Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disebut-sebut, Ternyata Ini Sejarah dan Asal Usul 'Hari-H'

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi D-Day atau Hari-H
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penggunaan istilah "Hari H" untuk menggambarkan waktu dilaksanakannya sebuah acara sering kita jumpai sehari-hari. 

Bahkan, kemungkinan sebagian besar orang pernah menggunakannya, termasuk untuk menghitung mundur atau maju dari sebuah acara, seperti H-1, H-2, H+1, H+2, dan seterusnya.

Seperti H-1 Lebaran, hari H pelaksanaan pernikahan atau H+2 kejadian. 

Namun, adakah yang tahu bagaimana sejarah penggunaan istilah ini dan apa arti dari huruf H ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata apabila ditelusuri, penggunaan istilah ini tidak terlepas dari terminologi militer yang pernah populer digunakan selama Perang Dunia II.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam bahasa Inggris, istilah Hari-H juga digunakan, yaitu menjadi D-Day.

Makna D dalam D-Day atau H dalam Hari-H

Melansir History, pada 6 Juni 1944, pasukan Sekutu melakukan serangan besar-besaran kepada Jerman di pantai Normandia, Perancis.

Invasi ini sering disebut dengan "D-Day".

Sebagian orang berpendapat bahwa D mewakili "day" atau "hari" dalam bahasa Indonesia. 

Namun, sebagian lainnya berpendapat tentang arti lain seperti "departure" atau "keberangkatan" hingga "decision" atau "keputusan" maupun "doomsday" atau kiamat.

Menurut militer AS, "D-Day" merupakan istilah yang digunakan oleh Angkatan Darat untuk menunjukkan tanggal mulainya operasi lapangan tertentu.

Dalam hal ini, "D" di dalam "D-Day" tidak benar-benar berarti apapun, tetapi hanya menjadi sebuah penunjuk yang digunakan untuk menetapkan hari tertentu di dalam kalender.

Militer menggunakannya ketika merencanakan aksi tertentu.

Militer juga menggunakan istilah "H-Hour" untuk merujuk waktu saat aksi di "D-Day" dimulai.

Baca juga: Kisah di Balik D-Day (Bagian I): Bencana Jelang Pendaratan Normandia

Terminologi pendek ini disebut membantu mencegah tanggal misi sebenarnya diketahui oleh musuh.

Selain itu juga terbukti berguna saat tanggal mulai penyerangan masih belum diputuskan.

Perencana di militer juga menggunakan sistem plus dan minus untuk menunjuk waktu atau hari yang terjadi sebelum atau setelah "D-Day" atau "Hari-H".

Telah digunakan pada PD I

Tak hanya pada Perang Dunia II, istilah "D-Day" telah digunakan dalam banyak operasi militer, tetapi memang sangat diasosiasikan dengan invasi di Normandy tersebut.

Sebelumnya, penggunaan istilah ini juga telah tercatat pada Perang Dunia I.

Dalam salah satu perintah lapangan AS pada September 1918 berbunyi "Angkatan Darat pertama akan menyerang di "H-Hour" pada "D-Day" dengan tujuan memaksa evakuasi dari St. Mihiel".

Negara-negara lain juga diketahui menggunakan format istilah yang mirip dengan itu.

Orang Perancis menggunakan kode tanggal "le jour J" dan Inggris menyebut hari-hari dimulainya operasi dengan "Z-Day" dan "Zero Hour".

Baca juga: Andai Hitler Tak Tidur Saat Sekutu Mendarat di Normandia...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi