KOMPAS.com - Pebahasan mengenai "Masjid Istiqlal" menjadi salah satu trending topic di jagad media sosial Twitter Indonesia.
Hingga Jumat (8/1/2021) siang, ada 2.530 twit yang mengunggah bahasan soal masjid yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta itu.
Setelah dilakukan penelusuran, trendingnya Masjid Istiqlal tak lepas dari rampungnya renovasi sebelum akhirnya diresmikan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (7/1/2021).
"Renovasi masjid Istiqlal ini merupakan renovasi pertama sejak 42 tahun yang lalu seperti tadi juga sudah disampaikan bapak imam besar dan menelan biaya sebesar Rp511 miliar dari APBN," kata Presiden dikutip dari Kompas TV, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Beragam Respons Dunia atas Perubahan Status Hagia Sophia Menjadi Masjid
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hagia Sophia Selesai Dibangun
Lantas, seperti apa jejak sejarah Masjid Istiqlal ini?
Masjid terbesar di Asia Tenggara
Melansir laman simas.kemenag.go.id, Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibu kota Jakarta.
Selain itu, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir Soekarno.
Baca juga: Mengenang Kelahiran Soekarno, Sosok dan Ajarannya
Dimulai dengan terbentuknya Pengurus Harian Yayasan Masjid Istiqlal pada 7 Desember 1954, dengan Ketua Umum H Anwar Tjokroaminoto.
Pembentukan Yayasan Masjid Istiqlal merupakan kesepakatan dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 200 orang ulama dan tokoh-tokoh Islam seluruh Jakarta Raya di bawah pimpinan KH Taufiqurrahman (seorang tokoh Masyumi).
Pada 22 Februari 1955, diumumkan melalui surat kabar Sayembara Rencana Gambar Masjid Istiqlal.
Baca juga: Arab Saudi Mulai Buka Masjid Nabawi, Berikut Sejumlah Aturan Barunya
Ketua Panitia Sayembara adalah Mr. Assaat (mantan Presiden Negara Bagian RI yang berkedudukan di Yogyakarta, dulu Ketua Panitia Pembangunan Masjid Syuhada), dan Ketua Dewan Juri Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno.
Pemenang pertama sayembara adalah arsitek Frederich Silaban (seorang Kristen Protestan), memakai sandi "Ketuhanan".
Pemenang kedua adalah R. Oetoyo, memakai sandi "Istighfar". Lalu, pemenang ketiga adalah Hans Groenewegen dengan sandi "Salam".
Pemenang keempat dan kelima, masing-masing lima orang Mahasiswa ITB, memakai sandi "Ilham", dan tiga orang Mahasiswa ITB, memakai sandi "Khatulistiwa".
Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...
Arsitek Frederich Silaban sebagai pemenang
Dewan Juri memutuskan karya arsitek Frederich Silaban sebagai pemenang, dengan catatan gambar tersebut harus disempurnakan.
Pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno dalam upacara resmi, pada Kamis, 24 Agustus 1961.
Pembangunan Masjid Istiqlal berjalan lambat dan terhenti sampai bergantinya pemerintahan Presiden Soekarno (orde lama).
Baca juga: Sejarah Imlek di Indonesia, dari Zaman Jepang, Orde Baru sampai Gus Dur
Panitia Pembangunan Masjid yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI beberapa kali diganti.
Pada 1969, bangunan masjid masih merupakan pilar-pilar beton yang tegak berdiri tanpa atap.
Proses Pembangunan Masjid Istiqlal dilanjutkan kembali pada masa pemerintahan orde baru.
Presiden Soeharto turun tangan selaku Ketua Penyantun Masjid Istiqlal dengan menyediakan anggaran pembangunan sejak Pelita I hingga Pelita II.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Soeharto Lengser, Akhir Kisah Orde Baru
Diresmikan Soeharto
Peresmian penggunaan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.
Sebelum dilakukan peresmian, untuk pertama kalinya Presiden Soeharto bersama para menteri dan ribuan umat Islam di Jakarta telah melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal pada 30 November 1970 (1 Syawal 1390).
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas).
Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta.
Baca juga: Alih Fungsi Masjid di Saat Corona, dari Bank Makanan hingga Tempat Penyimpanan Mayat
Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar.
Lebih lanjut, masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat.
Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar.
Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid.
Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jemaah.
Baca juga: Saat Gereja Martha Lutheran Dipergunakan untuk Shalat Jumat Warga Jerman...
Fungsi lain Masjid Istiqlal
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam.
Baca juga: Siapa Pangeran Abu Dhabi yang Hadiahi Jokowi Masjid di Solo?
Sering kali Masjid Istiqlal mendapat kunjungan dari tamu-tamu negara mulai dari Presiden, Pedana Menteri sampai dengan para Duta Besar negara-negara sahabat.
Masyarakat non-Muslim secara umum juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada setiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra Miraj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
Baca juga: Melihat Pelaksanaan Shalat Tarawih Malam Pertama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.