KOMPAS.com - Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga favorit di Indonesia. Dalam berbagai turnamen internasional, bulu tangkis selalu bisa mengharumkan nama bangsa.
Dalam berbagai kejuaran internasional, Indonesia bersaing ketat dengan negara-negara penghasil atlet bulu tangkis terbaik seperti China, Jepang, Korea Selatan juga Denmark.
Indonesia hampir tak pernah alpa mengikuti berbagai turnamen internasional bulu tangkis dari kisaran tahun 1970-an hingga kini.
Maka ketika panitia All England 2021 mencoret semua pemain bulu tangkis Indonesia, sudah dipastikan seluruh atlet dan pendukungnya dirundung kecewa.
Seperti diberitakan Kompas.com (18/03/2021), pencoretan ini sudah tentu akan menorehkan luka yang mendalam.
"Pengusiran paksa para atlet di tengah turnamen berlangsung tentu sangat menyakitkan. Para pemain tentu sangat kecewa," begitu papar Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda.
Sejarah bulu tangkis dunia
Dilansir dari laman Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), bulu tangkis adalah permainan kuno yang sudah dimainkan oleh anak-anak dan dewasa sejak 2000 tahun lalu di dataran China, Jepang India, Thailand dan Yunani.
Di Jepang, konon katanya, permainan bulu tangkis dilakukan dengan kok tapi tanpa menggunakan raket. Agar kok tidak menyentuh tanah, digunakanlah telapak kaki.
Sedangkan di Inggris, sekitar abad pertengahan, orang-orang mulai mengenal badminton dari sebuah rumah di kawasan Gloucester-Shire, 200 Km dari London.
Rumah yang dinamakan Badminton House ini menjadi asal muasal olahraga ini berkembang dari waktu ke waktu di seluruh wilayah Inggris Raya.
Baca juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur, All England Bergema di Twitter
Kejuaraan bulu tangkis pertama digelar pada abad ke-19 di wilayah Pune, India. Kejuaraan ini diprakarsasi oleh para tentara Inggris.
Sedangkan kejuaraan badminton resmi milik Inggris, diadakan pada tahun 1899. Kejuaraan khusus untuk laki-laki tersebut menyusul kejuaraan untuk wanita yang sudah dimulai tahun 1820.
Federasi Bulu Tangkis Internasional, yang sekarang menjadi Badminton World Federation (BWF), berdiri di tahun 1934. Dengan All England yang tercatat sebagai turnamen paling tua di dunia olahraga.
Seperti dilansir Kompas.com, cikal bakal All England adalah sebuah turnamen bulu tangkis pertama yang digelar di Guildford, Inggris, pada 4 April 1899.
Baca juga: Terkait Polemik All England, MPBI Minta Tim Indonesia Sabar dan Berpikir Positif
Sejarah bulu tangkis Indonesia
Olahraga bulu tangkis masuk pertama kali di Indonesia sekitar tahun 1930. Sebelumnya, Inggris sudah terlebih dulu memperkenalkan bulu tangkis ke daerah jajahannya di Singapura juga Malaysia.
Tak menunggu lama, di tahun 1933 sudah langsung berdiri perkumpulan bulu tangkis Indonesia di Jakarta yang disebut Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.
Kedua organisasi ini awalnya berdiri terpisah. Hingga akhirnya mereka tergabung menjadi satu dan membentuk persatuan olah raga bulu tangkis kuat di Indonesia.
Sepanjang tahun 1934, lahir beberapa kejuaraan bulu tangkis di Pulau Jawa yang kebanyakan terpusat di Kota Bandung. Di tahun ini perkembangan bulu tangkis memang maju pesat. Ditengarai ada kaitannya dengan pendudukan Jepang yang menciptakan suasana panas anti barat.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia baru terbentuk di tahun 1951 di Bandung. Di tahun yang sama, diadakan juga kongres pertama dari PBSI.
Sejak memiliki naungan resmi, olah raga badminton berkembang pesat di Indonesia. Berbagai turnamen internasional diikuti dan atlet Indonesia kerap membawa pulang piala kejuaraan. Termasuk di turnaman megah All England.
Tercatat, sepanjang penyelanggaraan All England, Indonesia sudah mengoleksi 48 gelar. Prestasi ini membuat Indonesia duduk di peringkat keempat dalam daftar negara peraih gelar terbanyak.
Baca juga: PBSI: Bukan BWF yang Paksa Mundur Indonesia dari All England
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.