Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Efek Negatif Susu dan Cara Terbaik Mengonsumsinya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/The humble co
Ilustrasi minum susu berlebih
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Susu kaya akan nutrisi. Karenanya selama berabad-abad, susu sudah dijadikan bahan konsumsi pangan oleh berbagai masyarakat dari seluruh penjuru dunia. 

Sejak masa 8000 SM, sapi dan domba sudah dijinakkan untuk diambil daging, susu juga bulunya. 

Sekitar abad 5000 SM, susu baru mulai dikenal bebas oleh masyarakat Eropa dijadikan sebagai minuman sehat di pagi hari. Dan semenjak itu, pengonsumsian susu kian menyebar ke seluruh sudut dunia.

Susu bisa dijadikan bahan tambahan olahan pangan, atau diseruput begitu saja sebagai minuman penambah energi. 

Menurut data Healthline, susu memiliki zat gizi lengkap yang tak didapatkan di sumber minuman lain. Seperti kalsium, folat, magnesium, vitamin A, vitamin B12, zinc juga protein.    

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu susu juga mengandung selenium, vitamin B-6, vitamin E, vitamin K, niacin, thiamin, roboflavin, juga lemak.

Baca juga: Si Kecil Alami Alergi Susu Sapi? Ini yang Harus Dilakukan

Manfaat dan bahaya susu

Jika berbicara manfaat susu, kita akan menulis daftar yang sangat panjang. Karena berbagai kandungan nutrisi yang ada pada susu memang bisa memberikan efek-efek positif pada tubuh. 

Mulai dari menyehatkan tulang dan gigi, menyehatkan jantung, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata dan menguatkan sistem imun.

Namun susu, juga bisa memberikan efek negatif jika kita salah takaran dalam mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi susu secara berlebihan:

1. Kelebihan berat badan

Karena susu mengandung kalori dan lemak tinggi, maka wajar jika susu bisa membuat berat badan naik dengan drastis. Apalagi, jika mengonsumsi susu secara berlebihan, bahaya obesitas bisa menghadang di depan mata.

Baca juga: Ingat, Kucing Tidak Boleh Diberikan Susu Sapi

2. Menimbulkan gangguan pencernaan

Susu membuat kenyang, seringkali hal ini membuat kita jadi malas makan. Padahal susu tak memiliki kandungan serat. Jadi ketika tubuh menolak makan karena kenyang akan susu, saluran cerna pun akan kekurangan asupan serat.

Imbasnya, akan lahir berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit.

3. Menyebabkan gangguan kulit

Minum susu dalam takaran berlebih juga bisa melahirkan berbagai gangguan kulit. Mulai dari jerawat, eksema hingga rosasea.

Rosasea adalah benjolan kecil kemerahan yang berisi nanah yang tumbuh di sekitar area wajah.

Hal ini bisa terjadi lantaran susu bisa mempengaruhi hormon tertentu pada tubuh, termasuk insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin. 

Eksema juga bisa muncul sebagai reaksi alergi. Beberapa orang, alergi terhadap protein yang ada di dalam susu. Pengonsumsian dalam dosis rendah, terkadang tak memunculkan reaksi alergi ini. 

Baca juga: Cara Mudah Cegah Gangguan Kulit Wajah Sejak Muda

4. Meningkatkan risiko patah tulang

Kandungan kalsium dalam susu bisa menyehatkan tulang. Namun sayangnya, konsumsi susu berlebih justru membuat tubuh berisiko mudah patah tulang.

Pasalnya protein hewani pada susu menghasilkan asam ketika dipecah. Dan tubuh harus menetralkan asam tersebut dengan menggunakan kalsium yang ada pada susu juga tabungan kalsium yang ada pada tubuh. 

Cara terbaik mengonsumsi susu

Lantas bagaimana cara konsumsi susu agar efek negatif susu tidak kita dapatkan?

1. Jaga dosis susu

Ada takaran aman dalam mengonsumsi susu. Anak usia 2-3 tahun dianjurkan hanya mengonsumsi susu dua gelas per hari. 

Sedangkan anak usia 4-8 tahun, bisa mengonsumsi susu sekitar 2,5 gelas per hari. Di atasnya, atau usia dewasa, sebaiknya mengomsumsi susu maksimal 3 gelas per hari.

2. Pilih susu organik

Jika ingin mengonsumsi susu segar, sebaiknya pilih dari peternakan terpercaya yang menumbuhkembangkan sapinya dengan cara-cara alami alias bebas suntikan hormon.

Beberapa suntikan hormon pada sapi bisa menurun ke produksi susu di dalam tubuhnya.  Ketika susu dikonsumsi manusia, maka bisa menimbulkan efek-efek negatif yang tidak diinginkan.

3. Ganti susu murni dengan plant based milks

Jangan terlalu sering mengonsumsi susu murni. Jika Anda memang penggemar susu, ada baiknya sekali-kali mengganti susu murni dengan susu yang terbuat dari tanaman dan biji-bijian.

Seperti susu kedelai, almond milk, coconut milk, oat milk, dan cashew milk.  

Plant based milks ini aman dikonsumsi, terutama untuk Anda yang memiliki alergi laktosa.

Baca juga: Ini Dia Alternatif Susu Sapi yang Menyehatkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi