KOMPAS.com - Tanda pagar (tagar) #RacismIsNotComedy dan #StopAsianHate menduduki posisi teratas trending topic Twitter Indonesia pada Rabu (17/3/2021) malam.
Hingga pukul 18.39 WIB, lebih dari 353 ribu twit menggunakan #RacismIsNotComedy diunggah oleh warganet, sedangkan #StopAsianHate telah ditwit lebih dari 975 ribu kali.
Dari penelusuran Kompas.com, kedua tagar tersebut digunakan oleh warganet untuk menyuarakan penolakan terhadap tindakan rasialisme yang diterima oleh warga keturunan Asia yang tinggal di Amerika Serikat.
Baca juga: Trending IPK 1,77, Ini Sejarah Istilah Nasib Satu Koma atau Nasakom
Berikut beberapa twit warganet yang menggunakan tagar tersebut:
Baca juga: Jadi Trending Topic, Berikut Sejarah Partai Demokrat...
Lantas, ada apa di balik keramaian tagar tersebut?
Stop Asian Hate atau Stop AAPI Hate adalah sebuah lembaga advokasi non-profit di Amerika Serikat, yang menuntut dihentikannya tindakan rasialisme terhadap warga keturunan Asia yang tinggal di sana.
Mengutip laman resmi Stop AAPI Hate, lembaga ini dibentuk sebagai respons atas meningkatnya ujaran kebencian, kekerasan, diskriminasi, dan perundungan yang diterima oleh warga keturunan Asia-Pasifik di AS akibat pandemi Covid-19.
Lembaga advokasi tersebut diinisiasi oleh Asian Pacific Planning and Policy Council (A3PCON), Chinese for Affirmative Action (CAA), dan Asian American Studies Department of San Francisco State University, pada 19 Maret 2020.
Baca juga: Trending di Twitter, Berikut 5 Fakta soal Kasus Eiger
Di tengah meningkatnya sentimen negatif terhadap warga keturunan Asia-Pasifik di AS, majalah Topps merilis edisi terbaru yang memuat karikatur wajah personil BTS, grup musik asal Korea Selatan.
Melansir MEAWW, edisi terbaru tersebut menuai reaksi negatif dari para penggemar K-Pop, atau K-Popers, yang menilai bahwa karikatur tersebut mengandung unsur rasialisme.
Dalam karikatur tersebut, personel BTS diilustrasikan sebagai obyek sasaran dalam permainan Whack-A-Mole (permainan ding-dong memukul tikus tanah).
Seorang YouTuber Jose Ochoa, kemudian menggunggah twit yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap ilustrasi tersebut.
Baca juga: Trending di Twitter, seperti Apa Sejarah Masjid Istiqlal?
"@Topps, dapatkah kalian menjelaskan mengapa kalian mengilustrasikan BTS seperti ini? Ilustrasi artis-artis lainnya tidak memuat unsur kekerasan. Mengapa ilustrasi ini disetujui?" tulis Ochoa.
Twit Ochoa kemudian mendapat tanggapan luas dari K-Popers, sehingga mereka beramai-ramai mengunggah twit untuk menghentikan tindakan rasialisme terhadap warga Asia.
Baca juga: Apa Itu Kudeta Militer seperti Terjadi pada Aung San Suu Kyi di Myanmar?
Kasus penembakan di Atlanta
Belum reda kasus ilustrasi bermuatan rasialisme terhadap personel BTS, terjadi kasus penembakan di Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat, yang menewaskan warga keturunan Asia.
Melansir New York Times, Rabu (17/3/2021) pada Selasa (16/3/2021) malam waktu setempat, 8 orang tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di tiga panti pijat di Atlanta.
Enam orang korban merupakan warga keturunan Asia, sedangkan dua korban lainnya merupakan warga kulit putih.
Baca juga: Kudeta Myanmar, Sebab, dan Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tujuh korban merupakan perempuan, sedangkan satu orang korban lainnya adalah laki-laki.
Seorang pejabat Konsulat Korea Selatan di Atlanta, mengutip pernyataan resmi dari Menteri Luar Negeri Korsel, mengatakan bahwa empat korban perempuan yang tewas merupakan etnis Korea.
Kendati demikian, status kewarganegaraan dari keempat perempuan tersebut masih belum dapat dipastikan.
Polisi berhasil menangkap terduga pelaku penembakan, Robert Aaron Long (21) seorang laki-laki kulit putih. Dia ditangkap polisi setelah melarikan diri sejauh 241 kilometer dari lokasi kejadian.
Baca juga: 26 Orang Meninggal, Berikut Cerita Korban Selamat Penembakan di Thailand
Motif penembakan belum jelas
Melansir BBC, Rabu (17/3/2021) pihak berwenang mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah para korban menjadi sasaran karena ras atau etnis mereka.
Stop AAPI Hate, menyatakan, masih belum jelas apakah penembakan tersebut didorong atau terkait dengan kebencian rasial.
"Tapi saat ini ada banyak ketakutan dan rasa sakit di komunitas Asia-Amerika yang harus dibenahi," tulis mereka dalam pernyataan resmi.
Baca juga: Kudeta Militer, Berikut Kondisi WNI dan Kontak Darurat KBRI di Myanmar
Mereka menyebut penembakan itu sebagai tragedi memilukan bagi keluarga korban dan komunitas Asia-Amerika, yang saat ini sedang didera oleh tingginya sentimen rasialisme.
Sementara itu, kepolisian Atlanta meningkatkan penjagaan di sekitar lokasi bisnis serupa yang berada di wilayah itu.
Gubernur Georgia Brian Kemp mengapresiasi tanggapan aparat penegak hukum terhadap peristiwa penembakan itu.
"Seluruh keluarga kami berdoa untuk para korban dari tindakan kekerasan yang mengerikan ini," kata Kemp.
Baca juga: Mengenal Tato Maori yang Dimiliki Menlu Selandia Baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.