Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dibandingkan dengan Negara Lain, Bagaimana Kondisi Covid-19 di Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/HO/KEMENLU
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo belum lama ini menegaskan bahwa krisis akibat pandemi Covid-19 tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga 215 negara di berbagai belahan dunia.

Jokowi juga membandingkan dampak pandemi di Indonesia dengan sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan India.

Hal itu diungkapkannya saat membuka Muktamar IV Parmusi secara virtual, Sabtu (26/9/2020).

Selain membandingkan jumlah kasus, Jokowi juga turut menyebut soal pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat pandemi ini di berbagai negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini Rekor Kasus Harian Covid-19, Zona Merah Bertambah Jadi 58, Mana Saja?

Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi Indonesia dibandingkan negara-negara lain di dunia terkait pandemi virus corona?

Jumlah kasus

Pada Minggu (27/9/2020), pemerintah kembali mengumumkan 3.874 kasus baru Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Dengan demikian, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia adalah sebanyak 275.213 kasus.

Dilihat dari data tersebut, Indonesia berada di posisi ke-23 dari 215 negara di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak dan nomor 9 di Asia.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?

Berikut adalah daftar 25 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 7,2 juta kasus
  2. India: 5,9 juta kasus
  3. Brazil: 4,7 juta kasus
  4. Rusia: 1,1 juta kasus
  5. Kolombia: 806.038 kasus
  6. Peru: 800.142 kasus
  7. Spanyol: 735.198 kasus
  8. Meksiko: 726.431 kasus
  9. Argentina: 702.484 kasus
  10. Afrika Selatan: 669.498 kasus
  11. Perancis: 527.446 kasus
  12. Cile: 455.879 kasus
  13. Iran: 443.086 kasus
  14. Inggris: 429.277 kasus
  15. Bangladesh: 357.873 kasus
  16. Irak: 345.969 kasus
  17. Arab Saudi: 332.790 kasus
  18. Turki: 312.966 kasus
  19. Pakistan: 310.275 kasus
  20. Italia: 308.104 kasus
  21. Filipina: 304.226 kasus
  22. Jerman: 285.025 kasus
  23. Indonesia: 275.213 kasus
  24. Israel: 229.374 kasus
  25. Ukraina: 198.634 kasus

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Kasus kematian dan jumlah pasien sembuh

Selain kasus-kasus baru, Indonesia juga kembali mencatatkan 78 kasus kematian hari ini, Minggu (27/9/2020), sehingga jumlah total kasus kematian yang telah terjadi menjadi sebanyak 10.386 kasus.

Dari jumlah kasus kematian ini, Indonesia berada di peringkat ke-17 dari 215 negara di dunia dan peringkat ke-3 di Asia.

Di Asia, negara dengan jumlah kasus kematian terbanyak adalah India, yaitu 94.534, disusul Iran dengan lebih dari 25.000 kasus kematian.

Sementara, jumlah pasien sembuh cenderung berbanding lurus dengan jumlah total kasus.

Indonesia sendiri berada di peringkat ke-20 untuk negara dengan jumlah pasien sembuh terbanyak di dunia dan nomor 9 di Asia.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Kematian Nakes di Puskesmas, Benarkah Penularan Corona Mulai Merata?

Positivity rate

Positivity rate merupakan persentase pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19, yaitu dihitung dengan membagi jumlah kasus positif dengan tes yang dilakukan.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, Minggu (27/9/2020), angka positivity rate Indonesia sendiri berada di angka 14,4 persen.

Artinya, apabila ada 100 orang yang dites, kemungkinan akan ada 14 orang yang terdeteksi positif virus corona.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Angka ini jauh melebihi batas ambang ideal yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 5 persen.

Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, positivity rate (PR) ini penting untuk diperhatikan oleh tiap-tiap wilayah.

Apabila PR di atas 5 persen, maka diklasifikasikan tinggi dan sangat serius jika berada di atas 10 persen.

"Itu artinya bahwa di daerah tersebut memiliki penularan komunitas yang relatif tinggi dan cakupan tes yang belum cukup untuk menyaring atau mendeteksi kasus positif di masyarakat tersebut," jelasnya sebagaimana dikutip Kompas.com (25/7/2020).

Baca juga: 5 Cara Membayar Utang di Tengah Dampak Pandemi Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membedakan Flu dengan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi