KOMPAS.com - Selain bahaya dari menatap komputer terlalu lama, bekerja sembari duduk dalam waktu lama juga memiliki risiko kesehatan yang tinggi,
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan Kamis, 18 Juni 2020 di JAMA Oncology, terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko kanker.
"Ini adalah studi pertama yang secara definitif menunjukkan hubungan yang kuat antara tidak bergerak dan kematian akibat kanker," kata penulis utama Dr. Susan Gilchrist, seorang profesor pencegahan kanker klinis di MD Anderson Cancer Center di University of Texas dilansir dari CNN International.
Namun, mengganti setidaknya 30 menit duduk dengan aktivitas fisik ringan, sedang atau kuat dapat menurunkan risiko itu, tambahnya.
"Temuan kami menegaskan bahwa penting untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak," kata Gilchrist.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama? Simak 3 Tips Hindari Nyeri Pinggang
Hasil studi
Studi ini meminta sekitar 8.000 orang untuk memakai alat pelacak, atau akselerometer, selama jam bangun mereka dalam waktu tujuh hari berturut-turut pada periode waktu antara 2009 dan 2013.
Tidak ada partisipan yang menderita kanker pada awal penelitian.
Setelah lima tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang tidak aktif bergerak memiliki risiko 82 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker dibandingkan dengan orang yang lebih aktif.
Hasil ini tidak berubah bahkan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan status penyakit.
Baca juga: Pahami, Risiko Sakit Bokong karena Terlalu Lama Duduk
Pengaruh gaya hidup
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat, berolahraga dan tidak merokok.
Namun, pada kasus hubungan antara duduk dan kanker, penelitian sebelumnya mengandalkan perilaku yang dilaporkan sendiri, bukan data objektif.
Dengan mengharuskan partisipan dalam penelitian ini untuk memakai alat pelacak kebugaran, para peneliti dapat memperkirakan secara lebih akurat dampak aktivitas olahraga pada hasilnya.
Mereka menemukan bahwa orang yang mengganti 30 menit duduk dengan aktivitas ringan, seperti berjalan, mengurangi risiko kanker sebesar 8 persen.
"Percakapan dengan pasien saya selalu dimulai dengan mengapa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga," kata Gilchrist, yang memimpin Program Jantung Sehat MD Anderson.
Baca juga: Operasi demi Punya Bokong Besar, Perempuan Ini Tak Bisa Duduk 6 Bulan
Dia pun memberi tahu mereka untuk mempertimbangkan berdiri selama 5 menit setiap jam di tempat kerja atau naik tangga alih-alih menggunakan lift.
"Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi penelitian ini memberi tahu kita bahwa aktivitas ringan sekalipun memiliki manfaat untuk bertahan hidup dari kanker," imbuh dia.
Namun, manfaatnya bahkan lebih besar untuk aktivitas intensitas sedang, yang mengurangi risiko kanker hingga 31 persen.
Menurut American Heart Association, aktivitas fisik sedang termasuk bersepeda, jalan cepat, aerobik air, dansa, berkebun dan bermain tenis ganda dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat kanker.
"Memasukkan aktivitas gerak selama 30 menit dalam kehidupan sehari-hari Anda dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat kanker," kata Gilchrist.
"Langkah kami selanjutnya adalah menyelidiki bagaimana perilaku tidak aktif yang secara obyektif berdampak pada kemunculan jenis kanker tertentu dan apakah gender serta ras memiliki peranan," kata Gilchrist.
Baca juga: Viral Video Monyet di India Duduk Manis Saat Dicukur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.