Ormas Kokam Disebut Berseragam Mirip Kopassus dan Bawa Senjata

Mantan tentara Belanda jadi komandan pertama Kopassus

Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor Mochammad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL, tentara Kerajaan Belanda yang pernah bergabung dengan Korps Special Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.

Diberitakan harian Kompas, 17 April 2002, pendidikan komando angkatan pertama dibuka pada 1 Juli 1952 di Batujajar, diikuti 400 siswa. Instruktur utama pasukan tersebut juga dipercayakan kepada Mayor Idjon.

Dalam perjalanan selanjutnya, satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama, di antaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953.

Kemudian Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan menambah kualifikasi para kepada setiap prajuritnya.

Pada 1966, satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (Puspassus) TNI AD.

Baca juga: Rekrutmen TNI 2020, dari Tamtama hingga Taruna Akmil

Penetapan Kopassus

Berikutnya pada 1971, nama satuan tersebut berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Kemudian pada 1985, kembali berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sampai sekarang.

Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasi, sesuai Surat Panglima TNI Nomor: B/563-08/05/06/SRU tanggal 23 Maret 2001, struktur organisasi Kopassus saat ini terdapat di beberapa wilayah.

Pertama, Makopassus yang berkedudukan di Cijantung, kemudian Pusdiklatpassus yang berkedudukan di Batujajar; dan Grup-1 Kopassus yang berkedudukan di Serang.

Lalu berikutnya, Grup-2 Kopassus berkedudukan di Solo, Grup-3 Kopassus berkedudukan di Cijantung, dan Satuan-81 Kopassus berkedudukan di Cijantung.

Selamat ulang tahun, Kopassus: Berani, Benar, Berhasil.

Baca juga: Viral Prajurit TNI Rebut Pistol Milik Polisi, Ini Penjelasannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi