KOMPAS.com - Anosmia adalah kondisi di mana hidung tidak bisa merasakan bau atau kehilangan indera penciuman. Anosmia kerap dijumpai pada pasien yang terkena Covid-19.
Namun bukan berarti anosmia hanya dialami oleh pasien Covid-19. Selain infeksi virus Covid-19, anosmia juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain.
Lalu apa saja penyebab anosmia? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Cara Rumahan untuk Mengatasi Anosmia Akibat Covid-19
Penyebab anosmia
Menurut ahli THT Raj Sindwani, anosmia bisa terjadi karena bawaan atau didapat. Anosmia bawaan terjadi sejak lahir, sedangkan anosmia didapat terjadi karena penyebab tertentu seperti trauma kepala.
"Trauma frontal atau trauma kepala bisa menyebabkan trauma atau cedera geser yang mengakibatkan kerusakan pada saraf penciuman,” ucap Sindwani.
Berikut adalah penyebab hilangnya fungsi indra penciuman:
- penyakit parkinson
- penuaan
- polip hidung
- tumor hidung atau otak.
Tidak berbeda jauh, dilansir dari WebMD, penyebab anosmia bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, antara lain:
- Hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus
- Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus
- Cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala
- Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.
- Penurunan fungsi indra penciuman karena pertambahan usia
- Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher
- Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon
- Penyakit anosmia bawaan
Baca juga: Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Pulih?
Cara mengatasinya
Ketika mengalami kehilangan fungsi indra penciuman, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi Anda. Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling tepat untuk mengatasi anosmia. Perawatan tersebut disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.
Berikut beberapa cara mengatasi anosmia baik dengan obat atau secara alami:
- Obat Anosmia
Melansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter.
Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri.
- Terapi indra penciuman
Selain penggunaan obat, cara alami yang bisa digunakan untuk mengobati anosmia adalah dengan terapi indra penciuman.
Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus. Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau.
Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik.
Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang.
Baca juga: Latihan Penciuman untuk yang Alami Anosmia karena Covid-19, Bagaimana Caranya?
- Operasi
Anosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat.
Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung. Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.
- Setop merokok
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi anosmia adalah berhenti merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia.
Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman.Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah | Editor: Mahardini Nur Afifah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.