KOMPAS.com - Masa di rumah saja saat pandemi virus corona seperti saat ini, membuat orang-orang banyak yang mengisi waktu dengan memasak atau baking.
Apalagi, saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Anda ingin membuat kue/cake atau kue kering untuk Lebaran nanti?
Kenali juga jenis-jenis tepung agar Anda tak salah menggunakan saat membuat berbagai resep cake maupun kue kering, atau makanan lainnya.
Ada tiga jenis tepung terigu, yaitu terigu protein rendah, sedang, dan tinggi. Apa perbedaan ketiganya?
Founder Natural Cooking Club (NCC), Fatmah Bahalwan, membantu kita untuk memahami perbedaan tepung terigu yang ada di pasaran.
"Memang di dalam ilmu baking itu dikenal ada 3 macam kandungan protein tepung. Yang paling banyak didapat itu proteinnya tinggi, kemudian ada yang sedang, ada yang rendah," kata Fatmah, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Menurut dia, masing-masing dari jenis tepung terigu ini memiliki peruntukannya masing-masing, meskipun sama-sama berupa tepung gandum.
Baca juga: INFOGRAFIK: Resep Kue Sagu Keju
Tepung terigu protein tinggi
Apa itu gluten? Gluten merupakan senyawa asam amino yang membentuk rongga tak beraturan semacam serat kasar dan merupakan bagian dari protein yang terkandung dalam pati.
Terigu yang mengandung lebih banyak gluten memiliki kemampuan mengikat udara lebih banyak.
Tepung terigu protein tinggi dapat mengembang dengan baik, terutama pada olahan seperti roti.
Fatmah mengatakan, tepung terigu protein tinggi biasanya digunakan untuk pembuatan roti atau mi.
"Tepung terigu yang proteinnya tinggi ini lebih cocok digunakan pada pembuatan roti atau mi, karena dia sangat kokoh, kalau dipakai untuk roti tawar terutama. Itu (roti) bisa menjulang tinggi tapi enggak mudah roboh," ujar Fatmah.
Pada pembuatan mi, tepung ini sangat cocok karena jika diolah akan memiliki tekstur adonan yang tidak mudah putus.
"Kalau glutennya sudah bekerja akan didapat adonan yang tidak mudah putus, sehingga dia cocok untuk produksi atau pembuatan mi. Bisa menghasilkan mi yang panjang dan tidak putus-putus," jelas dia.
Namun, tekstur elastis dan sulit putus seperti itu tidak cocok untuk digunakan pada pembuatan kue kering atau kue lainnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Resep Nastar Klasik
Terigu protein rendah dan sedang
"Pada cake misalnya, tekstur seperti itu kan tidak cocok ya? Kalau pada cake kan maunya lebih lembut, lebih empuk. Kalau kue kering itu lebih renyah mudah patah, sehingga tidak perlu tepung dengan protein tinggi. Cukup tepung terigu dengan protein sedang atau rendah," kata Fatmah.
Kandungan protein pada tepung terigu protein sedang sebesar 11-12 persen, dan sering disebut tepung terigu serba guna.
Mengapa? Terigu protein sedang bisa digunakan pada hampir setiap masakan.
Biasanya, untuk membuat berbagai cake dan makanan lainnya.
Sementara, terigu protein rendah mengandung protein 8-11 persen. Tepung jenis ini sering digunakan pada makanan yang tidak mengutamakan volume dan kekenyalan.
Tepung terigu protein rendah biasanya digunakan untuk membuat kue kering, biskuit, dan crackers.
Namun, jika Anda membutuhkan tepung terigu protein rendah namun di rumah hanya ada yang berprotein tinggi, tidak perlu khawatir.
Tepung terigu protein tinggi tetap bisa digunakan untuk membuat kue yang Anda inginkan, jika mencampurnya dengan bahan lain.
"Sebenarnya enggak ada risiko lain, misalnya hanya punya tepung terigu protein tinggi, enggak usah khawatir. Tetap bisa dipakai untuk membuat kue kering dengan ditambahkan 10-20 persen tepung maizena," ujar Fatmah.
Tepung maizena atau tepung jagung ini membantu kue kering menjadi lebih renyah. Sementara, pada pembuatan roti, tepung ini membantu melembutkan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Resep Kastengel