Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lava Pijar Mulai Terlihat, Kenapa Status Gunung Merapi Masih Siaga?

Baca di App
Lihat Foto
Magma Indonesia
Guguran lava pijar di Gunung Merapi, Rabu (6/1/2021) pukul 00.00.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan aktivitas.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyampaikan bahwa Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021.

Hanik menyebut munculnya lava pijar yang mulai terlihat pada Senin, 4 Januari 2021 lalu menandai mulai masuknya fase erupsi awal.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar dan Trending di Twitter, Sudahkah Masuk Fase Erupsi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, menurut laporan BPPTKG pada pengamatan Sabtu (9/1/2021) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Merapi dilaporkan menunjukan guguran lava sebanyak 7 kali dengan jarak luncur 600 meter ke arah hulu kali krasak.

Adapun awan panas guguran teramati 1 kali dengan jarak luncur 600 meter arah hulu Kali Krasak.

Pengamatan visual menunjukkan adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Meskipun menunjukkan peningkatan aktivitas, saat ini status Gunung Merapi masih berstatus Level III (Siaga).

Baca juga: Mengenal Sabo Dam, Solusi Penanggulangan Banjir Lahar Gunung Merapi...

Lantas, mengapa status Gunung Merapi tidak tidak naik menjadi Level IV (Awas)?

Penentuan status Gunung Merapi

Hanik menjelaskan, penentuan status Gunung Merapi ditentukan berdasarkan potensi bahaya yang ada terhadap penduduk.

“Sekarang ini lava pijar yang terjadi kemarin runtuhannya sekitar 150 meter. Dengan jauhnya runtuhan yang ada, ancaman itu belum sampai ke penduduk. Sehingga itu masih kita pertahankan belum menaikkan status ke awas,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa, 5 Januari 2020 lalu.

Ia mencontohkan, sebelumnya Gunung Dukono yang berlokasi di Halmahera pernah meletus, namun statusnya tetap siaga dan tidak pernah menjadi awas.

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Hal itu dikarenakan lokasi gunung jauh dari penduduk.

Pun dengan Merapi pada periode 2019-2020, meski juga beberapa kali meletus namun tidak dinaikkan karena ancaman tidak sampai di radius 3 km.

Berikut tingkatan status gunung api di Indonesia melansir Kompas.com (22/5/2018):

1. Normal

Status ini merupakan level dasar yang berarti gunung berapi tidak mengalami perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik.

Gunung berapi cukup aman dan tidak meletus hingga waktu tertentu.

Baca juga: Gunung Merapi Disebut Alami Penggembungan, Berikut Analisis BPPTKG

2. Waspada

Status waspada menandakan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi.

Pada tingkatan ini, mulai muncul aktivitas seismik, kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas di atas level normal.

3. Siaga

Status siaga menandakan bahwa gunung berapi mengalami peningkatan kegiatan seismik secara intensif.

Baca juga: Belajar Hidup Berdampingan dengan Bencana dari Warga Lereng Merapi

Ada perubahan secara visual atau perubahan aktivitas kawah.

Aktivitas dapat berlanjut ke letusan.

4. Awas

Status awas menandakan bahwa gunung berapi segera atau sedang meletus atau pada keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana.

Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan uap, serta letusan berpeluang terjadi dalam waktu lebih kurang 24 jam.

Baca juga: Jadi Trending Topic, Berikut Catatan Erupsi Merapi di 2020

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Status Gunung Merapi Beserta Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi