KOMPAS.com - Psikolog Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto didiagnosis mengidap kanker prostat.
Mantan Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini akan menjalani operasi di sebuah rumah sakit.
Baca juga: Belajar dari Rumah, Kurikulum Darurat dan Anjuran Kak Seto...
Lantas, apa itu kanker prostat?
Melansir Mayoclinic, kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di prostat, kelenjar kecil berbentuk kenari pada laki-laki, berfungsi menghasilkan cairan mani yang memberi makan dan mengangkut sperma.
Kanker prostat menjadi salah satu jenis kanker paling umum.
Banyak kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, yang kemungkinan tidak menyebabkan kerusakan serius.
Namun, beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat, membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa pengobatan.
Kanker prostat yang terdeteksi sejak dini, mempunyai peluang pengobatan yang berhasil.
Baca juga: Mengenal Kanker Langka Angiosarkoma, dari Penyebab hingga Gejalanya...
Prostat
Melansir cancer.org, prostat merupakan kelenjar yang hanya terdapat pada pria.
Prostat berada tepat di bawah kandung kemih, organ berongga tempat penyimpanan urin dan di depan rektum (bagian terakhir usus).
Tabung yang membawa urin melewati prostat, yang disebut uretra.
Prostat membuat beberapa cairan yang membantu menjaga sperma tetap hidup dan sehat.
Ada beberapa jenis kanker prostat, beberapa di antaranya sangat langka. Mayoritas kanker prostat berjenis yang disebut adenokarsinoma.
Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Apa Saja?
Gejala
Pada tahap awal, kanker prostat dapat tidak menimbulkan tanda atau gejala.
Tapi, di tingkat lebih lanjut, penyakit ini dapat menimbulkan gejala seperti
- Kesulitan buang air kecil
- Kekuatan menurun dalam aliran urin
- Darah dalam urin
- Darah dalam air mani
- Sakit tulang
- Berat badan menurun
- Disfungsi ereksi
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Penyebab
Belum diketahui secara pasti penyebab kanker prostat.
Kendati demikian, penyakit ini dimulai saat sel-sel di prostat mengembangkan perubahan dalam DNA.
Perubahan ini memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal.
Sel abnormal terus hidup, saat sel lain mati. Sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya.
Pada waktunya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Mengenal Kanker Tenggorokan, Penyebab Kematian Gitaris Eddie Van Halen
Faktor risiko
Terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker prostat, seperti
1. Usia yang lebih tua
Risiko terkena kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Penyakit ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun.
2. Ras
Untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain.
Pada orang berkulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut.
Baca juga: Dari Gula hingga Keturunan, 11 Mitos Kanker yang Jangan Lagi Dipercaya
3. Sejarah keluarga
Jika kerabat sedarah, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko kemungkinan akan meningkat.
Selain itu, bila mempunyai riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko terkena kanker prostat mungkin lebih tinggi.
4. Kegemukan
Meski penelitian menunjukkan hasil beragam, orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan yang sehat.
Pada orang gemuk, kanker lebih cenderung menjadi lebih agresif.
Baca juga: Obesitas, Covid-19, dan Meningkatnya Risiko Kematian...
Pencegahan
Dituliskan Healthline, berikut tujuh cara terbaik untuk mencegah kanker:
- Berhenti menggunakan tembakau dan menghindari asap rokok
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan gizi seimbang
- Batasi asupan daging olahan
- Pertimbangkan untuk menerapkan diet Mediterania, yang berfokus terutama pada makanan nabati, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
- Hindari alkohol
- Jaga berat badan yang sehat. Tetap aktif melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari
- Tetap terlindungi dari sinar matahari.Tetap berada di tempat teduh sebanyak mungkin saat berada di luar
- Vaksinasi untuk melawan infeksi virus yang dapat menyebabkan kanker, seperti hepatitis B dan HPV
- Tidak terlibat dalam perilaku berisiko. Lakukan seks aman dan jangan berbagi jarum suntik saat menggunakan obat-obatan atau obat resep
- Berkonsultasi dengan dokter secara teratur untuk memeriksa berbagai jenis kanker. Hal ini meningkatkan peluang untuk kemungkinan tertular kanker sedini mungkin
Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bagaimana Cara Efektif Berhenti Merokok?