KOMPAS.com - Pekan lalu, sempat viral sebuah unggahan video tentang short memory loss atau hilang ingatan jangka pendek.
Video ini ramai di TikTok, diunggah oleh akun @mellacarli pada 16 Maret 2021.
Si pengunggah menceritakan pengalamannya yang lupa letak mug yang baru saja ditaruhnya. Ia merasa khawatir apa yang dialaminya short memory loss, pada usianya yang ke-21 tahun.
Apa itu short memory loss?
Menyimpan peristiwa 30 detik
Dilansir dari Live Science, memori jangka pendek adalah cara otak menyimpan sejumlah kecil informasi yang baru saja direkamnya.
Memori jangka pendek adalah informasi yang saat ini sedang dipikirkan atau disadari seseorang. Ini juga disebut memori primer atau memori aktif.
Peristiwa terbaru dan data sensorik, seperti suara, disimpan dalam memori jangka pendek.
Ingatan jangka pendek sering kali mencakup peristiwa dalam suatu periode mulai dari 30 detik hingga beberapa hari.
Hilang ingatan jangka pendek terjadi ketika seseorang melupakan hal-hal yang baru saja dilihat, didengar atau dilakukan. Ini adalah bagian normal dari bertambahnya usia bagi banyak orang.
Baca juga: Apa Itu EFIN? Siapkan Sebelum Lapor SPT Online
Adapun secara umum, hilang ingatan jangka pendek melibatkan biasanya ditandai dengan:
- Menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali
- Lupa di mana barang yang baru saja diletakkan
- Lupa kejadian terkini
- Lupa padahal baru meelihat sesuatu atau baru saja membaca
Mengutip Healthline, jika hilang ingatan jangka pendek tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kondisinya tidak terlalu serius.
Jika intensitas hilang ingatan jangka pendek jadi lebih sering atau ada masalah ingatan seiring bertambahnya usia, maka dianjurkan menemui dokter.
Dokter akan mengajukan pertanyaan, meliputi:
- Sudah berapa lama Anda mengalaminya?
- Gejala yang dialami
- Cara Anda mencoba untuk mengatasinya.
- Kesehatan dan gaya hidup secara umum
- Cedera atau penyakit baru-baru ini
- Obat yang dikonsumsi
- Seberapa banyak minum alkohol?
- Bagaimana perasaan Anda secara emosional?
- Pola makan
- Kebiasaan tidur
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum untuk memeriksa potensi masalah kesehatan.
Pemeriksaan itu di antaranya tes darah untuk memeriksa kondisi lain, semacam kekurangan vitamin atau infeksi.
Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pemindaian otak seperti MRI atau CT scan untuk melihat apakah ada penyebab fisik hilangnya ingatan. Tes kognitif biasanya juga dilakukan untuk memeriksa masalah ingatan dengan lebih detail.
Baca juga: Apa Itu Hipospadia seperti yang Dialami Eks Pevoli Aprilia Manganang?
Penyebab short memory loss
Dalam beberapa kasus, dokter tidak dapat mengetahui penyebab hilangnya ingatan jangka pendek.
Beberapa penyebab kehilangan memori jangka pendek bersifat progresif. Artinya, semakin buruk dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan kehilangan memori jangka panjang.
Ada banyak hal yang secara umum bisa jadi penyebab potensial hilangnya ingatan jangka pendek, yaitu:
- Penuaan
- Demensia, seperti penyakit Alzheimer atau demensia tubuh Lewy
- Tumor otak
- Pembekuan darah atau pendarahan di otak
- Cedera kepala, seperti gegar otak
- Infeksi di dalam atau di sekitar otak
- Kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan
- Gangguan penggunaan zat
- Stres
- Penyakit atau kondisi yang merusak jaringan otak, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Huntington
- Kurang vitamin atau mineral tertentu, seperti B-12 dalam tubuh
- Kurang tidur
- Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk statin, obat kecemasan, dan obat anti kejang
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
Perawatan hilang ingatan jangka pendek dilakukan berdasarkan penyebabnya. Diagnosis penyebab itu hanya bisa ditentukan oleh dokter, melalui serangkaian tes.
Akan tetapi, secara umum, untuk menghindari hilang ingatan jangka pendek sejak dini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.
Pastikan tidur cukup, makan makanan dengan gizi seimbang, dan rutin berolahraga.
Baca juga: Apa Itu Deepfake, Teknologi Peniru Mimik Manusia di Aplikasi MyHeritage
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.