KOMPAS.com - Seminggu setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, umat muslim akan kembali menemui sajian khas Lebaran di tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat.
Hari raya kedua ini jatuh sepekan setelah Idul Fitri, yaitu tepat pada hari ini, Kamis (20/05/2021).
Sama seperti Lebaran, Syawalan juga akan dimeriahkan dengan hadirnya ketupat. Selain ketupat, akan ada pula lontong, lepet, juga sajian pendamping lainnya seperti opor, pecel, juga sambal goreng.
Ketupat di Idul Fitri dan ketupat di tradisi Syawalan memiliki sedikit perbedaan di dalam ukuran.
Ketupat Syawalan memiliki ukuran sedikit lebih kecil daripada ketupat Lebaran. Hal ini dikarenakan ketupat Syawalan bukan untuk dimakan beramai-ramai oleh seluruh keluarga besar, melainkan untuk dibagi-bagikan sebagai hantaran untuk kerabat.
Tradisi Syawalan beraneka rupa. Ada yang memodifikasi sajian ketupatnya, berziarah ke tokoh agama atau ulama juga leluhur, arak-arakan, lomba naik perahu, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tradisi Syawalan yang ada di beberapa daerah di Indonesia:
Baca juga: Lebaran Ketupat, Tradisi Masyarakat Jawa
1. Terater Madura
Seperti diberitakan Kompas.com (15/06/2019), masyarakat Madura juga mengenal Lebaran Ketupat yang diisi dengan tradisi Terater.
Tiap tanggal 7 Syawal, masyarakat Madura akan mengolah hidangan berupa ketupat dan sajian pendampingnya seperti opor ayam atau ayam goreng.
Setelah hidangan matang dan wangi, hidangan akan diletakkan di atas baki atau tampah kecil. Kemudian, hidangan akan dibawa masuk ke dalam masjid untuk didoakan bersama setelah shalat berjamaah.
Selepasnya, ketupat dan sajian-sajian lezat pendampingnya akan dibagi-bagi dan dikonsumsi secara beramai-ramai.
Konon katanya, tradisi ini dilestarikan karena merupakan tanda syukur kepada Tuhan karena sudah diberi kekuatan berpuasa Syawal selama enam hari lamanya.
Baca juga: Resep Pempek Ketupat, Kreasi Sisa Ketupat Lebaran
2. Berebut kupat di Semarang
Ketupat yang dinamakan kupat tauge ini unik, berbeda dengan tampilan ketupat di wilayah lain. Ketupat ala semarangan ini setelah matang akan dibelah menjadi dua secara diagonal, kemudian di tengah-tengahnya diisi dengan urap sayuran.
Kupat atau ketupat yang sudah siap, kemudian akan dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil yang sumringah menunggu lemparan rezeki ini.
Tradisi berebut kupat tauge ini sudah ada sejak tahun 1950-an, tepatnya selepas perang dunia kedua dan Belanda menginvasi wilayah Semarang.
Karena hidup di masa yang sulit, syukuran Syawalan pun hanya menggunakan ketupat yang diisi urap sayuran, dan bukan ketupat yang ditemani opor mewah.
Ketupat tauge ini adalah simbol syukur juga kesederhanaan.
Baca juga: Harga Tiket Bus AKAP Jakarta – Semarang Setelah Larangan Mudik Mulai Rp 100.000-an
3. Doa di makam kyai Kendal
Sebelum pandemi, ribuan masyarakat Kendal dan sekitarnya rutin menghadiri acara Syawalan yang bertujuan untuk mendoakan para ulama.
Tujuan Syawalan di Kendal ini adalah mendoakan para tokoh agama yang dulu sudah menyebarkan Agama Islam di wilayah Kendal, salah satunya adalah KH Asyari yang lebih dikenal dengan nama Kiai Guru.
Karena tradisinya adalah mendoakan para ulama, maka perayaan Syawalan di Kendal pun dilakukan di komplek makam Jabal Kaliwungu, lokasi yang selama berpuluh tahun menjadi pusat destinasi wisata religi Kota Kendal.
Awalnya, tradisi Syawalan ini dilakukan untuk wafatnya KH Asyari yang sudah menyebarluaskan Islam di Kendal dan sekitarnya. Tradisi yang awalnya diikuti oleh anggota keluarga ini, akhirnya diikuti pula oleh seluruh masyarakat yang ada di Kendal.
Baca juga: Tradisi Syawalan di Kendal, Ribuan Orang Berdoa di Makam Kiai Guru
4. Hias perahu dan ski lumpur Pasuruan
Ditemani ketupat juga lepet, warga pesisir ini akan beramai-ramai berperahu di sepanjang kawasan pesisir Lekok, Pasuruan.
Khusus untuk Syawalan, perahu milik nelayan ini tampil beda, sangat meriah. Yaitu dihias dengan rumbai-rumbai dan bendera warna-warni, yang berkibar-kibar di terpaan angin.
Dilansir dari Kompas.id, pemerintah daerah setempat memanfaatkan momen sakral ini dengan menggelar berbagai acara seperti lomba hias perahu, pasar malam, lomba ski lumpur dan masih banyak lagi.
Baca juga: 4 Makanan Mirip Bipang Khas Pasuruan, Ada di China dan Jepang
5. Lebaran Topat di Lombok
Nyangkar adalah tardisi turun-temurun Suku Sasak dalam merayakan Syawalan, diisi dengan pawai cidomo atau kereta kuda khasnya Lombok.
Cidomo sendiri berisi ketupat yang diangkut menuju pusat perayaan Nyangkar di Makam Loang Balog.
Baca juga: 4 Penginapan Instagramable di Lombok untuk Dikunjungi Saat Liburan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.