Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kompor dari Abad ke Abad, Berbahan Bakar Kayu hingga Gas

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Dane Deaner
Kompor modern menggunakan bahan bakar gas
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kompor adalah piranti mematangkan masakan yang sudah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

Jika berbicara tentang sejarah kompor, kita harus membahas juga akan sejarah perkembangan dapur.

Dimana bentuk dapur seperti yang dimiliki oleh rumah-rumah modern masa kini, lahir sekitar 150 hingga 200 tahun yang lalu. Tentu saja, dapur masa lalu, lebih sederhana peralatannya dibanding dapur masa kini.

Namun paling tidak, dapur sudah serupa ruang yang terpisah dari ruang rumah lainnya dan di dalamnya dilengkapi dengan perkakas mengolah bahan makanan.

Di tahun itu sudah ada kompor yang serupa dengan tungku, yaitu berbahan bakar kayu. Namun tungku ini sudah didesain sedemikian rupa sehingga menyerupai meja kompor listrik kuno yang dilengkapi dengan cerobong asap kecil tempat mengeluarkan asal bakaran kayu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari smithsonianmag, perkembangan kompor sebagai alat masak indoor dibagi menjadi beberapa fase sesuai era yang ada.

Baca juga: Profil Penemu Kapal Selam Militer Modern: John Philip Holland

1. Zaman kuno

Di masa Mesir Kuno dan Romawi Kuno, para wanita menggunakan tungku dari batu merah yang diisi kayu bakar untuk mematangkan roti.

Desain tungku di zaman ini dikatakan tak beda jauh dengan tungku atau oven berbahan bakar kayu masa kini yang sering digunakan untuk memanggang pizza.

2. Dinasti Qin

Di masa 207 SM, masyarakat di bawah pemerintahan Dinasti Qin juga menggunakan tungku kayu. Hal ini dipertegas dengan penemuan tungku api dari tanah liat yang diperkirakan berasal dari kisaran masa tersebut.

3. Kolonial Amerika (akhir abad ke-16).

Di masa ini, mematangkan roti dan daging masih tetap menggunakan tungku dari batu bata yang ditata rapi.

Tungku tradisional ini tentu saja tak memiliki pengatur suhu. Jadi ketika memanggang roti, para tukang masak akan mengatur suhunya dengan cara manual.

Yaitu memasukkan tangan ke rongga tunggu untuk merasakan tinggi suhu. Jika kurang panas, mereka akan memasukkan lebih banyak kayu. Jika terlalu panas, mereka akan membuka pintu dan membiarkan angin dari luar mendinginkan tungku.

Baca juga: Profil Penemu Pulpen: Laszlo Biro

4. 1795

Di tahun ini, mulai dikembangkan tungku besi berbahan bakar kayu yang dilengkapi dengan cerobong asap kecil. Kompor ini, menghiasi dapur orang Eropa dan Amerika.

Versi tungku besi yang paling terkenal adalah yang ditemukan oleh Count Rumford, di akhir abad ke-18.

Berupa tungku besi yang bisa digunakan memanaskan masakan sekaligus berguna untuk menghangatkan ruangan.

5. Awal abad ke-19 

Abad ke-19 dimulai di tahun 1801. Di awal abad ini, ditemukanlah teknologi kompor berbahan bakar minyak.

Adalah Alexis Soyer, yang menemukan dua jenis kompor minyak. Yaitu kompor yang menggunakan tekanan udara untuk menyalakannya, dan kompor minyak yang dilengkapi oleh untaian-untaian sumbu.

6. 1834

Merunut data yang ada di dalam Museum Gas, Leicester, Inggris, penggunaan bahan bakar gas untuk kompor pertama kalinya lahir di tahun 1802. Kompor berbahan gas pertama itu diciptakan oleh Zachaus Winzler. 

Meskipun begitu, kompor berbahan gas tak langsung tenar. Butuh tiga dekade untuk kompor jenis ini menjadi populer dan digunakan oleh masyarakat bebas. 

Kompor pertama yang langsung melejit adalah buatan James Sharp, seorang warga negara Inggris.

7. 1892

Kompor listrik sendiri lahir di sekitar tahun 1892. Salah satunya adalah yang diproduksi oleh Thomas Ahearn, warga negara Kanada pemilik perusahaan elektronik.

Berawal dari sini, teknologi kompor berkembang terus dari waktu ke waktu. Di Indonesia sendiri, yang meraja hingga sekarang adalah kompor berbahan bakar gas. Kompor minyak mulai ditinggalkan, dan kompor listrik belum terlalu banyak yang menggunakan.

Baca juga: Sejarah Matahari Department Store, Raksasa Ritel yang Akan Tutup 13 Gerainya 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi