Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Giant, Raksasa Ritel yang Akan Menutup Gerainya Juli 2021

Baca di App
Lihat Foto
FIKA NURUL ULYA
Keadaan Giant Ekspress Mampang Prapatan saat memberikan diskon besar-besaran karena gerai akan tutup, Minggu (23/6/2019
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group akan menutup seluruh hypermarket Giant di Indonesia per Juli 2021.

Mereka akan lebih fokus pada pengembangan bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Melansir Kompas.id, Selasa (25/5/2021) Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menjelaskan, strategi bisnis ini bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.

Langkah ini diambil untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Fenomena ini juga terjadi di pasar global.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Video Viral Tangis Haru Karyawan saat Giant Diputuskan Tutup, Ini Pernyataan Perusahaan

Sebelum menutup seluruh gerainya, seperti apa perjalanan Giant di Indonesia?

Sejarah Giant

Mengutip laman Giant, nama merek Giant berasal dari Malaysia.

Kisah Giant dimulai pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia dan diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974.

Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia tapi juga Singapura dan Indonesia.

Melansir laman Hero Group, Giant di Indonesia dibesarkan oleh perusahaan Hero Group. Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket.

Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket.

Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang.

Sebagai tambahan untuk kekuatan di segmen ritel, saham Hero Group menjadi lebih besar dengan adanya Giant sebagai hypermarket internasional.

Baca juga: Pastikan Seluruh Gerai Giant Bakal Tutup, Manajemen: Karyawan Dapat Kompensasi

 

Segmentasi

Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat, sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.

PT Hero Supermarket Tbk mempekerjakan lebih dari 13.700 orang dan melayani pelanggan di 558 gerai.

Terhitung dari 30 Juni 2012, perusahaan ini telah mengoperasikan 43 gerai Giant Hypermarket, 130 gerai Hero & Giant supermarket, 241 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian dan 144 gerai Starmart.

Mulai tahun 2013, bisnis Giant mengalami perubahan identitas. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, sedangkan Giant Supermarket menjadi Giant Express.

Perubahan itu juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut.

Giant Ekstra menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.

Sedangkan Giant Ekspres menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.

Baca juga: Fokus Tiga Merek, HERO Tutup Semua Gerai Giant Akhir Juli

Persaingan dan pola belanja konsumen

Dikutip dari Kompas.com (25/6/2019), sepanjang 2018, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) telah menutup 26 gerai.

Kemudian pada 28 Juli 2019 Hero menutup kembali enam gerai dengan brand Giant yakni Giant Express Pondok Timur, Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.

Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo saat itu membenarkan informasi akan ditutupnya enam gerai Giant pada 28 Juli 2019.

“Ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen,” katanya kepada Kontan.co.id melalui surat elektronik pada Selasa (25/6/2019).

Hadrianus mengatakan, pihaknya perlu melakukan adaptasi agar bisa bersaing secara efektif dengan menerapkan program multi-year transformation. Strateginya, HERO perlu mengubah dan menyegarkan kembali penawaran untuk pelanggannya.

Sampai 31 Mei 2019, HERO memiliki 125 gerai Giant. Artinya pada 28 Juli 2019 jika tidak ada penambahan gerai lainnya, total gerai Giant bakal berkurang menjadi 119 gerai.

Baca juga: Akhir Juli, HERO Tutup Semua Gerai Giant dan Perbanyak IKEA

 

Perubahan gerai Giant

Terbaru, pihak perusahaan berencana mengubah sejumlah gerai Giant dan beralih ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall menjelaskan, perusahaan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.

Kemudian, gerai Giant lainnya akan ditutup pada akhir Juli 2021.

Baca juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei, Apa Saja Fenomena yang Akan Terjadi?

 

Hingga kini, negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung. Selain itu, Hero Group juga mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

"Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format Hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Sebuah tren yang juga terlihat di pasar global," ujar Patrik melalui keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com Selasa (25/5/2021).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perjalanan Giant di Industri Ritel Indonesia

(Sumber: Kompas.com/Ade Miranti Karunia | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi