Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 29 Mei 2021: Stok Langka, 20 Warga India Diberi Dua Merek Vaksin Berbeda

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/NICK PERRY
Ribuan orang menonton konser band Six60 pada Sabtu (13/2/2021) di Wellington, Selandia Baru.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona Covd-19 hingga hari ini, Sabtu (29/5/2021), Worldometer mencatat jumlah kasus terkonfirmasi sejauh ini mencapai 170.108.637.

Sebanyak 3.536.769 meninggal dunia dan 151.942.983 orang dinyatakan sembuh.

Saat ini ada 222 negara di seluruh dunia yang terdampak Covid-19. 

Baca juga: [POPULER TREN] Ramai Foto Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi | Viral Pengendara Motor Pelat AA di Twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak: 

1. Amerika Serikat - 34.021.659 kasus
2. India - 27.719.431 kasus
3. Brasil - 16.392.657 kasus
4. Perancis - 5.646.897 kasus
5. Turki - 5.228.322 kasus
6. Rusia - 5.044.459 kasus
7. Inggris - 4.477.705 kasus
8. Italia - 4.209.707 kasus
9. Argentina - 3.702.422 kasus
10. Jerman - 3.680.158 kasus

Dan berikut ini adalah perkembangan terbaru penanganan Covid-19 dari berbagai negara dunia:

1. India

Dua puluh orang di India bagian utara mendapatkan vaksin Covid-19 yang berbeda antara suntikan dosis pertama dan keduanya, sebagaimana diberitakan BBC (28/5/2021).

Pada suntikan pertama di awal April lalu, mereka mendapatkan vaksin Covishield atau AstraZeneca, namun di bulan Mei ini, untuk vaksinasi dosis kedua mereka diberi Covaxin, vaksin yang mereka kembangkan secara lokal.

Pejabat terkait mengatakan 20 orang yang mendapat dosis vaksin berbeda ini dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan adanya efek samping tertentu.

Pemberian dua vaksin berbeda pada satu orang seperti ini bisa terjadi akibat kurangnya dosis vaksin yang sangat parah di seluruh bagian negeri.

Jalannya program vaksinasi yang melambat dinilai memperburuk dampak gelombang kedua Covid-19 di negara itu.

Baca juga: Kasus Infeksi Jamur Hitam di India Meningkat, Obat Sulit Didapat

2. Inggris

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) telah menyetujui penggunaan vaksin Johnson & Jhonson dosis tunggal untuk disuntikkan kepada warga Inggris.

Melansir News Scientist (28/5/2021), Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menyebut hal ini sebagai dorongan lebih lanjut untuk program vaksinasi inggris yang sejauh ini sudah berjalan dengan baik.

"Karena J&J adalah vaksin dosis tunggal, ini akan memainkan peran penting di bulan-bulan mendatang karena kami melipatgandakan upaya kami untuk mendorong semua orang agar mendapatkan suntikan dan berpotensi memulai program booster akhir tahun ini,” kata dia.

Vaksin merek ini telah terbukti memiliki efektivitas sebesar 67 persen dalam mencegah terjadinya infeksi Covid-19 mulai dari tingkat sedang hingga parah.

Vaksin ini juga terbukti memberi perlindungan bagi penggunanya dari risiko kesakitan dan kematian akibat infeksi virus.

Kini, Inggris telah memesan 20 juta dosis vaksin J&J yang akan digunakan untuk kelompok masyarakat yang sulit dijangkau, di mana mengundang mereka untuk mendapatkan suntikan kedua tidak selalu berhasil.

Baca juga: Mengenal Vaksin Johnson & Johnson yang Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO

3. Selandia Baru

Selandia Baru menjadi tempat terbaik dari risiko Covid-19 di dunia selama masa pandemi berlangsung.

Negara yang dipimpin oleh PM Jessica Ardern ini menempati posisi pertama dengan skor 80,8 di Peringkat Ketahanan Covid yang dibuat oleh Bloomberg, dikutip dari News Hub (28/5/2021).

Bloomberg melihat sejumlah indikasi untuk menentukan ini, di antaranya adalah pertimbangan ada atau tidaknya gangguan sosial dan ekonomi, tingkat kematian dan infeksi, kebebasan bergerak, dan keberlangsungan program vaksinasi.

Selandia Baru tercatat, dalam 1 bulan hanya terdapat 1 kasus infeksi di antara 100.000 penduduk. Selain itu, total kematian di negara ini akibat Covid-19 ada di titik 5/1.000.000 penduduk.

Baca juga: Selandia Baru Gelar Konser 50.000 Penonton, Terbesar sejak Pandemi!

Untuk positivity rate yang menjadi acuan untuk melihat tingkat keparahan persebaran virus, Selandia Baru ini juga memiliki angka yang begitu rendah atau baik, yakni 0,1 persen saja.

Artinya, dari semua orang yang menjalani pengujian, hanya 0,1 persen di antaranya yang ditemukan terinfeksi atau membawa virus corona.

Di urutan kedua dan selanjutnya adalah Singapura, Australia, Israel, Korea Selatan, dan Finlandia.

Posisi ini bisa terus berubah-ubah, karena pemeringkatan terus dilakukan secara berkala.

Kondisi pandemi di suatu negara dapat membuat peringkatnya naik atau turun dalam pemeringkatan ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi