KOMPAS.com – Sebuah video yang menyebutkan bahwa pegawai J&T Express mogok kerja akibat pemotongan gaji ramai dibagikan di aplikasi berbagi video TikTok.
Selain narasi pemotongan gaji, dalam video tersebut juga terlihat tumpukan paket di sejumlah tempat yang terlihat tak beraturan.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @nonihassan.
“Cepat atau lambat, harap barang aku selamat,” tulisnya dalam keterangan video.
Baca juga: Video Viral Desa Mati di Majalengka, Begini Awal Mulanya
Adapun video yang diunggah tersebut bernarasi:
“Pekerja jnt mogok gaji kena potong. Patutlah barang aku tak sampai sampai semoga dipermudahkan,” tulisnya.
Hingga kini, unggahan tersebut disukai lebih dari 161.700 pengguna dan mendapat lebih dari 8.400 kali.
Unggahan tersebut juga telah dibagikan lebih dari 19.800 kali.
Baca juga: Viral Video Kerumunan Warga Mengambil BST ke Kantor Pos, Ini Penjelasannya...
Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI
Beragam komentar pun bermunculan terkait video tersebut.
“Yang selama ini memakai JnT baik2 aja dan cepat sampai, moga ini bukan up date baru ya,” tulis akun dengan nama Ema.
“Kenapa harus mogok gaji, bukan itu cara terbaik buat nyelesaikan masalah. Justru membuat masalah baru. Hanya 20 persen itu gak seberapa,” tulis akun dengan nama Dua Figur.
“IPHONE 12 PRO.KU SEMOGA GA KETUKER AMA VIVO Y12,” tulis akun Joni Farid.
“Saya kurir jnt express Cikarang, tadi saya abis gajian ga da potongan gaji, masih tetep normal,” ujar akun bang_benz.
Baca juga: Indonesia sudah Datangkan Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Malaysia?
Konfirmasi Kompas.com
Terkait dengan beredarnya video tersebut, Kompas.com menghubungi Elena, selaku Public Relations J&T Express Indonesia.
Saat dikonfirmasi, Elena menjelaskan, video yang viral tersebut bukan berlokasi di Indonesia.
“Video tersebut bukan berlokasi di Indonesia, tetapi di Malaysia. Saat ini sedang dalam proses pengecekan lebih lanjut,” ujar Elena saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
Baca juga: Berikut Cara Aman Terima Paket, Bagaimana Membersihkannya dan Potensi Penularan Virus Corona
Elena mengeklaim bahwa seluruh pengiriman paket pelanggan J&T Express Indonesia saat ini berjalan lancar dan sesuai prosedur operasional.
“J&T Express berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” ungkapnya.
Melansir Sinar Harapan, Minggu (7/2/2021), J&T Express Perak meminta maaf dan berkata bahwa perilaku para pegawainya tersebut tidak bisa diterima.
"Pihak J&T Express akan memberi lebih banyak latihan kepada pekerja kami demi meningkatkan mutu layanan".
Sekali lagi, J&T Express memohon maaf atas kejadian yang tidak diinginkan ini, dan akan berupaya meningkatkan mutu layanan kami".
Baca juga: Nomor Telepon Pengguna Facebook Dijual Rp 281.000 Melalui Bot Telegram
Tujuh pekerja
Pihak J&T Express Perak menjelaskan, kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan mogok kerja atau pemotongan upah.
"Kami sekali lagi memohon maaf karena telah merusak nama perusahaan dan barang-barang rakyat Malaysia. Kami akan segera menyelesaikan pengiriman barang secepat mungkin".
Sementara itu, mengutip New Straits Times, MInggu (7/2/2021), tujuh pekerja dari J&T Express meminta maaf karena telah membuang paket.
Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Potret Kondisi TKI di Malaysia Saat Pandemi Corona...
Dalam pernyataan maafnya, J&T Express Malaysia menggambarkan apa yang terjadi sebagai "paket penyortiran dengan kekerasan".
Ketujuh pekerja tersebut muncul dalam video 57 detik yang diunggah di halaman Facebook J&T Express Malaysia-Perak, di mana mereka meminta maaf atas apa yang terjadi.
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada tindakan yang melibatkan aksi mogok di sini. Sekali lagi kami mohon maaf karena telah memengaruhi nama perusahaan dan barang pelanggan Malaysia."
Baca juga: Ramai soal Kasus Eiger dan Mengenal Apa Itu Doxing...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.