Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Kondom, Fungsi dan Bahan Pembuatnya

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi kondom
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi paling populer. Rasanya hampir semua orang sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar nama ‘kondom’. Kondom adalah alat kontrasepsi berbahan lateks atau poliuretan yang digunakan untuk menutupi penis.

Selain digunakan untuk mencegah kehamilan, kondom juga bisa berfungsi untuk mencegah penyakit menular seksual.

Dikenal sebagai alat kontrasepsi yang populer, kondom ternyata memiliki sejarah yang panjang. Cikal bakal kondom diperkirakan sudah ada sejak zaman primitif.

Menurut sejarah, kondom primitif terbuat dari kulit yang tipis usus binatang yang dipakai oleh orang-orang Roma dan Mesir kuno agar terhindar dari penularan penyakit kelamin.

Baca juga: Tentukan Kenikmatan Bercinta, Begini Cara Pilih Kondom yang Tepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things, sarung untuk melindungi penis telah dipakai sejak berabad silam. Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".

Kondom primitif itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan tapi menghindari penyakit kelamin. Sedangkan untuk menekan kelahiran, sejak dulu pria selalu mengandalkan kaum perempuan untuk memilih bentuk kontrasepsi.

Perubahan signifikan dengan apa yang kini dikenal sebagai kondom terjadi di tahun 1500-an masehi. Kala itu Gabriella Fallopia, dokter dari Italia, membuat sarung linen yang berukuran pas dan melindungi permukaan kulit penis. Tujuannya untuk mencegah penyakit sifilis.

Baca juga: Salah Pakai Kondom Bisa Sebabkan Kehamilan, Ini 5 Tandanya

Kemudian di tahun 1600-an, seorang dokter kerajaan Inggris yang bernama dr. Condom atau Earl Condom, mulai memperkenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin. Ada pendapat yang mengatakan nama kondom diambil dari nama dr. Condom tersebut.

Dalam perkembangannya, kondom memang terus mengalami evolusi bentuk dan penyesuaian agar tujuan utamanya mencegah kehamilan tak diinginkan dan penularan penyakit bisa tercapai.

Selain itu, kondom kekinian juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kenikmatan dalam berhubungan seks antar pasangan.

Bahan pembuat kondom

Berikut adalah perkembangan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kondom:

Sarung yang dibuat dari karet tervulkanisir mulai muncul di tahun 1870. Masyarakat kemudian menyebutnya sarung tersebut "karet". Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.

Baca juga: KB Kondom, Seberapa Efektif Pakai Kondom untuk Mencegah Kehamilan?

Kondom jenis ini jauh lebih tipis, steril, dan hanya sekali pakai. Kondom berbahan lateks generasi terbaru ini mulai diperkenalkan tahun 1930-an. Kondom jenis ini juga sudah memiliki tudung untuk menampung sperma sehingga lebih nyaman bagi pria dan aman untuk wanita.

Selanjutnya adalah kondom poliuretan. Kondom jenis ini terbuat dari bahannya yang lebih tipis dari lateks, lebih kedap dan anti bocor, serta memiliki pelumas. Kondom jenis ini dianggap ideal untuk pria dan aman untuk wanita yang alergi terhadap lateks.

Baca juga: 3 Fakta tentang Kondom Aneka Rasa yang Jarang Diketahui

Kondom ultra tipis ini dapat meningkatkan sensitivitas bagi pemakainya. Jenis kondom ini terbuat dari bahan yang tipis yang bertujuan agar kondom tidak terlalu terasa ketika sedang berhubungan intim.

Kekurangan dan kelebihan kondom sebagai alat kontrasepsi

Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat, terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom.

Kelebihan:
- Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
- Praktis dan mudah digunakan

Kekurangan:
- Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom.
- Hanya dapat digunakan sekali.
- Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas

(Penulis: Lusia Kus Anna, Irawan Sapto Adhi | Editor: Lusia Kus Anna, Irawan Sapto Adhi)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi