KOMPAS.com – Selama Bulan Ramadhan 1441 H ada tiga fenomena astronomi yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
Menariknya, tiga fenomena astronomi ini bisa diamati dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.
Informasi ini juga diunggah melalui akun resmi LAPAN.
Berikut tiga fenomena yang terjadi selama Bulan Ramadhan kali ini:
1. Eta Aquarids
Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids dijadwalkan akan muncul pada tanggal 6-7 Mei 2020.
“Hujan meteor itu fenomena tahunan,” terang Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Emanuel Sungging saat dihubungi Kompas.com (5/5/2020).
Hujan meteor ini memiliki intensitas di atas rata-rata di mana mampu menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada saat puncak.
Sebagian besar aktifitas meteor akan terlihat di belahan bumi selatan.
Baca juga: Benarkah Asteroid Akan Tabrak Bumi Pada 8 Mei 2020? Ini Penjelasan Lapan
Sedangkan di bumi utara, intensitasnya 30 meteor per jam.
Fenomena hujan meteor Eta Aquarids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley yang merupakan komet yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.
Setiap tahun, hujan meteor ini berlangsung 19 April hingga 28 Mei dan akan mencapai puncaknya tahun ini pada 6 Mei 2020 malam dan 7 Mei 2020 pagi.
Baca juga: Bukan Asteroid Pemicu Kiamat
Saat ada bulan purnama, maka kemungkinan akan mengurangi terlihatnya meteor, kecuali jika meteor tersebut merupakan meteor yang paling terang.
Waktu terbaik untuk melihat Eta Aquarids adalah setelah tengah malam.
Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids nantinya bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang penting gelap, jauh dari polusi cahaya,” terang Sungging. Sungging juga menjelaskan, fenomena hujan meteor ini tidaklah berbahaya.
Baca juga: Asteroid 1998 OR2 Akan Melintasi Bumi, Tampak Seperti Pakai Masker
2. Bulan Purnama
Fenomena Bulan Purnama akan terjadi pada 7 Mei 2020.
Pada kondisi ini, Bulan akan berada di posisi di belakang bumi apabila dilihat dari Matahari, sehingga wajah Bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 17.45 WIB.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku Amerika awal sebagai Bulan Bunga Penuh karena ini adalah waktu di mana saat bunga musim semi muncul dalam jumlah besar.
Baca juga: Bulan Purnama Terakhir Dekade Ini Terjadi Hari Ini, Bagaimana Rupanya?
Selain itu juga dikenal dengan Bulan Tanam Jagung Penuh dan Bulan Susu.
Bulan Purnama kali ini juga yang terakhir dari empat supermoon di tahun 2020.
Bulan nantinya akan berada pada posisi terdekatnya ke Bumi dan mungkin akan terlihat sedikit lebih besar dan terang dari biasanya.
Baca juga: Tiga Guru Besar Tampil di Sastra Bulan Purnama
3. Bulan Baru
Fenomena ini akan muncul pada tanggal 22 Mei 2020.
Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Fase ini akan terjadi pada pukul 00.39 UTC atau sekitar pukul 07.39 pagi.
Momen ini nantinya, adalah saat terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup di langit malam seperti galaksi dan gugusan bintang.
Baca juga: Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru
Hal itu karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.
Sungging menjelaskan biasanya setelah Bulan Baru adalah saat untuk mengamati hilal.
"Jadi bukan Bulan Barunya, yang memang tidak bisa diamati, tetapi saat Bulan yg usianya sangat muda, dan sering disebut sebagai hilal," terang dia.
Baca juga: Punya Pendapatan Rp 30 Juta per Bulan, Baru Bisa Beli Pajero Sport
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.