Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deg-degan, Hari Ini Roket 18 Ton Milik China Jatuh ke Bumi, Entah Mendarat di Mana

Baca di App
Lihat Foto
XINHUA via DW INDONESIA
Roket Long March 5B meluncur dari Pulai Hainan, Cina, mengangkut modul Tianhe pada 29 Maret 2021.

KOMPAS.com - Roket Long-March 5B milik China yang diluncurkan pada 29 April lalu diprediksi akan mendarat ke bumi pada Minggu (9/5/2021) sekitar pukul 06.00. Kemungkinan roket itu akan memasuki atmosfer bumi pada Sabtu (8/5/2021).

Roket yang membawa modul pertama stasiun luar angkasa terbaru itu akan melesat turun dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Sayangnya, para ahli sulit memastikan roket seberat 18 ton itu akan jatuh di mana.

Juru bicara Pentagon, Mike Howard berharap puing roket itu mendarat di laut, bukan di darat. Mengingat sekitar 70 persen bumi adalah air.

"Kami sangat berharap bahwa puing itu akan mendarat di tempat yang tidak akan mencelakai siapa pun," kata Mike.

Baca juga: Roket Long March China Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Apakah Berbahaya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertahanan AS Lloyd Autin seebelumnya menilai China telah lalai membiarkan badan roket jatuh ke orbit. Kendati demikian, piahk AS tidak berencana menembak jatuh roket tersebut.

"Mengingat ukuran objek tersebut, pasti akan ada potongan besar yang tersisa," kata Florent Delefie, astronom di Observatorium Paris-PSL.

Delefie mengatakan, kemungkinan puing roket mendarat di daerah permukiman akan sangat kecil. Peluangna satu dari sejuta.

Astrofisikawan dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian ke depan China diminta untuk mendesain ulang roket agar skenario ini tidak terulang. Ia menyebut peluang nyata terjadinya kerusakan akibat roket bisa terjadi dan bahkan bisa menimbulkan korban.

"Memiliki satu ton pecahan logam yang meluncur ke Bumi dengan kecepatan ratusan kilometer per jam bukanlah praktik yang baik, dan China harus merancang ulang misi Long-March 5B untuk menghindari hal ini," tambah McDowell.

Sementara itu, merespons kekhawatiran AS, pihak Beijing meyakinkan bahwa sebagian besar komponen badan roket akan hancur ketika masuk ke bumi.

"Peluang untuk menyebabkan kerusakan di daratan sangat kecil," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Roket China Long March Diperkirakan Jatuh ke Bumi Pekan Ini

Sebelumnya, pada 2020, puing-puing roket Long March lainnya jatuh di desa-desa Pantai Gading, Afrika Barat dan menyebabkan kerusakan struktural. Namun peristiwa itu tidak memakan korban jiwa. (Penulis: Danur Lambang Pristiandaru)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Farid Assifa
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi